Global Warming Disebut juga Pemanasan Global, Ini Pengertian dan Dampaknya
Global warming disebut juga dengan pemanasan global, merupakan suatu kondisi di mana bumi mengalami kenaikan suhu, baik di dataran maupun lautan. Suhu ini dapat terus meningkat seiring waktu yang dapat memicu terjadinya cuaca ekstrem dan berbagai bencana alam lainnya.
Dalam beberapa tahun terakhir, terdapat berbagai macam bencana alam hebat yang terjadi di beragam belahan bumi. Mulai dari kebakaran hutan yang menyebabkan kepulan asap tebal hingga menjangkau antar negara, tanah longsor akibat penebangan liar, hingga banjir akibat hujan lebat, penyerapan air yang baik karena banyaknya sampah yang menyumbat.
Beberapa bencana tersebut sudah terjadi di berbagai wilayah Indonesia. Meskipun dikatakan sebagai suatu bencana alam, namun hal ini tidak luput tentu banyak mendapat pengaruh dari berbagai aktivitas manusia yang berkontribusi pada global warming atau pemanasan global.
-
Di mana dampak kemarau sudah mulai terasa di Jateng? Dampak kemarau mulai terasa pada beberapa daerah di Jawa Tengah.
-
Di mana petugas pemilu di Jateng meninggal dunia? Di Klaten, Jawa Tengah, seorang petugas KPPS meninggal dunia setelah sempat bertugas di TPS 04 Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno. Ia bernama Dewi Indriyani (43), sebelumnya diketahui bahwa ia memiliki penyakit penyerta atau komorbid. Selain Dewi, ada satu lagi petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah yang meninggal dunia usai bertugas. Petugas KPPS bernama Joko Basuki (55) bertugas di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 11 Desa Tegalrejo, Kecamatan Cepet, Klaten.
-
Kenapa bantuan pangan diberikan di Jateng? “Bantuan ini sebagai bentuk kepedulian dan perhatian pemerintah kepada masyarakat. Hingga saat ini masih banyak masyarakat yang masih membutuhkan,” kata Nana.
-
Mengapa petugas pemilu di Jateng meninggal dunia? Banyak petugas yang mengalami kelelahan sehingga beberapa dari mereka meninggal dunia. Pada setiap ajang pemilu, salah satu pihak yang paling berat bekerja adalah petugas pemilu seperti petugas KPPS dan perangkat keamanan. Mereka harus bekerja tak kenal waktu tanpa mengenal istirahat.
-
Siapa yang menerima bantuan pangan di Jateng? Ada sebanyak 3.583.000 keluarga penerima manfaat di Jawa Tengah yang bakal menerima bantuan tersebut.
-
Siapa yang mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap bencana kekeringan di Jateng? Namun Pak Suharyanto mengingatkan masyarakat bahwa meski tidak ada dampak El Niño, namun bencana kekeringan di Jawa Tengah masih mungkin terjadi, sehingga tetap perlu waspada.
Global warming disebut juga dengan pemanasan global, merupakan suatu kondisi di mana bumi mengalami kenaikan suhu, baik di dataran maupun lautan. Suhu ini dapat terus meningkat seiring waktu yang dapat memicu terjadinya cuaca ekstrem dan berbagai bencana alam lainnya. Dengan begitu, penting bagi masyarakat untuk menyadari dan mulai melakukan aksi untuk mengurangi efek global warming.
Salah satunya dengan mengedukasi diri sendiri tentang pemahaman global warming, apa saja dampak lingkungan yang ditimbulkan, serta bagaimana cara berkontribusi dalam menjaga lingkungan dengan lebih baik. Dirangkum dari laman Livescience dan Lemonade, berikut beberapa informasi mengenai gambaran global warming atau disebut juga dengan pemanasan global, bisa Anda simak.
Mengenal Global Warming
©istimewa
Gambaran global warming yang perlu diketahui dapat dilihat dari pengertiannya. Global warming disebut juga dengan pemanasan global merupakan suatu kondisi di mana bumi mengalami kenaikan suhu. Baik dataran maupun lautan mengalami kenaikan suhu yang telah tercatat dari tahun 1880 lalu. Suhu ini terus meningkat hingga saat ini. Kenaikan panas atau suhu bumi yang terjadi secara menyeluruh inilah yang kemudian disebut dengan pemanasan global.
Gambaran tahun 1880 dan 1980, suhu tahunan global meningkat rata-rata 0,13 derajat Fahrenheit (0,07 derajat Celcius) per dekade. Sejak 1981, peningkatan suhu ini terus naik menjadi 0,32 derajat F (0,18 derajat C) per dekade. Kondisi ini telah menyebabkan peningkatan suhu rata-rata global 3,6 derajat F (2 derajat C) pada saat ini dibandingkan dengan era praindustri. Kemudian tahun 2019, tercatat suhu rata-rata global di atas daratan dan lautan adalah 1,75 derajat F (0,95 derajat C), yaitu melebihi angka rata-rata abad ke-20. Tidak heran jika tahun 2019 disebut sebagai tahun terpanas kedua setelah 2016.
