Manfaat Sholat Dhuha dan Tata Caranya, Amalan Sunah Pengampun Dosa
Manfaat sholat dhuha ini dapat berupa amalan penghapus dosa. Di mana sholat dhuha menjadi salah satu cara untuk mensucikan diri dan mendapatkan ampunan dari Allah. Bukan hanya itu, sholat dhuha juga bisa menjadi amalan yang serupa dengan sedekah.
Seperti diketahui, sholat merupakan amalan wajib yang perlu dikerjakan setiap umat muslim. Dalam hal ini, umat muslim wajib menunaikan sholat lima waktu dalam sehari. Mulai dari waktu subuh, siang, sore, petang, dan malam hari. Kewajiban ini tidak lain memberikan kesempatan setiap umat muslim untuk selalu mengingat Allah.
Selain sholat wajib, terdapat pula berbagai sholat sunnah yang dapat dikerjakan dalam kehidupan sehari-hari. Sesuai dengan namanya, sholat sunnah tidak mempunyai hukum wajib, melainkan baik jika dilakukan dan tidak masalah jika tak dikerjakan. Meskipun begitu, menjalankan sholat sunnah dapat menambah amal kebaikan dan pahala yang bermanfaat di kehidupan akhirat nanti.
-
Kapan sholat Dhuha dimulai? Waktu awal yang aman untuk melaksanakan sholat dhuha adalah jam 08.00 pagi.
-
Apa itu sholat dhuha? Sholat dhuha adalah ibadah sunnah yang dilakukan di waktu pagi setelah terbitnya matahari hingga sebelum waktu dzuhur.
-
Apa keutamaan sholat dhuha? Sholat dhuha bisa menjadi amalan yang dapat menghapus dosa-dosa, jika dilakukan secara rutin.
-
Apa pengertian dari sholat dhuha? Sholat dhuha adalah sholat sunah yang dilakukan di waktu dhuha. Waktu dhuha sendiri adalah waktu ketika matahari mulai naik kurang lebih 7 hasta sejak terbitnya (kira-kira pukul enam atau tujuh pagi) hingga waktu zuhur.
-
Apa yang dimaksud dengan sholat dhuha? Salah satu amalan yang sangat dianjurkan untuk dilakukan oleh umat muslim adalah sholat dhuha.
-
Kapan waktu sholat dhuha? Sholat ini dilakukan pada waktu pagi setelah terbitnya matahari, namun sebelum waktu sholat dzuhur.
Baca juga: Tata Cara Sholat Dhuha Dalil Hukum Waktu Dan Doanya
Salah satu amalan sholat sunnah yang baik untuk dikerjakan adalah sholat dhuha. Sholat Dhuha biasanya dilaksanakan setelah matahari pagi terbit hingga waktu matahari tepat di atas langit. Meskipun mempunyai hukum sunnah, diketahui terdapat beberapa manfaat sholat dhuha yang dapat mendatangkan kebaikan bagi umat muslim yang menjalankan.
Manfaat sholat dhuha ini dapat berupa amalan penghapus dosa. Di mana sholat dhuha menjadi salah satu cara untuk mensucikan diri dan mendapatkan ampunan dari Allah. Bukan hanya itu, sholat dhuha juga bisa menjadi amalan yang serupa dengan sedekah.
Dilansir dari NU Online, berikut kami merangkum beberapa manfaat sholat dhuha lengkap dengan aturan, tata cara, hingga doanya yang perlu diketahui.
Mengenal Sholat Dhuha dan Waktu Pelaksanaan
©2021 Merdeka.com/pexels-ali-arapoğlu
Sholat Dhuha
Sebelum mengetahui beberapa manfaat sholat dhuha, perlu dipahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan sholat dhuha. Sholat dhuha merupakan sholat sunah yang dikerjakan pada waktu dhuha. Biasanya, sholat ini dilaksanakan mulai dari waktu matahari terbit hingga matahari berada tepat di atas langit.
Sholat dhuha ini paling sedikit dikerjakan sebanyak 2 rakaat dan paling utama dikerjakan 8 rakaat. Sebagai sholat sunah, tentu tidak ada kewajiban yang mengharuskan pelaksanaan sholat dhuha. Namun bagi umat muslim yang istiqomah menjalankan sholat dhuha tentu bisa mendapat ridho kebaikan dari Allah SWT.
Waktu Pelaksanaan Sholat Dhuha
Berdasarkan mahzab Hanafi, dijelaskan bahwa sholat dhuha dikerjakan mulai dari naiknya matahari hingga sebelum matahari tergelincir. Dalam hal ini, rentang waktu antara matahari terbit hingga tergelincir dibagi menjadi tiga waktu dhuha, yaitu dhohwah, dhuha, dan istiwa. Berikut penjelasan yang perlu Anda simak :
- Dhohwah : yaitu waktu pertama yang dimulai dari terbitnya matahari hingga nak setinggi satu tombak.
- Dhuha : yaitu waktu kedua yang ditandai dari naiknya matahari setinggi satu tombak hingga waktu istiwa (atau matahari tepat berada di atas langit).
- Istiwa : yaitu waktu terakhir yang dimulai dari waktu istiwa hingga matahari tergelincir
Dari ketiga pembagian waktu tersebut, sholat dhuha dapat dikerjakan yaitu saat matahari mulai terbit dan naik setinggi satu tombak, dan diharapkan ketika sholat dhuha dilaksanakan pada waktu istiwa. Ada pula yang mengatakan bahwa sholat dhuha baik dilaksanakan pada seperempat kedua dari keseluruhan hari, yaitu pukul 9 pagi. Beberapa ketentuan waktu tersebut bisa menjadi pedoman dalam melaksanakan sholat dhuha.
