Mengunjungi Adaptif Park di Cilacap, Penangkaran Rusa Liar yang Terancam Punah
Di Cilacap, Jawa Tengah, terdapat sebuah penangkaran Rusa Timor yang dikelola oleh Pertamina Refinery Unit IV. Penangkaran itu bernama “Adaptif Park”. Adanya tempat itu diharapkan mampu mencegah populasi Rusa Timor yang terancam punah.
Rusa Timor merupakan hewan liar yang menjadi salah satu hewan endemik asal Pulau Jawa. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 7 Tahun 1999, hewan bernama latin Cervus timorensis itu tergolong sebagai salah satu satwa liar di Indonesia dengan status dilindungi.
Di Cilacap, Jawa Tengah, terdapat sebuah penangkaran Rusa Timor yang dikelola oleh Pertamina Refinery Unit IV. Penangkaran itu bernama “Adaptif Park”. General Manager Pertamina RU IV Cilacap Joko Pranoto menjelaskan mengenai pendirian taman konservasi itu.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
“Pertumbuhan Rusa Timor sebagai hewan endemik Jawa-Bali hanya tinggal 10 persen. Hal ini menjadi alasan bagi kilang Pertamina Cilacap untuk melakukan penangkaran. Harapannya rusa ini akan berkembang makin banyak, sehingga Pertamina berkontribusi menekan tingkat pengurangan populasi Rusa Timor,” jelas Joko dikutip dari ANTARA pada Jumat (11/12).
Lalu seperti apa kondisi taman Adaptif Park, tempat penangkaran para rusa itu? berikut selengkapnya:
Pelepasan Lima Ekor Rusa
Liputan6 ©2020 Merdeka.com
Penangkaran Rusa Adaptif Park diresmikan pada Selasa (9/12) di Kompleks Rumah Dinas Perusahaan Gunung Simping, Cilacap. Peresmian itu ditandai dengan pelepasan 5 ekor rusa yang terdiri dari 1 ekor rusa jantan dan 4 ekor rusa betina.
Joko mengatakan, penamaan “Adaptif Park” merupakan wujud dari nilai utama Pertamina sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yaitu akhlak-amanah, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif.
“Dengan adanya Adaptif Park ini, maka Pertamina RU Cilacap telah memiliki tiga tempat konservasi, melengkapi dua tempat sebelumnya yaitu Taman Konservasi Pohon Langka Wijayakusuma keraton di Pulau Majethi dan Taman Konservasi Burung Merak,” ungkap Joko.
Punya Nilai Filosofis
©2015 Merdeka.com/shutterstock/Lorraine Swanson
Sementara itu Kepala RKW II Cilacap BKSDA Jateng Dedi Rusyanto berharap upaya konservasi itu juga berdampak pada pemberdayaan masyarakat sekitar.
Menurutnya, kelima ekor rusa yang dilepas di taman konservasi itu telah dinyatakan legal dan telah memiliki sertifikat. Namun ternyata di balik itu jumlah rusa yang dilepas itu punya nilai filosofisnya sendiri.
“Ada filosofisnya mengapa hanya ada satu ekor rusa jantan dan empat ekor betina. Ini berkaitan dengan sex ratio rusa jantan. Rusa betina dan jantan memasuki masa kematangan secara seksual dan siap kawin pada umur 18-24 bulan,” kata Dedi dikutip dari ANTARA.