Menelusuri Rute 'Swiss Van Java' Menuju Dieng, Jalannya Membelah Gunung dan Banyak Tanjakan Ekstrem
Dilansir dari kanal YouTube Cerita Desa Indonesia, jalur Swiss van Java merupakan jalur yang rawan kecelakaan
Butuh kendaraan prima untuk bisa melewati jalur ini.
Menelusuri Rute "Swiss Van Java" Menuju Dieng, Jalannya Membelah Gunung dan Banyak Tanjakan Ekstrem
Jalur itu populer dijuluki “Swiss van Java”. Jalur ini menghubungkan antara pusat Kota Wonosobo dengan Dataran Tinggi Dieng, tepatnya menuju Desa Sembungan yang merupakan desa tertinggi di tanah Jawa.
-
Kenapa Garut dijuluki sebagai Swiss Van Java? Garut merupakan kota kabupaten provinsi Jawa Barat yang mendapat julukan sebagai Swiss Van Java.Julukan tersebut diberikan karena Garut memiliki pemandangan indah yang mirip dengan negara Swiss.
-
Kenapa Desa Indragiri disebut sebagai Swiss van Java? Kampung ini diklaim sebagai Swiss van Javanya Ciamis.
-
Bagaimana Thilly Weissenborn mempopulerkan istilah 'Swiss Van Java' melalui karyanya? “Weissenborn mulai menandai karyanya dengan kualitas liris yang istimewa. Pemandangan markasnya di Garut semuanya menampilkan udara sejuk berkabut dari perbukitan yang tenang tempat orang Belanda yang berpakaian berlebihan dan sopan melarikan diri dari pantai yang gerah. Lebih banyak hati tertuju pada pemandangan panjang perbukitan dan pemandangan kehidupan desa pegunungan sebagai pedesaan yang indah,” seperti tertulis di laman Asia Pacific Photography
-
Kapan harta karun di Swiss ini ditemukan? Artefak ini memang ditemukan pada musim gugur tahun lalu tapi diumumkan baru-baru ini.
-
Apa yang ditemukan di ladang wortel di Swiss? Satu set perhiasan wanita Zaman Perunggu ditemukan para ahli arkeologi di Guttingen, wilayah Thurgau, timur laut Swiss, di ladang wortel yang baru dibajak.
-
Apa yang dilakukan bule Swiss di acara sinoman itu? Mereka tampak sibuk membagikan piringan berisi makanan kepada tamu undangan. Dengan menggunakan batik, para bule itu tampak mondar-mandir membawa makanan di acara nikahan yang digelar di Desa Bero, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten.
Dinamakan Swiss van Java, karena pemandangan di jalur tersebut mirip di Eropa, tepatnya di negeri Swiss. Dalam perjalanan menyusuri rute itu, pengendara akan disuguhkan pemandangan gunung yang menjulang di ujung jalan. Perjalanan melewati ladang sayur milik petani dan beberapa perkampungan.
Sepenjang perjalanan, sering dijumpai para petani membawa hasil alam. Ada juga pengunjung lain yang berhenti sejenak untuk berfoto dengan latar belakang pemandangan alam yang indah.
Jalan terus menanjak. Sementara di kanan kiri berbagai komoditas ditanam petani mulai bawang merah, sayur sawi, dan kentang.
Makin dekat ke Dieng, jalan yang dilalui makin ekstrem. Tak hanya menanjak curam, tikungan yang dijumpai juga tajam.
Setelah melewati salah satu tanjakan, pengunjung akan menjumpai sebuah air terjun. Namanya Air Terjun Sikarim.
Untuk bisa masuk ke obyek wisata Curug Sikarim, wisatawan dikenakan tarif Rp10 ribu per orang. Setelah melewati Curug Sikarim, jalan yang tadinya beraspal makin dipenuhi kerikil dan lubang. Kondisinya makin berbahaya kalau kabut yang turun cukup tebal.
- Cerita Unik Warung Makan di Jogja Ini Bikin Geleng-Geleng, Makan saat Masih Kuliah, Bayarnya Pas Sudah Lulus
- VIDEO: Polisi Limpahkan Youtuber Emak Gila Promosikan Judi Online ke Kejari Bandung
- Ini Biang Keladi Akun Youtube DPR Kena Retas jadi Siaran Langsung Judi Online
- Bareskrim Kerahkan Tim Usai YouTube DPR RI Diretas dan Siarkan Judi Online
Dilansir dari kanal YouTube Cerita Desa Indonesia, jalur Swiss van Java merupakan jalur yang rawan kecelakaan. Di samping kendaraan yang tidak kuat menanjak, saat turun kendaraan juga rawan mengalami rem blong karena curamnya jalan.
Oleh karena itu wisatawan yang ingin melewati jalur tersebut tidak direkomendasikan untuk melewatinya sendiri, apalagi bagi mereka yang tidak menguasai medan yang harus dilalui. Selain itu pengendara harus memastikan kendaraan yang digunakan dalam kondisi yang prima.