Manfaat Sholat Dhuha
Setelah mengetahui pengertian dan waktu pelaksanaan, berikutnya terdapat beberapa manfaat sholat dhuha yang bisa didapatkan. Seperti diketahui, sholat dhuha merupakan amalan sholat sunah yang dapat mendatangkan banyak pahala. Bukan hanya itu, keutamaan sholat dhuha juga berupa amalan penghapus doa untuk mensucikan diri. Berikut beberapa manfaat sholat dhuha yang perlu diketahui:
Ampunan dosa
Manfaat sholat dhuha yang pertama yaitu sebagai amalan untuk mendapatkan ampunan dosa dari Allah SWT. Dalam hadist riwayat At-Tirmidzi dan Ibnu Majah, dijelaskan bahwa orang yang membiasakan sholat dhuha dalam sehari-harinya maka dosanya akan diampuni oleh Allah. Dalam hal ini, Rasulullah juga bersabda bahwa:
“Siapa yang membiasakan (menjaga) shalat dhuha, dosanya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan.” (HR At-Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Tidak dianggap orang lalai
Manfaat sholat dhuha berikutnya yaitu tidak dianggap sebagai orang lalai. Dalam hal ini, dikatakan bahwa salah satu cara terbaik untuk terhindar dari sifat lalai adalah dengan mengerjakan sholat dhuha. Hal ini pun dijelaskan oleh Rasulullah yaitu sebagai berikut :
“Orang yang mengerjakan shalat dhuha tidak termasuk orang lalai,” (HR Al-Baihaqi dan An-Nasa’i).
Amalan sedekah
Manfaat sholat dhuha yang terakhir namun tidak kalah penting yaitu sebagai amalan yang serupa dengan sedekah. Dikatakan, bahwa amalan sedekah dapat diganti dengan melaksanakan sholat dhuha secara rutin. Keduanya sama-sama mempunyai manfaat kebaikan bagi siapa pun yang mengerjakan. Dalam hal ini, Rasulullah bersabda :
“Setiap pagi, ruas anggota tubuh kalian harus dikeluarkan sedekahnya. Amar ma’ruf adalah sedekah, nahi mungkar adalah sedekah, dan semua itu dapat diganti dengan shalat dhuha dua raka’at,” (HR Muslim).
Tata Cara Sholat Dhuha dan Doanya
©2021 Merdeka.com/pexels-thirdman
Tata Cara Sholat Dhuha
Setelah mengetahui beberapa manfaat sholat dhuha, berikutnya Anda juga perlu mengetahui bagaimana tata cara sholat dhuha yang baik dan benar. Sholat dhuha dapat dikerjakan paling sedikit 2 rakaat, namun bisa juga dilaksanakan 4 rakaat, 6 rakaat, dan paling banyak 8 rakaat. Berikut beberapa tata cara sholat dhuha yang perlu diketahui:
1. Membaca niat sholat dhuha.
(Ushalli sunnatad dhuhā rak‘ataini lillāhi ta‘ālā.)
Artinya, “Aku menyengaja sembahyang sunnah Dhuha dua rakaat karena Allah SWT.”
2. Rakaat pertama, membaca Al Fatihah dilanjutkan dengan membaca surat As syams.
3. Rukuk
4. Itidal
5. Sujud
6. Duduk di antara dua sujud
7. Sujud
8. Rakaat kedua membaca Al Fatihah dilanjutkan dengan membaca surat Ad Dhuhaha.
9. Rukuk.
10.Itidal
11. Sujud
12. Duduk di antara dua sujud
13. Sujud
14. Tahiyat akhir
Jika ingin melaksanakan sholat dhuha 4 rakaat, pada rakaat pertama surat pendek yang dibaca dianjurkan surat Al Kafirun dan pada rakaat kedua dianjurkan membaca surat Al Ikhlas.
Doa Sholat Dhuha
Setelah mengetahui tata cara pelaksanaan sholat dhuha yang benar, berikutnya terdapat beberapa doa sholat dhuha yang dapat dibaca setelah selesai mengerjakan sholat. Berikut beberapa bacaan doa dholat dhuha dan artinya yang bisa diamalkan:
Allāhumma innad dhuhā’a dhuhā’uka, wal bahā’a bahā’uka, wal jamāla jamāluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrata qudratuka, wal ishmata ishmatuka.
Artinya, “Wahai Tuhanku, sungguh dhuha ini adalah dhuha-Mu, keagungan ini adalah keagungan-Mu, keindahan ini adalah keindahan-Mu, kekuatan ini adalah kekuatan-Mu, dan penjagaan ini adalah penjagaan-Mu.”
Allāhuma in kāna rizqī fis samā’i fa anzilhu, wa inkāna fil ardhi fa akhrijhu, wa inkāna mu’siran (mu‘assaran) fa yassirhu, wa in kāna harāman fa thahhirhu, wa inkāna ba‘īdan fa qarribhu, bi haqqi duhā’ika wa bahā’ika wa jamālika wa quwwatika wa qudratika. ātinī mā atayta ‘ibādakas shālihīn.
Artinya, “Wahai Tuhanku, jika rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah. Jika berada di dalam bumi, maka keluarkanlah. Jika sukar atau dipersulit (kudapat), mudahkanlah. Jika (tercampur tanpa sengaja dengan yang) haram, sucikanlah. Jika jauh, dekatkanlah dengan hak dhuha, keelokan, keindahan, kekuatan, dan kekuasaan-Mu, datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada para hamba-Mu yang saleh.”
Allāhumma bika ushāwilu, wa bika uhāwilu, wa bika uqātilu.
Artinya, “Dengan-Mu, aku menerjang. Dengan-Mu, aku berupaya. Dengan-Mu, aku berjuang.”