Kini Naik BRT Trans Jateng Bisa dari Terminal Kutoarjo, Tempat Lebih Nyaman
Calon penumpang dimanjakan dengan fasilitas di terminal
Calon penumpang dimanjakan dengan fasilitas di terminal.
Kini Naik BRT Trans Jateng Bisa dari Terminal Kutoarjo, Tempat Lebih Nyaman
Mulai 21 Juni 2023, BRT Trans Jateng koridor 5 jurusan Kutoarjo-Borobudur melakukan pemberangkatan dan mengakhiri perjalanan di Terminal Tipe B Kutoarjo. Sebelumnya pemberangkatan dilakukan di Halte Tipe C Kutoarjo. Dengan pengalihan tersebut, calon penumpang mendapat tempat yang lebih representatif.
-
Kapan Terminal Salatiga mencapai puncak kejayaannya? Kota Salatiga pernah memiliki terminal bus yang amat terkenal di era 1960-1970-an.
-
Kenapa Stasiun Kutaraja ditutup? Pada 1974, Stasiun Kutaraja resmi tutup karena kalah saing dengan kendaraan pribadi.
-
Apa yang dititipkan oleh Menhub kepada petugas di Terminal Purabaya? "Saya hanya menyampaikan satu hal, saya menitipkan kepada rekan-rekan yang bertugas untuk melakukan ramp check (inspeksi keselamatan) kepada bus-bus yang akan berangkat. Jika penumpangnya sehat, busnya sehat dan taat pada peraturan, Insya Allah ini akan berjalan dengan baik,"
-
Dimana lokasi Terminal Pulo Gadung berada? Terminal ini merupakan terminal bus tipe A yang berada di Jalan Perintis Kemerdekaan dan Jalan Bekasi Raya, Jakarta timur.
-
Kenapa Terminal Salatiga dianggap sebagai terminal terindah di Indonesia? Ini tak terlepas dari viewnya yang menghadap langsung ke kawasan pegunungan dan dataran tinggi. Belum lagi desain bangunannya yang dianggap futuristik, di mana gedungnya dibuat persegi dengan tiga lantai. Perpaduan plesteran halus di dinding belakang, dengan batuan alam di bangunan depan menjadikan terminal tersebut berbeda dan indah. Jembatan bercabang dua yang menjadi penghubung lantai bawah dengan rumah makan di lantai atas semakin mempercantik terminal tersebut.
-
Kapan Terminal Pulo Gadung mulai beroperasi? Dikutip berbagai sumber, Terminal Pulo Gadung dibangun pada awal 1970-an, dan resmi beroperasi mulai 14 Mei 1976 sebagai terminal Bus dalam kota, Bus antar kota.
Ika Reni (32), seorang calon penumpang BRT Trans Jateng jurusan Kutoarjo-Borobudur, mengatakan bahwa fasilitas di Terminal Tipe B Terminal Kutoarjo membuat nyaman calon penumpang. Apalagi kursinya lebih banyak. Jadi tak ada lagi penumpang yang tidak kebagian kursi seperti di tempat pemberhentian sebelumnya.
"Saya merasa lebih senang karena tempatnya lebih luas, masih baru, bersih, dan juga nyaman. Lebih dekat juga kalau dari rumah," kata Dwi Apriliani, penumpang asal Desa Hardimulyo, Kecamatan Kaligesing, Purworejo.
Dwi mengatakan, dia semakin dimanjakan dengan layanan tersebut. Apalagi harga busnya relatif murah, yaitu Rp2.000 untuk pelajar dan Rp4.000 untuk umum. Dia jadi bisa lebih hemat Rp100.000 per bulan.
Wujud Keseriusan Ganjar Pranowo
Kepala Balai Transportasi Dinas Perhubungan Provinsi Jateng, Joko Setyawan, mengatakan bahwa keberadaan terminal itu merupakan wujud keseriusan Ganjar Pranowo dalam memberikan transportasi yang murah dan mudah pada masyarakat. "Pak Ganjar merupakan pemimpin daerah yang memahami kebutuhan masyarakat modern akan transportasi, terutama transportasi publik angkutan massal," kata Ganjar. Menurut Joko, hal itu merupakan salah satu cara pemerintah dalam mengurangi kemacetan, mengurangi angka kecelakaan, polusi udara, serta penghematan pada masyarakat.
Fasilitas yang memadai
Terminal TIpe B Kutoarjo dilengkapi fasilitas yang memadai seperti ruang tunggu penumpang, ruang keberangkatan, ruang kedatangan, toilet, musala, ruang ibu hamil, serta akses bagi difabel. Selain itu juga ada ruang untuk berdagang, UMKM, serta tempat parkir kendaraan. "Penumpang yang menggunakan BRT Trans Jateng di rute ini mencapai 2.700 orang per hari. Oleh karena itu mereka harus diakomodir. Tempat naik turun juga harus representatif. Terminal ini dibangun agar penumpang mendapat tempat yang cukup nyaman untuk naik turun dari Kutoarjo," pungkas Joko, dikutip dari Jatengprov.go.id.