Minim Pendidikan Spiritual, Ini Kata Guru Besar UGM Tentang Penyebab Radikalisme
Guru Besar Psikologi UGM Prof Subandi mengatakan bahwa munculnya fenomena radikalisme menandakan masih minimnya pendidikan spiritual di tanah air. Menurutnya pendidikan spiritual kerap terabaikan sehingga agama hanya menjadi dogma dan ritual-ritual masyarakat.
Beberapa tahun belakangan, aksi-aksi yang mengarah ke paham radikalisme terjadi di berbagai tempat. Mulai dari pengeboman gereja, konflik antar penganut agama, pembubaran acara peribadatan, hingga hal-hal lain.
Setelah ditelisik lebih jauh, hal ini ternyata berbanding lurus dengan hasil survei dari Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Syarif Hidayatullah pada 2018 yang menunjukkan bahwa pada level sikap dan opini, siswa dan mahasiswa Indonesia memiliki pandangan keagamaan yang cenderung radikal mencapai angka 58,5 persen.
-
Apa yang dikatakan Ade Armando tentang DIY? Laporan ini merupakan buntut dari pernyataan Ade yang mengatakan bahwa Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai perwujudan dari politik dinasti sesungguhnya.
-
Kapan puncak kemarau di DIY diprediksi berlangsung? Sebelumnya Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta Reni Kraningtyas menyebut puncak musim kemarau 2024 di DIY diprediksi berlangsung antara Juli hingga Agustus 2024.
-
Siapa saja yang hadir dalam sosialisasi Balai Bahasa DIY tentang ujaran kebencian? Acara dihadiri oleh 47 peserta dari berbagai lembaga seperti binmas polres kabupaten/kota, humas Setda DIY, bidang kepemudaan kabupaten/kota, dinas komunikasi dan informatika provinsi/kabupaten/kota dan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) kabupaten/kota.Lalu hadir pula, dinas DP3AP2KB provinsi/kabupaten/kota, MKKS kabupaten/kota, Persatuan Wartawan Indonesia Provinsi DIY, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Yogyakarta, Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) serta Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Klas II Yogyakarta.
-
Kapan puncak arus balik di DIY terjadi? Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat bahwa puncak arus balik di provinsi itu terjadi pada Minggu (14/4).
-
Kenapa Pertamina menambah stok LPG di Jawa Tengah dan DIY? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang, Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak.
-
Kapan Pertamina menambah stok LPG di Jawa Tengah dan DIY? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang, Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak.
Menanggapi hal ini, Guru Besar Psikologi UGM Prof Subandi mengatakan bahwa munculnya fenomena radikalisme menandakan masih minimnya pendidikan spiritual di tanah air.
“Kita lebih memfokuskan pada pendidikan agama, tapi kurang memperhatikan faktor spiritualitas di dalamnya,” kata Subandi dikutip dari ANTARA pada Kamis (25/11).
Perbedaan Antara Spiritualitas dan Agama
©the Independent
Subandi mengatakan, agama dan spiritualitas sebenarnya merupakan dua hal yang berbeda meskipun keterkaitannya sangat dekat.
Menurutnya, agama dapat berupa peribadatan atau ritual, ajaran benar salah, dan lain sebagainya. Sedangkan spiritualitas merupakan pengalaman subjektif individu terkait kesucian atau pencarian makna keberadaan manusia di dunia.
Bagi Subandi, spiritualitas adalah sebuah kesadaran. Dia menambahkan, ada empat komponen dari spiritualitas yaitu kesadaran ketuhanan, kesadaran diri, kesadaran kemanusiaan, dan kesadaran alam.
Makna Sebuah Kesadaran
©Pixabay/SuleymanKarakas
Subandi menjelaskan, kesadaran ketuhanan merupakan pengalaman individu yang terhubung dengan eksistensi Tuhan atau merasakan kebersamaan dengan Tuhan. Kesadaran ini menjadi fondasi serta melingkupi semua bentuk kesadaran sehingga terhubung dan terintegrasi.
Berikutnya, kesadaran diri berarti keterhubungan manusia dengan eksistensi diri sendiri, baik eksistensi terhadap yang di luar dirinya maupun kesadaran mengenai hakikat dirinya mulai dari siapa, dari mana, serta apa tujuan hidupnya.
Kesadaran kemanusiaan adalah keterhubungan manusia dengan satu sama lain yang terbagi dalam aneka ragam agama, budaya, suku, etnis, bahkan karakter pribadi yang berbeda.
Serta, kesadaran alam adalah kesadaran bahwa manusia merupakan bagian dari kehidupan alam, baik dengan alam yang tampak maupun alam semesta yang luas.
Pentingnya Pendidikan Spiritual
©Shutterstock
Dengan pemaparan tersebut, Subandi berharap pendidikan spiritual bisa dilakukan sejalan dengan pendidikan agama. Menurutnya pendidikan ini kerap terabaikan sehingga agama hanya menjadi dogma dan ritual-ritual masyarakat.
Menurutnya, agama tanpa spiritualitas bagaikan sebuah wadah tanpa isi. Sebaliknya, spiritualitas tanpa agama adalah isi yang tidak ditutupi oleh wadah.
“Karena spiritualitas itu kurang diperhatikan, maka agama cenderung bisa menjadi radikal. Sehingga ini menjadikan potensi konflik SARA di Indonesia menjadi tinggi. Pendidikan spiritualitas bisa menjadi solusi yang dapat dilakukan,” pungkas Subandi.