Kawanan Monyet Serbu Pemukiman di Banyumas, Ternyata Ini Penyebabnya
Serangan kawanan monyet itu membuat warga resah. Mereka juga menjarah makanan di warung-warung warga.
Serangan kawanan monyet itu membuat warga resah. Mereka juga menjarah makanan di warung-warung warga.
Kawanan Monyet Serbu Pemukiman di Banyumas, Ternyata Ini Penyebabnya
Musim kemarau yang panjang ternyata tak hanya memberikan dampak pada kehidupan warga. Kondisi ini rupanya juga berpengaruh pada kehidupan hewan-hewan pada habitat asal mereka.
-
Apa itu kerupuk banjur? Mengutip Instagram Budaya Jabar, Senin (18/9), kerupuk banjur merupakan kudapan tradisional khas masyarakat Sunda di wilayah Bandung, Jawa Barat.Kerupuk yang digunakan merupakan kerupuk mi berwarna kuning yang besar dan renyah. Kemudian kerupuk disiram dengan kuah bumbu oncom yang menggugah selera.
-
Apa itu kue keranjang? Kue keranjang adalah kue khas Imlek yang terbuat dari tepung ketan, gula, dan air yang dikukus dalam cetakan bambu.
-
Bagaimana Hiu Ekor Panjang berburu mangsanya? Dengan ekor panjangnya, mereka memiliki keahlian menggembalakan ikan sebelum secara efektif menggunakan ekornya untuk membuat ikan pingsan dan mengambilnya sebagai mangsa.
-
Dimana kawanan kera ekor panjang berasal? Kawanan kera dari Perbukitan Batu Seribu, dalam sebulan terakhir berkeliaran mencari makan di lingkungan permukiman warga di Desa Gentan, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo, Provinsi Jawa Tengah.
-
Apa yang dicapai dari panen jagung di food estate Keerom? Presiden Jokowi mengatakan bahwa lahan tersebut baru pertama kali ditanami jagung, sehingga tak perlu berpikir hasilnya bakal tinggi. Namun ia tetap mengapresiasi hasil panen yang mencapai 7 ton per hektare.
-
Kapan puncak kemarau di Jawa Tengah? “Jadi kalau kita lihat di data saya, rata-rata dari ketersediaan kabupaten/kota baru sepertiga atau 45 persen yang baru digunakan. Sedangkan kita masa puncaknya pada Agustus dan September. Diharapkan pada November sudah mulai ada hujan. Artinya kalau kita petakan dengan permintaan masyarakat nantinya Insya Allah masih mencukupi. Itu baru sumber yang disiapkan oleh pemda setempat melalui BPBD,” kata Kalakhar BPBD Jawa Tengah, Bergas Catursasi Penanggungan, mengutip YouTube Liputan6 pada Kamis (24/8).
Di Desa Cikakak, Banyumas, sekelompok kera ekor panjang turun dari gunung dan menyerbu permukiman warga.
Bagaimana kondisi desa tersebut akibat diserbu sekumpulan monyet?
Kawanan monyet itu diduga turun dari gunung karena persediaan makanan di tempat mereka mulai menipis. Musim kemarau yang panjang menjadi penyebab persediaan makanan di hutan terus menyusut.
Puluhan kera ekor panjang itu menyerbu pemukiman dan membuat warga resah. Mereka bertengger di atap-atap rumah warga untuk mencari makan. Selain merusak atap rumah, kawanan monyet ini juga menjarah makanan di warung-warung.
Warga tidak bisa berbuat banyak untuk mengusir kawanan monyet itu. Sebagian warga menggunakan letusan senapan angin untuk membuat para monyet ketakutan. Sedang warga lain memasang ban kendaraan agar monyet-monyet tidak mendekati rumah.
“Pintunya dibuka, terus mereka langsung masuk. Saya yang buka, tapi kan monyet itu cepat larinya. Kalau udah ambil makanan dia langsung pergi sendiri,” kata Karsini, warga Desa Cikakak.
- Ada Temuan 1 Kasus, Pemprov Jabar Jamin Kesiapan Tangani Kasus Cacar Monyet
- Menilik Makna Seni Tayuban Cirebon, Jadi Hiburan Khas Priyayi hingga Penguat Ikatan Pernikahan
- Komplotan Monyet Ekor Panjang Serang Rumah Penduduk, Ambil Makanan & Lukai Warga
- Mentan SYL Perintahkan Jajarannya Turun Tangan Bantu Pemulihan Warga Puncak Papua
Menurut warga, serbuan kera ekor panjang biasa terjadi saat musim kemarau tiba. Kawasan hutan ditengarai ikut mengering, sehingga ketersediaan makanan juga berkurang bagi kawanan monyet.