Kisah Pelayaran Kapal Arimbi, Kirim Gas Elpiji ke Pelosok Negeri
Sebagai pelaut mereka memiliki banyak tantangan yang harus dihadapi di laut lepas.
Sebagai pelaut mereka memiliki banyak tantangan yang harus dihadapi di laut lepas.
Kisah Pelayaran Kapal Arimbi, Kirim Gas Elpiji ke Pelosok Negeri
Kapal Arimbi merupakan kapal pengangkut gas pertama milik Pertamina. Beratnya mencapai 5.000 gross ton. Kapal tersebut beroperasi sejak 2011. Jam berlayarnya cukup tinggi. Bahkan kapal ini sudah pernah melintasi hampir seluruh wilayah perairan di Indonesia.
-
Apa yang diraih oleh Dirut Pertamina? Nicke menjadi salah satu dari dua wanita Indonesia paling berpengaruh yang masuk ke dalam daftar ini.
-
Apa yang Pertamina lakukan untuk menjadi pemain utama penyimpanan karbon di Indonesia? Kesiapan Pertamina dibuktikan melalui program Carbon Capture Utilisation Storage (CCS) dan Carbon Capture Utilisation Storage (CCUS).
-
Kenapa Pertamina membentuk Satgas RAFI? Sukses Layani Jutaan Pemudik, Pertamina Resmi Tutup Satgas RAFI Satuan Tugas Ramadan dan Idulfitri (Satgas RAFI) PT Pertamina (Persero) tahun 2024 telah sukses melayani kebutuhan energi jutaan pemudik di seluruh Indonesia.
-
Mengapa Pertamina Patra Niaga membangun tanki BBM dan LPG di Indonesia Timur? Apalagi kita tahu, Indonesia ini negara kepulauan dengan salah satu pola distribusi energi tersulit di dunia, jadi dengan adanya storage di lokasi-lokasi Indonesia Timur ini akan sangat berdampak terhadap ketersediaan bahan bakar bagi masyarakat.
-
Bagaimana Pertamina memastikan kelancaran distribusi BBM, LPG, dan Avtur selama Nataru? Pertamina Patra Niaga telah menyiapkan strategi untuk memastikan kehandalan operasi, distribusi, serta penyiapan layanan dan fasilitas tambahan selama masa libur Natal dan Tahun Baru. Kami berkomitmen memberikan pelayanan paling optimal untuk kelancaran perjalanan masyarakat,” ujar Riva.
-
Di mana Pertamina menemukan cadangan minyak dan gas bumi baru? Di tahun 2022, Pertamina berhasil menemukan cadangan minyak dan gas bumi baru di Blok Mahakam puluhan miliar kaki kubik gas dan jutaan barel minyak.
Kini Kapal Arimbi lebih sering melayani pengiriman gas dari Pelabuhan Kalbut, Situbondo, Jawa Timur, menuju Pelabuhan Rembang, Jawa Tengah. Sekali jalan, kapal itu diawaki 19 personel laki-laki dan 2 ABK perempuan.
Kapal tersebut membawa gas sebanyak 2.500 metrik ton. Gas kemudian dialirkan dari dermaga pelabuhan melalui pipa dermaga pelabuhan di seberang jalan selatan pelabuhan. Setelah itu barulah gas dikirim ke daerah pantura Jateng, kawasan Solo Raya, dan sebagian daerah Tuban, Jawa Timur, dengan armada truk tangki.
Marcel William, nahkoda Kapal Arimbi mengaku, berlayar di laut utara Jawa memiliki tantangan tersendiri. Selain cuaca buruk saat musim angin baratan, di sepanjang kawasan banyak jaring nelayan yang dipasang.
“Soalnya kalau kita berlayar terlalu dekat dengan pantai tentu yang dihadapi adalah jaring-jaring nelayan. Untuk itu kita berkomitmen untuk tetap melayani elpiji ini dengan melihat alur pelayaran yang aman. Jadi walau cuaca buruk, cuaca yang kurang bersahabat, dan tantangan dari nelayan-nelayan sendiri yang ada, harus kita hadapi dengan perhitungan yang tepat supaya elpiji ini bisa sampai ke daerah-daerah tujuan,” kata Marcel dikutip dari kanal YouTube Musyafa Musa pada Kamis (10/8).
Marcel menambahkan, selama membongkar muatan gas, faktor keselamatan jadi prioritas utama. Misalnya saja saat bersandar di pelabuhan, kecepatan angin betul-betul diperhatikan. Apabila kecepatan angin melebihi 20 knot, maka penyaluran gas akan dihentikan. Apalagi kalau kecepatannya sudah lebih dari 30 knot, kapal harus sudah lepas dari dermaga.
Dalam setahun mereka mendapat jatah cuti 40 hari. Jauh dari keluarga merupakan konsekuensi yang disadari betul oleh para pelaut. Terlepas dari segala tantangan itu, Marcel bangga bisa ikut ambil bagian dalam proses distribusi gas subsidi yang bermanfaat bagi rumah tangga dan pelaku usaha mikro. Ia berharap agar gas subsidi bisa tepat sasaran.