Mengenal Syekh Subakir, 'Waliyullah' Penakluk Tanah Jawa Sebelum Era Wali Songo
Awal mula penyebaran agama Islam di pulau Jawa selalu diidentikkan dengan peran Wali Songo. Namun sebelum era mereka, dakwah Islam sebenarnya telah dimulai oleh Syekh Subakir. Dia merupakan seorang ulama dari Persia yang diutus ke tanah Jawa dalam rangka menyebarkan ajaran Islam.
Awal mula penyebaran agama Islam di pulau Jawa selalu diidentikkan dengan peran Wali Songo. Oleh mereka, agama Islam diajarkan kepada seluruh lapisan masyarakat Jawa yang saat itu menganut ajaran Hindu dan Buddha.
Namun sebelum era Wali Songo, dakwah Islam sebenarnya telah dimulai oleh Syekh Subakir. Dilansir dari Tubankab.go.id, Syekh Subakir merupakan seorang ulama dari Persia yang diutus ke tanah Jawa dalam rangka menyebarkan ajaran Islam.
-
Siapa yang meneliti sejarah Sidoarjo? Mengutip artikel berjudul Di Balik Nama Sidoarjo karya Nur Indah Safira (Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo, 2000), Kabupaten Sidoarjo terkenal dengan sebutan Kota Delta yang merujuk pada sejarah daerah ini yang dulunya dikelilingi lautan.
-
Bagaimana Asisi Suharianto menyajikan kisah-kisah sejarah? Asisi dan sang istri pun mendapatkan pengalaman luar biasa selama keliling dunia. Keduanya bertemu dengan saksi mata maupun para korban perang masa lalu di beberapa negara.
-
Di mana sejarah terasi dapat ditelusuri? Sejarah terasi di kawasan Cirebon dapat ditelusuri hingga masa kekuasaan Pangeran Cakrabuana, yang memainkan peran penting dalam perkembangan kawasan tersebut.
-
Bagaimana sejarah Waduk Sempor? Waduk Sempor diresmikan pada 1 Maret 1978 yang ditandai dengan adanya prasasti bertanda tangan Presiden Soeharto. Semula, waduk ini difungsikan sebagai sumber pengairan bagi sejumlah kompleks persawahan di sekitarnya. Namun lambat laun waduk itu menjadi destinasi wisata baru bagi warga sekitar.
-
Apa yang menjadi cikal bakal sejarah penerbangan sipil di Indonesia? Pesawat persembahan dari masyarakat Aceh ini menjadi langkah besar industri penerbangan sipil di Indonesia. Saat ini, orang-orang bisa menikmati penggunaan transportasi udara yang jauh lebih nyaman dan aman tentunya. Namun, tidak banyak yang tahu bagaimana sejarah awal mula penerbangan sipil di Indonesia. Adanya transportasi udara ini berkat tokoh dan masyarakat terdahulu yang ikut andil dalam menorehkan sejarah penerbangan sipil di Indonesia.
-
Bagaimana KEK Singhasari memanfaatkan sejarah? Keunggulan lain dari KEK Singhasari yakni adanya sektor pariwisata dengan tema heritage and sejarah. Hal ini dilatarbelakangi nilai situs sejarah kerajaan Singhasari.
Baca juga: Mengenal Yajuj Dan Majuj Dalam Al Quran
Dia sendiri diutus oleh Sultan Muhammad I dari Kekaisaran Ottoman di Turki pada tahun 1404 M. Tak sendiri, Syekh Subakir bersama sang paman yang juga merupakan generasi awal Wali Songo, Maulana Malik Ibrahim, yang kemudian dikenal dengan nama Sunan Gresik
Di kemudian hari, sepak terjang Syekh Subakir dalam menyebarkan ajaran Islam dikenal luas oleh masyarakat Jawa. Hal ini dikarenakan selain sebagai pendakwah, dia juga memiliki kekuatan yang bisa mengusir para lelembut yang mendiami pulau itu. Berikut kisah selengkapnya:
Kedatangan Syekh Subakir di Pulau Jawa
©Historyofjava.com
Dilansir dari Tubankab.go.id, sebelum Syekh Subakir, ternyata sudah banyak ulama-ulama yang dikirim ke Pulau Jawa. Namun mereka pulang dengan tangan hampa.
Hal ini dikarenakan masyarakat Jawa saat itu masih kuat dalam memeluk kepercayaan lama. Masih banyak yang menyembah benda-benda, arwah leluhur nenek moyang, dan lain sebagainya.
Oleh karena itulah mereka mendapat tantangan berat dan hanya sanggup mengislamkan segelintir orang saja. Karena dikenal akan kesaktiannya, Syekh Subakir kemudian diutus untuk menginjakkan kaki di Pulau Jawa dan berdakwah Islam di sana.
Kelebihan Syekh Subakir
©Pegawaijalanan.com
Dilansir dari Historyofjava.com, Syekh Subakir juga seorang pengusaha ulung. Selain itu dia punya kelebihan lainnya seperti ahli rukyah dan ahli ramalan. Hal inilah yang konon membuat banyak bangsa jin merasa segan dan menyingkir ke daerah Alas Roban, Gunung Merapi dan Laut Selatan.
Selain itu Syekh Subakir konon memiliki batu hitam yang memiliki kekuatan magis. Di tanah Jawa, batu itu konon ditancapkan di Gunung Tidar, Magelang.
Batu itu dipercaya memiliki kekuatan gaib yang bisa membuat bangsa jin bergejolak dan akhirnya melawan Syekh Subakir. Namun pertarungan itu akhirnya bisa dimenangkan oleh Syekh Subakir.
Ahli Lingkungan
©Magelangkota.go.id
Selain memiliki kesaktian, ternyata Syekh Subakir merupakan ahli ekologi atau ahli lingkungan. Ia melarang masyarakat untuk membuat sumur di kawasan Gunung Tidar. Waktu itu, larangan membuat sumur bertujuan agar sumber mata air di bawah Gunung Tidar tidak menjadi kering.
Saat itu dipercaya, di dalam Gunung Tidar terdapat sumber mata air yang besar. Jika salah dalam membuatan lubang sumur dapat menyebabkan banjir besar yang bisa menenggelamkan penduduk yang tinggal di sekitarnya.
Pulang ke Persia
©Tubankab.go.id
Kisah kesaktian Syekh Subakir membuatnya menjadi terkenal dan masyarakat sangat fanatik terhadapnya. Karena kefanatikan itu bisa mengganggu ketauhidan masyarakat Jawa, Syekh Subakir akhirnya memutuskan kembali ke Persia pada tahun 1462 M.
Namun hingga kini, petilasannya tersebar di berbagai tempat di Indonesia. Salah satunya berada di Gunung Tidar. Hingga kini, sosoknya begitu melegenda di kalangan masyarakat Jawa dan sering dikaitkan dengan hal-hal yang mistis.
(mdk/shr)