Kenaikan panas ini tidak lain disebabkan oleh aktivitas manusia. Seperti aktivitas pembakaran bahan bakar fosil telah melepaskan gas rumah kaca ke atmosfer, yang memerangkap kehangatan dari matahari dan menaikkan suhu permukaan dan udara. Selain itu juga dipengaruhi oleh berbagai aktivitas manusia lainnya, seperti penggunaan kendaraan pribadi yang menimbulkan polusi hingga pengelolaan sampah yang tidak baik.
Efek Global Warming
Setelah mengetahui gambaran global warming secara umum, berikutnya global warming yang disebut juga dengan pemanasan global memiliki berbagai macam dampak lingkungan. Suhu bumi yang semakin panas ini tentu menimbulkan berbagai masalah lingkungan seperti perubahan iklim yang tidak menentu, cuaca ekstrem, badai salju, mencairnya es di kutub bumi, hingga keseimbangan laut yang semakin rapuh.
Berikut beberapa dampak global warming yang perlu diketahui :
- Mencairnya gletser dan es laut. Hilangnya gleser menyebabkan bendungan es tidak stabil dan pecah sehingga semakin mudah terjadi longsor salju yang dapat menimpa permukiman penduduk di sekitarnya.
- Di Kutub Utara, pemanasan berlangsung dua kali lebih cepat. Sementara itu, Semenanjung Antartika Barat memanas lebih cepat daripada di tempat lain selain beberapa bagian Kutub Utara.
- Banyak daerah yang sudah kering diperkirakan akan semakin kering saat suhu bumi semakin meningkat. Hal ini mendapat pengaruh besar dari meningkatnya penguapan air dari tanah yang lebih panas dan semakin panas. Sebagian besar curah hujan yang jatuh di daerah kering ini akan hilang.
- Sering terjadi cuaca ekstrem. Badai dan topan diperkirakan menjadi lebih intens saat planet bumi semakin menghangat. Lautan yang lebih panas menguapkan lebih banyak uap air, sehingga memicu cuaca buruk yang tidak menentu. Selain itu, perubahan iklim juga dapat menyebabkan lebih seringnya badai salju ekstrem.
- Beberapa dampak paling dirasakan dari pemanasan global adalah di bawah gelombang laut. Lautan bertindak sebagai penyerap karbon, yang berarti mereka menyerap karbon dioksida terlarut. Itu bukan hal yang buruk untuk atmosfer, tetapi tidak bagus untuk ekosistem laut. Ketika karbon dioksida bereaksi dengan air laut, pH air menurun (yaitu, menjadi lebih asam), sebuah proses yang dikenal sebagai pengasaman laut . Keasaman yang meningkat ini menggerogoti cangkang dan kerangka kalsium karbonat yang diandalkan oleh banyak organisme laut untuk bertahan hidup.
Cara Mengatasi Global Warming
©Creative Commons/Robbieross123
Setelah mengetahui dampak global warming disebut juga dengan pemanasan, terakhir terdapat beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk berkontribusi dalam mengatasi masalah ini. Beberapa cara ini mungkin merupakan tindakan kecil, namun jika dilakukan oleh banyak masyarakat maka bisa memberikan dampak yang signifikan.
Berikut beberapa cara mengatasi global warming yang bisa Anda lakukan:
- Menanam pohon di lingkungan sekitar tempat tinggal atau mendukung gerakan penanaman pohon yang dilakukan oleh komunitas.
- Memilih transportasi ramah lingkungan dengan menggunakan kendaraan umum, naik sepeda, hingga jalan kaki jika tempat yang dituju tidak terlalu jauh.
- Berhenti berinvestasi pada perusahaan batu bara. Dengan berhenti berinvestasi, semakin sulit bagi produsen batu bara untuk membiayai lebih banyak produksi batu bara. Sebaliknya, Anda bisa melakukan investasi pada perusahaan yang memproduksi energi berkelanjutan seperti solar system.
- Kurangi konsumsi daging, karena peternakan hewan dapat menyumbang 15% dari emisi gas rumah kaca.
- Melakukan advokasi pada pemerintah untuk memberikan aturan pengelolaan industri yang lebih ramah lingkungan. Anda bisa menuntut pemerintah untuk melakukan pembatasan jumlah perusahaan karbon yang diizinkan beroperasi, menyediakan sumber daya untuk mencegah kebocoran emisi, dan memberikan subsidi teknologi industri yang lebih efisien dan terjangkau.