Pemprov Jateng Berikan Subsidi Harga Pangan Pokok Strategis, Begini Bentuknya
Harga kebutuhan pokok akhir-akhir ini cenderung mengalami kenaikan. Hal ini disadari betul oleh Pemprov Jateng. Tak ingin rakyat semakin tercekik, Pemprov Jateng memberikan subsidi pada harga pangan pokok strategis dengan memfasilitasi distribusi sebagai bentuk intervensi untuk menstabilkan harga di pasaran.
Harga kebutuhan pokok akhir-akhir ini cenderung mengalami kenaikan. Hal ini disadari betul oleh Pemprov Jateng. Tak ingin rakyat semakin tercekik, Pemprov Jateng memberikan subsidi untuk harga pangan pokok strategis dengan memfasilitasi distribusi sebagai bentuk intervensi untuk menstabilkan harga di pasaran.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpan) Pemprov Jateng, Dyah Lukisari mengatakan, fasilitas distribusi sebagai bentuk subsidi itu berwujud menyediakan fasilitas terkait proses transportasi, bongkar muat, dan packing.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
Fasilitas subsidi harga ini dilakukan untuk delapan pangan pokok strategis di antaranya cabai, bawang, beras, telur, gula, minyak, sayur, jagung, serta daging sapi. Total fasilitasi distribusi itu telah dilakukan dan mencapai 1.308.596 kg.
Berikut selengkapnya:
Kota Tujuan
©Liputan6.com/Johan Tallo
Dyah menerangkan, delapan komoditas strategis itu selanjutnya disalurkan ke beberapa kota yang mengalami kenaikan harga tinggi di antaranya Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kabupaten Temanggung, dan peternak ayam di Kendal.
Menurutnya, dengan cara kerja seperti ini petani tidak lagi dirugikan karena pembeliannya sudah sesuai dengan harga di pasaran. Dengan begitu konsumen tidak lagi dicekik harga terlalu mahal karena biaya distribusinya telah dipangkas.
Dalam program subsidi ini, Dishanpan menggandeng kerja sama dengan PD Citra Mandiri Jawa Tengah (CMJT) selaku BUMD untuk menyalurkan produk pangan strategis itu ke konsumen melalui fasilitas distribusi agar bisa memotong rantai distribusi.
“Ini akan terus kami lakukan. Sumber anggaran kami selain dari APBD juga ada yang berasal dari pusat, dalam hal ini Badan Pangan Nasional. Karena kadang kita mengambil harga pangan pokok strategis dari luar provinsi,” kata Dyah dikutip dari ANTARA pada Kamis (21/7).
Lakukan Operasi Pasar
©2022 Liputan6.com/Johan Tallo
Selain itu, Dishanpan Jateng juga melakukan operasi pasar. Terakhir kalinya operasi pasar itu dilakukan bekerja sama dengan Bank Jateng dan PD CMJT. Pada operasi itu total ada 85.000 kilogram komoditas seperti cabai, bawang merah, dan jagung yang intervensi pembeliannya dilakukan oleh Pemprov Jateng.
“Subsidi yang bekerja sama dengan Bank Jateng dan CMJT dilakukan pada lima titik yang menjadi pantauan barometer inflasi yaitu di Kota Semarang, Cilacap, Banyumas, Kota Tegal, dan Kota Surakarta. Ini dilakukan untuk stabilisasi pasokan supaya harga bisa turun. Karena sekarang harganya sudah melebihi acuan pemerintah,” kata Dyah.
Berdasarkan data dari Dishanpan Jateng sendiri, ketersediaan pangan pokok strategis di Jateng sendiri masih melimpah. Sebagai contoh, beras ketersediannya mencapai 6.395.305 ton sedang kebutuhannya 4.556.070 ton, kemudian bawang merah tersedia 282.116 ton sementara kebutuhannya ada 178.962 ton. Begitu pula dengan ketersediaan cabai besar yang mencapai 185.343 ton dan cabai rawit 207.120 ton.