KRL Jogja-Solo Mulai Beroperasi Oktober 2020, Ini 4 Faktanya
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan KRL di jalur Jogja-Solo akan segera beroperasi dengan pembangunan infrastruktur atau elektrifikasi yang hampir selesai. Dia menargetkan KRL pertama bisa beroperasi pada Oktober 2020.
Merebaknya pandemi Virus Corona membuat hampir semua jadwal kereta penumpang ditiadakan. Keadaan itu justru membuat lintasan kereta menjadi sepi. Namun bukannya merugikan, lintasan yang sepi itu dimanfaatkan untuk membenahi infrastruktur jalan kereta api.
Hal itulah yang dilakukan pada jalur kereta api Jogja-Solo. Sepinya kereta api yang melintas membuat para pekerja dengan cepat membangun infrastruktur untuk Kereta Rel Listrik (KRL) Jogja-Solo. Karena cepatnya progress pembangunan, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan KRL di jalur itu akan segera beroperasi dengan pembangunan infrastruktur atau elektrifikasi yang hampir selesai.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
“Kami sedang membangun elektrifikasi dari Jogja ke Solo. secara bertahap akan kami operasikan,” kata Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Zulkifli dikutip dari ANTARA pada Jumat (26/6).
Dioperasikan Mulai Awal Oktober
©2020 Merdeka.com/Imam Buhori
Zulkifli mengatakan pembangunan infrastruktur untuk KRL sendiri sudah dimulai sejak tahun lalu. Rencananya, pengoperasian KRL akan dilakukan secara bertahap.
"Mungkin Jogja-Klaten dulu awal Oktober, kemudian akhir tahun Jogja-Solo," katanya.
Menggantikan KA Prameks
©2020 Merdeka.com/Arie Sunaryo
Dalam kesempatan itu, Zulkifli menjelaskan bahwa KRL tersebut nantinya difungsikan untuk menggantikan KA Prambanan Ekspress (Prameks) yang telah sekian lama melayani rute Jogja-Solo.
Meski demikian, kapasitas angkut KRL nantinya akan lebih tinggi dibandingkan dengan KA Prameks. Sementara itu untuk tarifnya kemungkinan akan sama dengan KA Prameks.
“Ada 10 rangkaian kereta yang disiapkan. Saat ini kereta sedang di INKA. Yang pasti KRL ini lebih efisien, ramah lingkungan, dan kapasitasnya lebih tinggi,” terang Zulkifli.
Rangkaian KA Pramkes untuk KA Bandara
©2020 Merdeka.com/Arie Sunaryo
Sementara itu, Zulkifli juga menjelaskan dengan beroperasinya KRL itu bukan berarti kereta yang sekarang digunakan untuk melayani KA Prameks akan berhenti beroperasi. Nantinya kereta tersebut akan digunakan untuk melayani rute lain.
“Kebutuhan kami masih banyak. Termasuk untuk KA Bandara kami masih butuh juga,” kata Zulkifli.
Kereta Api ke Bandara YIA
©Instagram/@bandarayogyakarta
Sementara itu Menteri Perhubungan Budi Karya Sumardi mengatakan nantinya akan ada kereta api yang terhubung dengan Bandara Yogyakarta International Airport (YIA). Menurutnya, kereta api itu akan beroperasi pada tahun 2021.
Tak hanya itu, dia juga mengatakan nantinya akan dibangun hall di Terminal Tirtonadi dengan kapasitas 2000 orang dan juga pusat olahraga di dekatnya.
“Kami juga akan menjadikannya sport center. Di sana kami akan memfungsikannya sebagai pusat kegiatan anak muda. Untuk pembangunannya mulai tahun depan,” ujar Budi, Jumat (26/6).