Mengenal Macam-Macam Hadits beserta Penjelasannya, Umat Muslim Wajib Tahu
Secara bahasa, hadits memiliki arti berbicara, perkataan, dan percakapan. Hadits disebut juga sunnah, yang secara Istilah berarti segala perkataan (sabda), perbuatan, ketetapan, serta persetujuan dari Nabi Muhammad SAW yang dijadikan landasan syariat Islam.
Setiap muslim selalu dianjurkan untuk berpedoman pada Alquran dan hadits. Alquran merupakan kitab suci dari Allah SWT yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril, kemudian dijadikan pedoman hidup umat muslim. Sementara itu, hadits adalah setiap perbuatan, perkataan, dan ketetapan yang disandarkan kepada Rasulullah SAW.
Secara bahasa, hadits memiliki arti berbicara, perkataan, dan percakapan. Hadits disebut juga sunnah, yang secara Istilah berarti segala perkataan (sabda), perbuatan, ketetapan, serta persetujuan dari Nabi Muhammad SAW yang dijadikan landasan syariat Islam.
-
Apa arti dari kalimat dzikir "Subhanallah Wabihamdihi"? "Arti subhanallah wabihamdihi subhanallahil adzim adalah "Maha Suci Allah dengan segala puji bagi-Nya, Maha Suci Allah yang Maha Agung"."
-
Apa yang dimaksud dengan beriman kepada kitab-kitab Allah? Iman kepada kitab Allah SWT merupakan keyakinan dan kepercayaan yang ditanamkan dalam diri seseorang terhadap kebenaran dan ajaran yang terkandung dalam kitab-kitab yang diwahyukan oleh Allah SWT.
-
Apa yang dimaksud dengan 'khatam Al-Qur'an'? Khatam Al-Qur'an adalah istilah dalam Islam yang merujuk pada kegiatan membaca seluruh ayat Al-Qur'an dari awal hingga akhir. Proses khatam Al-Qur'an biasanya melibatkan membaca ayat-ayat Al-Qur'an secara bertahap, dengan tujuan menyelesaikan keseluruhan Al-Qur'an dalam jangka waktu tertentu.
-
Kenapa doa Khotmil Quran Kudus memiliki keutamaan? Doa ini memiliki keutamaan berupa diaminkan oleh empat ribu malaikat. Seperti sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:مَنْ قَرَأَ الْقُرْأٓنَ ثُمَّ دَعَا، أَمَّنَ عَلَى دُعَائِهِ اَرْبَعَةُ اَلَافِ مَلِكٍ “Barang siapa telah membaca Al-Qur’an (khatam) kemudian dia berdoa, maka ada 4 ribu malaikat yang mengaminkan doanya” (HR ad-Darimy).
-
Kapan doa Khotmil Quran Kudus dibaca? Doa khotmil Quran Kudus adalah doa yang dibaca ketika seseorang telah mengkhatamkan Al-Qur'an.
-
Kenapa membaca Sholawat Nabi penting? Membaca sholawat nabi adalah cara untuk menunjukkan rasa cinta dan penghormatan terhadap Nabi Muhammad sebagai utusan Allah.
Hadits dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu hadits shahih, hadits hasan, dan hadits dhaif. Macam-macam hadits tersebut memiliki definisinya masing-masing. Berikut macam-macam hadits yang dilansir dari NU Online:
Hadits Shahih
shutterstock/nuttakit
Macam macam hadits yang pertama adalah hadits Shahih. Jenis hadits ini diriwayatkan oleh perawi yang berkualitas atau sangat kuat hafalannya. Seerti dikuti dari NU online, Mahmud Thahan dalam Taisir Musthalahil hadis menjelaskan hadis shahih seerti berikut:
"Setiap hadis yang rangkaian sanadnya bersambung, diriwayatkan oleh perawi yang adil dan dhabit dari awal sampai akhir sanad, tidak terdapat di dalamnya syadz dan 'illah."
Syarat-Syarat Hadist Shahih
Seperti yang sudah diketahui, hadits shahih sanadnya bersambung dan tidak ada cacatnya atau rusak. Menurut ta'rif muhadditsin, suatu hadist dapat dikatakan shahih apabila telah memenuhi lima syarat, adapun syarat-syaratnya ialah sebagai berikut:
1. Sanadnya bersambung. Tiap–tiap periwayatan dalam sanad hadist menerima periwayat hadist dari periwayat terdekat sebelumnya. Keadaan ini berlangsung demikian sampai akhir anad dari hadits itu.
2. Periwayatan bersifat adil. Periwayat adalah seorang muslim yang baligh, berakal sehat, selalu memelihara perbutan taat dan menjauhkan diridari perbuatan-perbuatan maksiat.
3. Periwayatan bersifat dhabit. Dhabit adalah orang yang kuat hafalannya tentang apa yang telah didengarnya dan mampu menyampaikan hafalannya kapan saja ia menghendakinya.
4. Tidak janggal atau Syadz. Adalah hadist yang tidak bertentangan dengan hadist lain yang sudah diketahui tinggi kualitas ke-shahih-annya.
5. Terhindar dari 'illat (cacat). Adalah hadits yang tidak memiliki cacat, yang disebabkan adanya hal-hal yang tidak baik atau yang kelihatan samar-samar.
Hadits Hasan
©Shutterstock
Hadits Hasan merupakan macam-macam hadits yang sanadnya tersambung. Menurut Ibnu Hajar, hadist hasan merupakan jenis hadist yang dinukilkan oleh orang yang adil, yang kurang kuat ingatannya, yang muttasil sanadnya, tidak cacat, dan tidak ganjil.
Jenis hadits ini hampir sama dengan hadits shahih, perbedaannya hanya mengenai hafalan, di mana hadist hasan rawinya tidak kuat hafalannya. Sementara itu, Imam Tirmidzi mengartikan hadist hasan sebagai berikut:
"Tiap-tiap hadist yang pada sanadnya tidak terdapat perawi yang tertuduh dusta (pada matan-nya) tidak ada kejanggalan (syadz) dan (hadist tersebut) diriwayatkan pula melalui jalan lain".
Syarat-syarat Hadits Hasan
Adapun syarat-syarat yang harus dipenuhi bagi suatu hadist yang dikategorikan sebagai hadist hasan, di antaranya sebagai berikut:
- Para perawinya yang adil,
- Ke-Dhabith-an perawinya dibawah perawi Hadist shahih,
- Sanad-sanadnya bersambung,
- Tidak terdapat kejanggalan atau syadz,
- Tidak mengandung 'illat.
Hadits Dhaif
Macam-macam hadits lainnya yaitu hadits Dhaif. Jenis hadits ini tidak memenuhi kriteria hadits shahih dan hasan karena disebabkan oleh beberapa hal, yaitu keterputusan sanad dan perawinya bermasalah.
Kata Dhaif sendiri menurut bahasa berarti lemah, sebagai lawan dari Qawiy yang kuat. Sebagai lawan dari kata shahih, kata dhaif secara bahasa berarti hadist yang lemah, yang sakit atau yang tidak kuat. Hal ini sebagaimana penjelasan Mahmud Thahan dalam Taisiru Musthalahil Hadits, yang artinya:
"Penyebab hadits ditolak atau tidak diterima ada banyak. Akan tetapi, secara keseluruhan merujuk pada dua sebab: sanadnya tidak bersambung dan di dalam rangkaian sanadnya terdapat rawi bermasalah."
(mdk/jen)