Mengenal Sosok Agus Riewanto, Pakar Tata Negara UNS yang Bakal Jadi Panelis di Debat Pilpres 2024
Selama menjadi akademisi, ia telah menghasilkan ribuan karya naskah artikel populer ilmiah
Selama menjadi akademisi, ia telah menghasilkan ribuan karya naskah artikel populer ilmiah
Mengenal Sosok Agus Riewanto, Pakar Tata Negara UNS yang Bakal Jadi Panelis di Debat Pilpres 2024
Debat Pilpres pertama diadakan malam ini, Selasa (12/12) mulai pukul 19.00 WIB dengan tema debat mengenai Hukum, HAM, Pemerintahan, Pemberantasan Korupsi, dan Penguatan Demokrasi.
Terkait tema itu, KPU telah menunjuk sejumlah panelis debat, salah satunya Pakar Hukum Tata Negara Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Agus Riewanto.
-
Apa yang membuat Agus terkejut? Agus sangat terkejut dengan kejutan dari istrinya, apalagi banyak teman-temannya yang diundang.
-
Apa yang Agus Widodo tanam di kebun Joglo AW? Kebun buah ini didominasi oleh pohon durian lokal berkelas premium seperti durian bawor, durian hitam, musang king, dan durian montong.
-
Siapa Dewi Rengganis? Legenda Dewi Rengganis penjaga Gunung Argopuro Diceritakan bahwa Dewi Rengganis, putri dari Kerajaan Majapahit, diasingkan ke puncak gunung bersama enam dayangnya.
-
Bagaimana Raden Ario Soerjo meninggal? Lalu mereka disuruh turun kemudian dibawa ke hutan dan dihabisi nyawanya oleh PKI.
-
Apa yang membuat netizen terkejut tentang Agus Harimurti Yudhoyono? Pasalnya, beberapa netizen terkejut saat mengetahui bahwa usia AHY sudah mencapai 45 tahun, sementara wajahnya masih terlihat begitu awet muda.
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
Dikutip dari website resminya, Agus Riewanto merupakan dosen Fakultas Hukum UNS. Selain mengajar dan meneliti, pria yang masa kecil dan remajanya dihabiskan di Kalimantan Barat itu juga menjabat sebagai Anggota Senat Akademik FH UNS sejak tahun 2018 hingga sekarang, serta Direktur Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum (LKBH) FH UNS (2018-sekarang).
Di dunia kepenulisan Jurnal, dia menjadi Reviewer dan Mitra Bestari di sejumlah Jurnal teridek Scopus dan Sinta antara lain: International Journal of Public Law and Policy-Inderscience Publisher-Switzerland, Jurnal Legislasi-Kemenkumham RI.
Serta Jurnal Konstitusi-Mahkamah Konstitusi RI, Jurnal Yustisia-FH UNS, Jurnal Arena Hukum-UB, Jurnal Dinamika Hukum-FH UMY, Jurnal APHTN-HAN, Jurnal Respublika, dan lain-lain.
Selain itu, Agus juga pernah menjadi pengawal demokrasi dan hukum di Indonesia, antara lain dengan menjabat sebagai Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sragen (2008-2013), Anggota KPU Kabupaten Sragen (2003-2008), dan Pembela Umum YLBHI-LBH Yogyakarta (1997-2000).
Ia juga kerap diminta jajaran Bawaslu RI dan KPU RI untuk menjadi narasumber dan saksi ahli hukum kepemiluan, menjadi Ketua Tim Seleksi Anggota KPU Kab/Kota Jawa Tengah III (2018), serta menjadi Panelis Ahli dan Moderator pada Debat Publik Kampanye Pilkada di Kabupaten/Kota se-Jateng sejak tahun 2015-sekarang.
Agus hobi menulis dan berpidato sejak remaja. Tak heran karena hobinya ini ia kerap menjadi langganan kejuaraan pidato dan kepenulisan mulai dari tingkat lokal hingga nasional.
- Mahfud Puas Jawaban Ganjar saat Debat Capres: 95 Persen Pertanyaan Terjawab Baik
- Ini Sosok di 'Belakang Layar' untuk Prabowo-Gibran Diskusi Debat Capres Cawapres
- Anies-Cak Imin Bakal Sapa Relawan yang Nobar di Rumah Pemenangan Sebelum Debat Capres
- Ada Eks Ketua Komnas HAM, Ini Daftar Lengkap Panelis Debat Perdana Pilpres 2024
Karena ketekunan dan dedikasi pada profesi dosen serta pengamat hukum dan politik, ia pernah menerima Penghargaan Nominator Pemuda Award Bidang Intelektual dari HIPMI dan KNPI Prop. Jateng (2005). Ia juga pernah menerima Penghargaan Satya Lencana Karya Satya X dari Presiden RI (2018).
Dilansir dari website pribadinya, selama berkecimpung di dunia akademis Agus telah menulis lebih dari 2.000 naskah artikel populer ilmiah bertema hukum, politik, HAM, Pemilu, dan sosial lainnya sejak tahun 1998-sekarang.
Ia juga telah melahirkan puluhan buku yang dapat diakses di sejumlah perpustakaan dan toko buku online yang kebanyakan terkait hukum di Indonesia.
Agus mengatakan, debat pilpres merupakan sesuatu yang bermanfaat untuk mengasah kemampuan mengartikulasikan ide dan gagasan pemimpin, sehingga perlu diadakan.
“Kita perlu memahami bahwa debat itu kan ilmu yang spesifik. Ilmu pengetahuan dan pengalaman adalah dua alat paling sederhana untuk menjadi seorang yang pandai berdebat,” kata Agus dikutip dari Rri.co.id.