Nostalgia di Toko Kue Lakker yang Legendaris di Bandung, Hadirkan Ragam Jajan Pasar Tradisional Sejak 1986
Kue jadul di sana ditandai dengan label khusus sebagai bukti resepnya original sejak masa silam.
Kue jadul di sana ditandai dengan label khusus sebagai bukti resepnya original sejak masa silam.
Nostalgia di Toko Kue Lakker yang Legendaris di Bandung, Hadirkan Ragam Jajan Pasar Tradisional Sejak 1986
Aroma harum langsung menyambut saat memasuki area Toko Lakker yang berdiri di kawasan Braga, Jalan Morse nomor 16 Kota Bandung. Aneka kue basah dan kering terpajang rapi di rak dari toko bergaya lawas itu.
Ini jadi salah satu surga jajanan pasar yang kesohor di kota kembang sejak 1986. Memilih berbagai jenis kudapan manis dan asin seakan menciptakan suasana nostalgia puluhan tahun silam.
Adalah Oyen, selaku pemilik Toko Kue Lakker yang memastikan jajanan di tempatnya selalu terjaga dan terjamin kualitasnya dengan resep turun temurun.
-
Apa kuliner khas Bandung? Kuliner khas Bandung ini adalah nasi panas yang dibungkus dengan daun pisang, lalu ditambah bermacam lauk-pauk dan sambal sebagai pelengkap.
-
Kapan makanan khas Bandung mulai populer? Tidak heran apabila makanan khas Bandung sangat menggiurkan.
-
Apa kuliner khas yang dijual di warung legendaris ini? Warung legendaris yang hanya menjual nasi sambal dengan lauk tongkol ini tak pernah sepi pembeli.
-
Makanan khas Bandung apa yang bisa dijual? Bahkan saking lezat dan populernya, makanan khas Bandung ini juga laris saat dijual di kota-kota lainnya.
-
Apa kuliner yang terkenal di Bandung zaman Belanda? 'Pasar Baru yang terletak di pusat kota, tidak jauh dari Stasion, di zaman baheula (dulu), jadi pangkalan ‘manusia kalong’ yang suka begadang malam. Segala jenis makanan mentah dan matang, ada di situ,' Pasar Baru saat itu rapi dan bersih.
-
Dimana jajanan tahun 90-an biasa dijual? Hampir semua anak SD tahun 90-an tahu betapa terkenalnya mi instan anak mas dan mi gemez.
"Kue khas yang dijual di sini adalah kue-kue yang resepnya dibuat tahun 1986 (resep warisan)," katanya, seperti dikutip dari bandung.go.id, Kamis (4/1).
Bermula dari menjajakan di tempat orang
Kembali ke 37 tahun silam, kue-kue asin dan manis di Toko Kue Lakker ini mulanya dibuat oleh orang tua Oyen. Kala itu, kue-kue disuplai ke tempat lain dan memiliki banyak penggemar.
Sejak zaman itu, resep di sini tidak pernah diubah atau diganti agar mempertahankan cita rasa kue khas Toko Lakker yang legendaris.
“Kuenya diproduksi langsung oleh ibu dan ayah. Biasanya kita tandai dengan label "resep original 1986," ujarnya.
Hadirkan menu khas 1986
Terdapa tsekitar 10 sampai 15 menu kue yang diberi label sebagai bukti resep asli dari generasi awal pembuat.
Beberapa di antaranya adalah poffertjes keju, soes vla, onde-onde, pastel sayur, lontong mie hingga panekuk.
Menurutnya, kue hingga hidangan tersebut sudah dikemas dengan baik dan sesuai standar, namun tidak menghilangkan ciri khasnya.
Para konsumen sendiri tak sedikit yang merasakan suasana nostalgia saat berbelanja kue dan hidangan di Toko Kue Lakker tersebut.
Terdapat pokok jajanan dan mainan jadul
Tak sekedar toko kue biasa, Toko Kue Lakker ini juga menyediakan ruang bernama “pojok jajanan dan mainan jadul”.
Di sini, pemilik ingin menguatkan suasana nostalgia dengan menghadirkan beberapa produk jadul khas anak-anak era 1980-an seperti coklat koin, lidi-lidian, permen susu, bepe, gigi drakula, trompel bambu dan lain-lain.
Adapun toko di Jalan Braga ini belum lama dibuka, dan kini menjadi salah satu destinasi wisata kuliner jadul andalan.
Bisa dinikmati di tempat
Keunikan lain dari toko kue ini adalah para pelanggan yang bisa menyantap langsung kue buruannya di dalam bangunan.
Pengelola menyediakan spot makan berupa meja dan kursi yang bisa digunakan pengunjung untuk menikmati jajanan yang baru ia beli.
Untuk menemani cita rasa kue jadul, beberapa minuman khas lawas juga dihadirkan di Toko Kue Lakker seperti Coffe Beer, Kombucha hingga teh hangat.
Adapun spot menarik untuk menikmati kue-kue jadul di Toko Kue Lakker adalah menghadap di depan jendela yang menghadap ke Jalan Braga yang syahdu.
Untuk harganya sangat terjangkau, mulai dari Rp2 ribu dengan jam operasional mulai pukul 07.00 WIB sampai pukul 20.00 WIB.