Kisah Perjuangan Muflih Fathoni, Mahasiswa Berprestasi yang Kesulitan Saat Cari Kerja
Menyandang predikat sebagai lulusan berprestasi pada nyatanya tak menjamin seorang mahasiswa bisa lancar masuk ke dunia kerja. Itulah yang dirasakan betul oleh Muflih Fathoni. Selepas menyelesaikan studinya, lulusan Teknik Otomotif itu berkali-kali tidak diterima bekerja di salah satu bengkel resmi kendaraan.
Menyandang predikat sebagai lulusan berprestasi tak menjamin seorang mahasiswa bisa lancar masuk ke dunia kerja. Itulah yang dirasakan betul oleh Muflih Fathoni.
Selepas menyelesaikan studi, lulusan Diploma III Jurusan Teknik Otomotif Fakultas Teknik UNY itu berkali-kali tidak diterima bekerja di salah satu bengkel resmi kendaraan sebagai Service Advisor. Pada akhirnya, ia pun bekerja sebagai Surveyor Leasing.
-
Apa yang dikatakan Ade Armando tentang DIY? Laporan ini merupakan buntut dari pernyataan Ade yang mengatakan bahwa Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai perwujudan dari politik dinasti sesungguhnya.
-
Kapan puncak kemarau di DIY diprediksi berlangsung? Sebelumnya Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta Reni Kraningtyas menyebut puncak musim kemarau 2024 di DIY diprediksi berlangsung antara Juli hingga Agustus 2024.
-
Siapa saja yang hadir dalam sosialisasi Balai Bahasa DIY tentang ujaran kebencian? Acara dihadiri oleh 47 peserta dari berbagai lembaga seperti binmas polres kabupaten/kota, humas Setda DIY, bidang kepemudaan kabupaten/kota, dinas komunikasi dan informatika provinsi/kabupaten/kota dan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) kabupaten/kota.Lalu hadir pula, dinas DP3AP2KB provinsi/kabupaten/kota, MKKS kabupaten/kota, Persatuan Wartawan Indonesia Provinsi DIY, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Yogyakarta, Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) serta Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Klas II Yogyakarta.
-
Kapan puncak arus balik di DIY terjadi? Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat bahwa puncak arus balik di provinsi itu terjadi pada Minggu (14/4).
-
Kenapa Pertamina menambah stok LPG di Jawa Tengah dan DIY? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang, Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak.
-
Kapan Pertamina menambah stok LPG di Jawa Tengah dan DIY? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang, Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak.
Namun karena tidak memiliki passion dengan pekerjaan itu, dia kesulitan mengikuti tuntutan kerja. Kurang dari dua tahun bekerja di sana, target nasabahnya tidak terpenuhi.
Padahal saat itu, istrinya yang hanya seorang guru honorer di salah satu SMK Negeri di Kapanewon Ngawen sedang mengandung anak pertama mereka. Kondisi tersebut membuatnya merasakan kesulitan finansial.
“Saya akhirnya dirumahkan karena sudah dua kali dapat SP karena antara penjualan dengan nasabah saya tidak tepat waktu dalam pembayaran,” ungkap Muflih dikutip dari Liputan6.com pada Kamis (29/10). Berikut kisah selengkapnya:
Raih Gelar Internasional
©2020 liputan6.com
Semasa menjalani studi kuliah, Muflih sebenarnya merupakan mahasiswa berprestasi. Hobinya melakukan riset sederhana membuatnya dilirik oleh para dosen pembina di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di bidang Rekayasa Teknologi. Unit kegiatan itu memiliki ambisi untuk bisa mengikuti kompetisi Internasional.
Gayung bersambut, pada Mei 2014 dia bersama puluhan tim lain dikirim UNY untuk mengikuti lomba Green Car Competition di Korea Selatan. Pada akhirnya, selama seminggu perlombaan, mobil yang berbulan-bulan ia rakit bersama anggota tim lainnya meraih peringkat satu dan tiga untuk kategori akselerasi.
“Di masa-masa krisis menjelang pengumuman kami satu tim hanya diam sambil zikir, tegang sekali. Tapi begitu pengumuman, lagu Indonesia Raya bisa dinyanyikan di kompetisi. Atas capaian kami rasanya bangga dan terharu sekali,” kenang Muflih.
Gelar Kedua
© Japan-magazine.jnto.go.jp
Sekembalinya ke tanah air, Muflih sebenarnya sudah meminta izin ke dosen pembimbingnya di UKM itu untuk tak lagi mengikuti kompetisi karena dia ingin fokus menyelesaikan studi. Tapi waktu itu dosen pembimbingnya justru marah karena ada kompetisi di Jepang yang harus diikuti pada tahun 2015. Sempat dilema, akhirnya Muflih memilih untuk ikut berkompetisi bersama anggota tim lain.
Untuk mengikuti kompetisi itu, Muflih bersama anggota tim lainnya merancang sebuah mobil yang diberi nama Garuda F15. Mobil itu dapat melaju hingga kecepatan 120 km/jam dengan kekuatan mesin 45 tenaga kuda (HP).
“Garuda F15 menggunakan mesin 1 silinder 600 cc. Pemilihan materi dan komponen 80 persen bahan lokal dan mudah didapat. Capaian prestasi dari karya ini waktu itu adalah menjadi runner-up pendatang baru terbaik,” ungkap Muflih.
Sulit Cari Kerja
©Liputan6.com/Johan Tallo
Pada awal 2016, Muflih berhasil menyelesaikan studinya dengan predikat mahasiswa berprestasi. Namun predikat itu nyatanya tak menjamin dia mudah memperoleh kerja. Sekitar setengah tahun dia harus berjuang mencari kerja dan di sela-sela itu dia menjadi buruh lepas supir angkut barang untuk Event Organizer di Jogja.
Setelah sempat bekerja sebagai surveyor leasing selama hampir dua tahun, dia akhirnya diajak bergabung oleh temannya dari tim Garuda UNY untuk menekuni usaha persewaan dan servis alat berat. Meskipun saat menjadi mahasiswa dia bermimpi bakal mudah mendapatkan pekerjaan, namun untuk saat ini dia tak muluk-muluk memasang target.
“Tanpa pikir panjang kondisi butuh mepet walaupun nglaju ke Sleman tapi tidak saya pikir. Yang penting kebutuhan anak dan istri tercukupi. Masalahnya kalau sekarang sudah kepepet butuh,” kata Muflih dikutip dari Liputan6.com pada Kamis (29/10).