Melihat Produksi Kerajinan Aksesoris Pengantin di Bantul, Omzet Mencapai Puluhan Juta Rupiah Per Bulan
Usaha yang telah dirintis sejak tahun 2009 lalu kini berkembang dan bisa mempekerjakan 10 orang karyawan
Usaha yang telah dirintis sejak tahun 2009 lalu kini berkembang dan bisa mempekerjakan 10 orang karyawan
Melihat Produksi Kerajinan Aksesoris Pengantin di Bantul, Omzet Mencapai Puluhan Juta Rupiah Per Bulan
Kabupaten Bantul merupakan daerah tempatnya para perajin, mulai dari perajin gerabah, perajin wayang, perajin bambu, dan masih banyak lagi.
Di Padukuhan Krapyak Wetan, Kalurahan Panjangrejo, Pundong, Bantul, ada Sukijan, seorang perajin yang menggeluti kerajinan aksesoris pengantin.
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
-
Kenapa materai penting? Penggunaan meterai memberikan kekuatan hukum pada dokumen dan menjadikannya sah di mata hukum. Selain itu, materai membantu mencegah pemalsuan atau penyalahgunaan dokumen dengan memastikan bahwa dokumen tersebut telah melalui proses administrasi yang benar.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Apa itu kue keranjang? Kue keranjang adalah kue khas Imlek yang terbuat dari tepung ketan, gula, dan air yang dikukus dalam cetakan bambu.
-
Kenapa singkatan penting? Secara umum, telah disebutkan bahwa singkatan berguna untuk efisiensi, yaitu mempermudah dan mempercepat komunikasi tertulis maupun lisan.
-
Kenapa deskripsi penting? Tujuan dari teks deskripsi adalah untuk memberikan gambaran dan penjelasan kepada pembaca agar mereka memahami objek apa yang sedang dibahas atau dibicarakan dalam sebuah teks.
Dilansir dari Bantulkab.go.id, usaha itu telah ia rintis pada tahun 2009 lalu. Sebelumnya ia bekerja sebagai karyawan di tempat pembuatan tembaga dan kuningan.
Hingga akhirnya ia memulai sendiri usaha miliknya dengan nama “Eeng Production”. Ia mengembangkan model sendiri agar dapat bersaing di pasaran.
Dalam menjalankan usahanya, Sukijan dibantu karyawannya yang berjumlah 10 orang. Setiap harinya mereka memproduksi berbagai aksesoris pengantin seperti cundhuk menthol, bros, kalung pengantin, siger, dan masih banyak lagi.
Untuk bahan bakunya, Sukijan menggunakan tembaga dan kuningan. Berbagai macam riasan aksesoris khas Jawa, Kalimantan, Sumatera, dan Bali dibuatnya dengan nilai jual rata-rata menyentuh angka Rp35 juta per bulan.
Foto: YouTube Bantul TV
Harga yang ditetapkan sangat bervariatif tergantung dari besaran ukuran, motif yang dikerjakan, dan penggunaan manik-manik hiasannya, mulai dari Rp45 ribu per biji hingga ada yang mencapai angka Rp4,5 juta untuk satu set aksesoris pengantin adat lengkap.
Ia mengakui bahwa menggeluti usaha tersebut tidaklah mudah. Apalagi dalam membuat aksesoris itu butuh ketelitian, kecermatan, dan mengerti akan ragam budaya Indonesia.
Foto: YouTube Bantul TV
- Dulu Kernet Truk, Pria Banyuwangi Nekat Rintis Bisnis Fesyen dan Kini Raup Omzet Miliaran Rupiah Per Bulan
- Pantang Menyerah Meski Rugi 6 Bulan Berturut-Turut, Pemuda Asal Bogor Kini Raup Omzet Ratusan Juta Per Bulan
- Kerja Tak Digaji saat Pandemi, Pria Ini Bangkit dan Sukses Bisnis Peyek Kacang dengan Omzet Ratusan Juta per Bulan
- Pria ini Kena Tipu Ratusan Juta Malah Tambah Sukses, Padahal Cuma Jualan Bawang Goreng
Untuk pemasarannya, Sukijan mengatakan kalau ia masih mengandalkan pemasaran secara offline. Namun ada pula beberapa pelanggan yang memesan barangnya melalui media sosial.
“Pemasaran paling jauh ke Aceh dan Kalimantan. Mereka biasanya pesan lewat medsos dan bilang mau motif dan ukuran yang seperti apa. Tapi kebanyakan yang pesan ke kami adalah toko-toko seperti di Pasar Beringharjo, Wedding Organizer, dan salon pengantin gitu,” kata Sukijan.
Terkait usaha yang digeluti Sukijan, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Bantul, Emi Masruroh Halim, mengatakan bahwa hasil kerajinan Eeng Production punya kualitas yang bisa bersaing di pasaran.
Oleh karena itu pihaknya berupaya untuk meningkatkan sarana dan prasarana para perajin aksesoris pengantin. Emi mengatakan pihaknya berkomitmen untuk mendorong UMKM di Bantul dengan upaya memberikan kemudahan memperoleh permodalan, marketing, pelatihan, dan produksi.
“Karena itu yang seperti ini harus dibantu dan difasilitasi Pemkab Bantul. Sehingga nanti dapat fasilitas pelatihan dan sarana prasarana agar mereka mendapat pasar yang aman serta memastikan produk mereka laku di pasaran,”
ujar Emi dikutip dari Bantulkab.go.id.