Hadirkan Nostalgia Masa Lalu, Ini 5 Potret Lokomotif Livery Vintage Milik KAI
Pada Minggu (28/2), PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI meluncurkan livery vintage lokomotif tahun 1953-1991. Dalam sambutannya, Direktur Utama KAI, Didiek Hartantyo mengatakan lokomotif itu diluncurkan sebagai bentuk apresiasi KAI untuk semakin dekat dengan masyarakat.
Pada Minggu (28/2), PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI meluncurkan Lokomotif Livery Vintagetahun 1953-1991 pada 1 unit lokomotif CC 201 di Balai Yasa Yogyakarta. Dalam sambutannya, Direktur Utama KAI, Didiek Hartantyo mengatakan lokomotif livery vintage itu diluncurkan sebagai bentuk apresiasi KAI untuk semakin dekat dengan masyarakat dan wujud edukasi kepada masyarakat mengenai perkembangan perkeretaapian Indonesia.
Didiek berharap dengan adanya Lokomotif Livery Vintageini masyarakat akan semakin mengenal perjalanan panjang perkeretaapian Indonesia dan menumbuhkan rasa bangga terhadap salah satu moda transportasi itu.
-
Apa yang dikatakan Ade Armando tentang DIY? Laporan ini merupakan buntut dari pernyataan Ade yang mengatakan bahwa Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai perwujudan dari politik dinasti sesungguhnya.
-
Kapan puncak kemarau di DIY diprediksi berlangsung? Sebelumnya Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta Reni Kraningtyas menyebut puncak musim kemarau 2024 di DIY diprediksi berlangsung antara Juli hingga Agustus 2024.
-
Siapa saja yang hadir dalam sosialisasi Balai Bahasa DIY tentang ujaran kebencian? Acara dihadiri oleh 47 peserta dari berbagai lembaga seperti binmas polres kabupaten/kota, humas Setda DIY, bidang kepemudaan kabupaten/kota, dinas komunikasi dan informatika provinsi/kabupaten/kota dan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) kabupaten/kota.Lalu hadir pula, dinas DP3AP2KB provinsi/kabupaten/kota, MKKS kabupaten/kota, Persatuan Wartawan Indonesia Provinsi DIY, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Yogyakarta, Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) serta Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Klas II Yogyakarta.
-
Kapan puncak arus balik di DIY terjadi? Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat bahwa puncak arus balik di provinsi itu terjadi pada Minggu (14/4).
-
Kenapa Pertamina menambah stok LPG di Jawa Tengah dan DIY? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang, Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak.
-
Kapan Pertamina menambah stok LPG di Jawa Tengah dan DIY? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang, Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak.
Setelah resmi diluncurkan, lokomotif itu langsung bertugas untuk menarik kereta api penumpang. Kehadirannya disambut dengan antusias oleh masyarakat, khususnya para pecinta kereta api yang tak sedikit pula yang rela datang jauh-jauh dari luar kota. Berikut selengkapnya:
Sejarah Livery Vintage Kereta Api
©Instagram/@keretaapikita
Didiek bercerita, livery ini dulunya digunakan KAI selama 38 tahun dari tahun 1853 sampai tahun 1991. Waktu itu, livery ini digunakan untuk lokomotif diesel pertama di Indonesia yaitu CC 200.
Waktu itu, Perusahaan KAI masih bernama Djawatan Kereta Api (DKA), Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA), lalu berubah menjadi Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA).
Spesifikasi Lokomotif
©Instagram/@keretaapikita
Pada dasarnya, lokomotif livery vintage itu memiliki spesifikasi lokomotif jenis CC 201 pada umumnya yaitu berat 84 ton dan daya mesin 1.950 tenaga kuda. Selain itu, lokomotif ini memiliki dua bogie yang masing-masing memiliki 3 gandar penggerak dengan 6 motor traksi.
Hal ini membuat lokomotif itu bisa dioperasikan baik di lintas datar maupun pegunungan. Kecepatan maksimal pada lokomotif itu adalah 120 km/jam.
Milik Dipo Semarang Poncol
©Instagram/@keretaapikita
Livery vintage itu baru diterapkan pada satu unit lokomotif, yaitu lokomotif CC 201 83 31 milik Dipo Semarang Poncol. Pengecetannya sendiri dilakukan di bengkel kereta api milik KAI yaitu Balai Yasa Yogyakarta.
“Transportasi kereta api sebagai moda transportasi yang sudah ada di Indonesia sejak tahun 1864 harus tetap kita jaga dan kembangkan. Mari bersama-sama membangun peradaban baru bagi masyarakat Indonesia dalam bertransportasi,” kata Didiek dikutip dari Merdeka.com.
Kolaborasi dengan Pecinta Kereta Api
©Instagram/@keretaapikita
Kembali hadirnya livery vintage itu merupakan hasil kolaborasi antara KAI dengan komunitas pecinta kereta api Semboyan Satoe Community dan Indonesia Railway Preservation Community. Atas terwujudnya kerja sama itu, pihak pecinta kereta api mengucapkan terima kasih.
“Terima kasih atas respon KAI sehingga apa yang kami usulkan bisa terealisasi. KAI telah mampu membuktikan dalam rentang waktu yang cukup panjang sebagai moda transportasi berbasis rel yang andal dan paling diminati masyarakat luas,” kata Ketua Semboyan Satoe Community, Teguh Imam Santoso.
Tanggapan Ignasius Jonan
©Instagram/@keretaapikita
Mantan Dirut PT Kereta Api, Ignasius Jonan, ikut berkomentar dengan diresmikannya lokomotif livery vintage itu. Melalui akun instagramnya, Dirut PT KAI periode 2009-2014 itu mengingatkan mantan perusahaan yang dipimpinnya itu untuk lebih berfokus untuk memulihkan kondisi ekonomi perusahaan yang terdampak pandemi.
“Fokus mengatasi tantangan usaha di masa pandemi adalah hal yang utama,” tulis Jonan dalam kolom komentar postingan Instagram PT Kereta Api mengenai lokomotif livery baru itu.