Miris, Pasar Megah di Semarang Ini Mati Suri karena Sepi Pembeli, Ini Fakta di Baliknya
Kondisi ini sudah berlangsung dua tahun terakhir. Penyebabnya, pedagang pasar tak mau dipindah ke tempat relokasi saat ini.
Hingga saat ini, Pasar Johar Kanjengan yang berada di pusat kota Semarang tampak sepi pembeli. Bahkan bisa dibilang tak ada aktivitas jual beli di pasar itu.
Padahal pasar itu dibangun begitu megah dan mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Pasar itu memiliki empat lantai dan beberapa lift. Namun saat masuk ke dalam pasar itu tampak sepi dan tidak ada aktivitas jual beli.
-
Kapan Pasar Kangen Jogja diselenggarakan? Acara itu kembali diadakan pada tahun ini dengan mengusung tema "Gandeng Gendong". Pasar Kangen Jogja merupakan acara tahunan yang diadakan di Kota Yogyakarta.
-
Apa saja yang dijual di Pasar Kangen Jogja? Pengunjung Pasar Kangen akan menemui berbagai aneka jajanan yang khas, unik, dan langka. Jajanan itu terdiri dari kuliner tempo dulu, mainan lawas, dan beraneka ragam barang antik. Selain itu setiap harinya akan ada penampilan dari berbagai macam komunitas kesenian yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta.
-
Siapa saja yang ikut serta dalam Pasar Kangen Jogja? Selain itu setiap harinya akan ada penampilan dari berbagai macam komunitas kesenian yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta.
-
Apa yang dilakukan Bulog di Pasar Johar Karawang? Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi dalam keterangannya menegaskan, pihaknyasudah menggelontorkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sebanyak 200 hingga 300 ton per hari ke Pasar Johar Karawang.
-
Kapan Pasar Dondong ramai pengunjung? Suami dari Ibu Martini mengatakan kalau Pasar Dondong ramai pada musim-musim tertentu. Dulu pasar itu bisa ramai sampai jam 9 pagi. Tapi sekarang jam 7 pagi pasar itu sudah sepi.
-
Dimana Pasar Kangen Jogja diselenggarakan? Dengan mengusung tema “Gandeng Gendong”, Pasar Kangen digelar mulai 27 Juli-5 Agustus 2023 pukul 13.00-21.00 di Taman Budaya Yogyakarta.
Di lantai satu, masih ada 20-an pedagang yang menjual sembako, perabot rumah tangga, dan alat pertanian. Di lantai dua masih ada pedagang buku. Tapi di lantai tiga dan lantai empat, kondisinya begitu kosong melompong. Sama sekali tak ada pedagang di sana, seperti dibiarkan begitu saja tak berpenghuni.
Sebenarnya apa yang terjadi?
Sudah Berlangsung 2 Tahun
Dikutip dari Liputan6 pada Kamis (17/10), sepinya Pasar Johar Kanjengan sudah terjadi dalam dua tahun terakhir ini. Penyebabnya pedagang yang biasanya berjualan di samping Masjid Agung Jawa Tengah enggan menempati kembali Pasar Kanjengan selesai direnovasi. Padahal bangunan pasar itu tergolong baik dengan fasilitas yang memadai.
“Sejak pasar ini selesai direnovasi kondisinya memang sepi seperti ini. Orang-orangnya pada nggak mau masuk sini. Mereka nggak mau direlokasi ke sini. Masih jualan di Masjid Agung,” kata Hartini, salah seorang pedagang Pasar Kanjengan.
Sempat Terbakar
Pasar Johar Kanjengan merupakan salah satu bagian dari kawasan Pasar Johar yang menjadi salah satu pusat perekonomian terbesar di Kota Semarang. Seperti diketahui, Pasar Johar sempat terbakar pada tahun 2015. Pada Juni 2016, blok Kanjengan yang berada di sisi barat pasar yang terbakar pada tahun 2015, habis dilalap api.
- Miris, Bocah Perempuan di Bekasi Dicabuli Pemilik Warung saat Beli Mi Instan
- Pasar Tumpah di Jl Merdeka Bogor Marak Pungli, dari Preman hingga Anggota Dinas Lingkungan Hidup
- Kondisi Miris Petugas Damkar di Depok, Terpaksa Sering Minta Uang ke Warga untuk Beli Bahan Bakar
- Miris, Pemilu Ulang di Jateng Sepi Peminat, Ini Sederet Faktanya
Hingga akhirnya, kawasan pasar itupun harus direnovasi dan para pedagang untuk sementara tidak bisa berjualan di sana. Saat proses renovasi, pedagang dipindah ke wilayah Gayamsari. Namun saat Pasar Johar Kanjengan selesai direnovasi pada tahun 2022, sebagian pedagang tidak mau pindah ke Pasar Johar Kanjengan karena mereka menilai lapak yang disediakan terlalu kecil.
Pedagang Pasar Kanjengan
Menurut rencana dari Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang, bangunan Pasar Johar Kanjengan akan diisi oleh pedagang emas, bumbu, buku, dan batu akik. Pritoritas utama adalah bagian pasar di bagian bawah, baru kemudian ke lantai-lantai di atasnya. Harapannya, seluruh pedagang pasar bisa ditampung.
Awalnya pedagang emas akan ditempatkan di lantai empat. Namun karena rata-rata pedagang memiliki brangkas penyimpanan minimal dua ton, maka pedagang emas dipindah ke lantai bawah.
“Maka kami harapkan keseluruhan bagian pasar ini segera selesai sehingga para sedulur pedagang dapat segera masuk dan beraktivitas menghidupkan kembali Pasar Johar,” kata Wali Kota Semarang saat itu, Hendrar Prihadi, saat meresmikan dimulainya pembangunan pasar pada Februari 2021.