Kisah Inspiratif Rifky, Dosen UGM yang Pernah Gagal Lulus Ujian Nasional SMA
Belum lama ini, salah satu Dosen Fakultas Hukum UGM, Muhammad Rifky Wicaksono, baru saja diwisuda dari program master hukum Harvard University. Namun siapa sangka, di balik keberhasilannya menyelesaikan studi S-2nya di Harvard, ternyata dia sempat gagal pada Ujian Nasional saat SMA.
Belum lama ini, salah satu Dosen Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM), Muhammad Rifky Wicaksono, S.H., MJur, baru saja diwisuda dari program master hukum Harvard University. Dalam wisuda itu, dia mendapat dua penghargaan Dean’s Scholar Prize karena mendapatkan nilai tertinggi untuk dua mata kuliah, yaitu Mediation dan International Commercial Arbritration. Ia pun menjadi satu-satunya orang Indonesia yang lulus dari program Master Of Laws Harvard Law School.
“Alhamdulillah, sangat bersyukur bisa menyelesaikan studi dalam waktu 10 bulan dan wisuda kemarin Mei,” kata Rifky mengutip dari Ugm.ac.id pada Kamis (10/6).
-
Apa yang dikatakan Ade Armando tentang DIY? Laporan ini merupakan buntut dari pernyataan Ade yang mengatakan bahwa Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai perwujudan dari politik dinasti sesungguhnya.
-
Kapan puncak kemarau di DIY diprediksi berlangsung? Sebelumnya Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta Reni Kraningtyas menyebut puncak musim kemarau 2024 di DIY diprediksi berlangsung antara Juli hingga Agustus 2024.
-
Siapa saja yang hadir dalam sosialisasi Balai Bahasa DIY tentang ujaran kebencian? Acara dihadiri oleh 47 peserta dari berbagai lembaga seperti binmas polres kabupaten/kota, humas Setda DIY, bidang kepemudaan kabupaten/kota, dinas komunikasi dan informatika provinsi/kabupaten/kota dan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) kabupaten/kota.Lalu hadir pula, dinas DP3AP2KB provinsi/kabupaten/kota, MKKS kabupaten/kota, Persatuan Wartawan Indonesia Provinsi DIY, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Yogyakarta, Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) serta Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Klas II Yogyakarta.
-
Kapan puncak arus balik di DIY terjadi? Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat bahwa puncak arus balik di provinsi itu terjadi pada Minggu (14/4).
-
Kenapa Pertamina menambah stok LPG di Jawa Tengah dan DIY? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang, Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak.
-
Kapan Pertamina menambah stok LPG di Jawa Tengah dan DIY? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang, Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak.
Namun siapa sangka, di balik keberhasilannya menyelesaikan studi S-2nya di Harvard, ternyata dia sempat gagal pada Ujian Nasional saat SMA. Berikut kisah selengkapnya:
Sempat Gagal Ujian Nasional
©2021 Merdeka.com
Saat duduk di bangku SMA, Rifky sempat gagal dalam ujian nasional. Waktu itu dia terlena menyiapkan diri untuk debat internasional. Kegagalan saat UN menjadi titik balik dalam hidupnya. Ia akhirnya sadar bahwa bakat dan kecerdasan yang selama ini ia miliki ternyata tidak cukup untuk mengantarkannya pada kesuksesan.
“Bakat dan kecerdasan saja tidak cukup menjadikan seseorang sukses kalau tidak diasah. Perjuangan kita saat menjalani sukses itu ternyata lebih penting. Tetap harus berjuang, bekerja keras, dan berdoa,” kata Rifky mengutip dari Ugm.ac.id.
Menjalani Studi di UGM
©ugm.ac.id
Belajar dari pengalaman tersebut, Rifky kemudian bekerja keras. Akhirnya dia diterima di Fakultas Hukum (FH) UGM pada 2010. Dua tahun menjalani studi, ia meraih penghargaan sebagai mahasiswa berprestasi FH UGM tahun 2012. Bersama tim mahasiswa FH UGM, ia berhasil menjadi juara nasional dan mewakili Indonesia dalam lomba peradilan semu Philip C. Jessup International Law Moot Court Competition. Setelah empat tahun menjalani studi, ia lulus di tahun 2014 dengan IPK yang nyaris sempurna, yaitu 3,95.
Setelah lulus, ia bekerja di firma hukum ternama Tanah Air, yaitu Assegaf Hamzah and Partners. Setelah satu tahun bekerja di sana, ia kemudian memutuskan untuk kembali mengabdi di almamater dengan menjadi dosen. Setahun kemudian ia mencoba peruntungan ikut beasiswa Jardine Foundation dan berhasil mengantarkan dia memperoleh gelar S-2 di Oxford pada tahun 2017.
Kuliah di Harvard
©2021 Merdeka.com
Setelah tiga tahun menjadi dosen di UGM setelah lulus dari Oxford, dia berhasil memperoleh pendidikan beasiswa dari Harvard. Namun selama menempuh studi itu ia harus menjalani kuliah secara daring.
Rifky mengatakan, ada tantangan tersendiri saat kuliah daring. Perbedaan waktu yang cukup besar antara Indonesia dan Amerika membuat dia harus pandai menyesuaikan diri. Terlebih dia juga harus menjalani peran sebagai seorang ayah.
“Misal kalau ada jadwal kuliah pagi jam 10 di sini waktunya jam 9 malam. Kalau jadwal kuliah di sana jam 5 sore di sini jam 4 pagi. Ini tantangan yang luar biasa karena harus bergelut dengan perbedaan waktu yang mengubah drastis pola kerja dan tidur,” kata Rifky mengutip dari Ugm.ac.id.
Pesan Rifky pada Generasi Muda
©2013 shutterstock/ Lori Sparkia
Kisah Rifky mewujudkan impian masa kecilnya untuk bisa kuliah di kampus top dunia memang tidak mudah. Walau sempat gagal di UN SMA, nyatanya ia masih bisa mewujudkan mimpinya itu.
Bahkan kini, ia telah menyimpan surat penerimaan di program S-3 Hukum di University of Oxford dan akan memulai perkuliahan pada September 2021. Setelah menyelesaikan studinya nanti, ia berharap bisa berkontribusi pada pembaharuan hukum persaingan usaha di Indonesia.
“Kegagalan bukan musuh kita. Musuh sebenarnya adalah ketakutan atas kegagalan karena ketakutan itu yang membuat kita takut bermimpi. Maka beranilah bermimpi, karena kemajuan bangsa kita bergantung pada orang-orang dengan mimpi besar dan rela jatuh bangun untuk mewujudkan mimpi mereka,” kata Rifky mengutip dari Ugm.ac.id pada Kamis (10/6).