Mengenal Covid XBB dan Tingkat Bahayanya, Kenali Gejala yang Muncul
Ternyata, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengeluarkan pernyataan bahwa Covid XBB ini telah terdeteksi di 26 negara di dunia. Tentu angka ini bisa semakin bertambah ketika setiap negara tidak melakukan antisipasi dan penanganan yang baik. Namun, sebenarnya apa itu Covid XBB dan seberapa tinggi tingkat bahayanya.
Beberapa bulan terakhir, kasus Covid-19 di Indonesia semakin terkendali. Namun sayangnya, virus corona ini memiliki kemampuan untuk terus mengembangkan berbagai macam varian. Seperti kasus terakhir yang terjadi, telah membentuk variasi baru dari virus corona yaitu Covid XBB.
Jenis Covid varian ini diketahui telah mengakibatkan lonjakan kasus di Singapura. Sementara di Indonesia, Kementerian Kesehatan telah menyatakan bahwa sudah terdeteksi satu kasus Covid XBB di Indonesia pada (22/10) lalu.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Kenapa bantuan pangan diberikan di Jateng? “Bantuan ini sebagai bentuk kepedulian dan perhatian pemerintah kepada masyarakat. Hingga saat ini masih banyak masyarakat yang masih membutuhkan,” kata Nana.
-
Di mana dampak kemarau sudah mulai terasa di Jateng? Dampak kemarau mulai terasa pada beberapa daerah di Jawa Tengah.
-
Siapa yang menerima bantuan pangan di Jateng? Ada sebanyak 3.583.000 keluarga penerima manfaat di Jawa Tengah yang bakal menerima bantuan tersebut.
-
Bagaimana peningkatan kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Peningkatan kasus Covis-19 di DKI Jakarta aman dan sangat terkendali. Tidak ada kenaikan bermakna angka perawatan rumah sakit juga.
Ternyata, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengeluarkan pernyataan bahwa Covid XBB ini telah terdeteksi di 26 negara di dunia. Tentu angka ini bisa semakin bertambah ketika setiap negara tidak melakukan antisipasi dan penanganan yang baik. Namun, sebenarnya apa itu Covid XBB dan seberapa tinggi tingkat bahayanya.
Tentu sebagian besar dari Anda bertanya-tanya tentang varian baru virus Corona ini. Untuk itu, dari berbagai sumber, berikut kami merangkum berbagai penjelasan mengenai Covid XBB bisa Anda simak.
Kondisi Sebaran
Sebelum mengetahui apa itu Covid XBB, perlu diketahui terlebih dahulu kondisi sebaran terkini kasus Covid varian XBB di dunia. Pada Rabu, (19/10) Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa telah terdeteks Covid varian baru, yaitu XBB di 26 negara secara total.
Meski tidak menyebutkan negara mana saja yang telah menerima sebaran virus ini, namun diketahui kasus Covid XBB telah meningkat di Singapura pada bulan ini. Bukan hanya Singapura, peningkatan ini juga diikuti oleh beberapa negara lain, seperti Kanada, Inggris, India, Bangladesh, Amerika Serikat, Australia, dan Denmark.
Sementara di Indonesia, pada (22/10) Kementerian Kesehatan telah merilis pernyataan bahwa sudah terdeteksi satu kasus Covid XBB di Indonesia. Varian ini terdeteksi pada perempuan berusia 29 tahun yang baru saja kembali dari Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Bersamaan dengan pernyataan ini, pemerintah mengimbau masyarakat untuk waspada dan terus menjalankan protokol kesehatan seperti yang telah dianjurkan. Meskipun varian Covid XBB lebih cepat menular, namun dikatakan bahwa fatalitas atau tingkat keparahannya tidak lebih parah dari Omicron. Virus ini masih berpotensi untuk terus berkembang dan bermutasi membentuk wujud-wujud baru.
Mengenal Covid XBB
Setelah mengetahui kondisi sebaran, berikutnya akan dijelaskan apa itu Covid XBB.
Covid XBB adalah jenis varian baru yang merupakan hasil mutasi dua strain Omicron yang berbeda. Diketahui, varian Covid XBB ini menggunakan pendekatan baru untuk bertahan hidup, yaitu menghindari antibodi yaitu cara tubuh mendapatkan kekebalan dari vaksin.
Dengan pendekatan ini, Covid XBB melakukan perubahan pada protein sehingga berpotensi untuk menyebar dan menular semakin cepat. Meskipun begitu, hingga kini belum ada bukti yang menjelaskan bahwa Covid XBB memiliki tingkat bahaya yang lebih tinggi dari varian sebelumnya. Walaupun di Singapura, Covid XBB telah mengakibatkan lonjakan kasus yang semakin tinggi.
Dengan begitu, masyarakat diimbau untuk tetap waspada namun tidak perlu panik dengan situasi ini. Tetap menjalankan protokol kesehatan seperti rajin mencuci tangan sebelum dan sesudah beraktivitas, mengenakan masker, dan selalu menjaga kebersihan, bisa mengurangi risiko penularan. Selain itu, Anda juga perlu mendapatkan dan melengkapi vaksin booster untuk membantu meningkatkan kekebalan tubuh.
Gejala Covid XBB
Setelah memahami pengertian Covid XBB secara umum, terakhir akan dijelaskan berbagai gejala yang muncul pada penyakit Covid varian ini. Karena bermutasi dari dua virus Omicron yang berbeda, gejala yang muncul pada varian Covid XBB ini mirip seperti gejala Omicron sebelumnya. Beberapa gejala ini meliputi:
- Batuk
- Demam tingkat rendah
- Sakit tenggorokan
- Pegal-pegal
- Badan terasa dingin
Bagi orang-orang yang memiliki kondisi kesehatan bawaan, seperti diabetes, kemungkinan gejala yang akan muncul ketika terserang Covid varian ini, menjadi lebih parah. Dengan begitu, penting untuk tetap menjaga kesehatan dengan baik dan menerapkan protokol kesehatan yang telah dianjurkan.
Meskipun kasus Covid sudah lebih terkendali, namun perlu diingat bahwa virus ini akan terus berkembang menghasilkan bentuk-bentuk baru yang penting untuk diwaspadai. Jika masyarakat semakin lalai, maka potensi perkembangan dan penyebaran virus varian baru juga semakin mudah.