Percepat Pemulihan Ekonomi Pasca Pandemi, Pemkab Temanggung Rencanakan Program Ini
Guna mempercepat pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19, Pemkab Temanggung mencanangkan inovasi pembangunan melalui program Gerbang Emas. Program itu dijalankan dengan membangun desa pinggiran agar punya daya saing khususnya terkait ekonomi.
Kondisi ekonomi yang sempat terdampak karena pandemi COVID-19 perlahan-lahan pulih kembali. Namun dalam suatu daerah, masa pemulihan ekonominya pun beragam.
Guna mempercepat pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19, Pemkab Temanggung mencanangkan inovasi pembangunan melalui program Gerbang Emas. Program itu dijalankan dengan membangun desa pinggiran agar punya daya saing dengan tujuan peningkatan kesehatan, pelestarian lingkungan, dan pemulihan ekonomi masyarakat.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
Lalu seperti apa program percepatan pemulihan ekonomi pasca pandemi dijalankan? Berikut selengkapnya:
Subjek Pembangunan
©Chaideer Mahyuddin/AFP
Kepala Bidang Perencanaan, Evaluasi, dan Informasi Perangkat Daerah (PEIPD) Bapedda Temanggung, Woro Pratiwi Setyorini mengatakan, melalui program tersebut desa menjadi subyek pembangunan dan bukan lagi obyek pembangunan. Dengan begitu desa memiliki keleluasaan dalam membangun wilayahnya sendiri dengan kekuatan potensi kearifan lokal yang dimiliki.
Dalam kegiatan tersebut, Pemkab Temanggung bersama para stakeholder akan bersinergi dalam mendorong, memotivasi, dan memfasilitasi pembangunan desa pinggiran agar jadi lebih produktif. Dalam program ini, ada empat pilar yaitu ekonomi, sosial, lingkungan, dan kelembagaan melalui peningkatan produktivitas ekonomi, penyerapan tenaga kerja, peningkatan kualitas tanpa mengabaikan kelestarian, sehingga terwujud sumber daya manusia yang berdaya saing, punya akselerasi ekonomi yang baik, serta respon terhadap perubahan iklim.
“Hal ini merupakan salah satu advokasi pimpinan daerah dalam menerapkan prinsip pembangunan berkelanjutan dalam pembangunan daerah,” kata Woro dikutip dari ANTARA pada Selasa (15/11).
Apresiasi Terhadap Masyarakat
©2022 Merdeka.com
Woro mengatakan, untuk mengetahui perkembangan program Gerbang Emas, pada Bulan November 2022 akan dilaksanakan monitoring dan evaluasi baik secara online maupun offline. Selain itu ia juga menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan rapat koordinasi dengan para stakeholder yang terdiri dari masyarakat pelaku usaha Shibiru, rokok cerutu, rokok tingwe, sekolah kopi, forum tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan (TJSLP), akademisi, perangkat daerah terkait, dan media massa.
Terkait hal ini, Kepala Bappeda Kabupaten Temanggung, Dwi Sukarmei, menyampaikan apresiasi kepada segenap masyarakat yang telah melakukan inovasi-inovasi baik yang sifatnya perorangan maupun lembaga sebagai upaya dalam meningkatkan daya saing demi memulihkan perekonomian masyarakat Temanggung.
“Terima kasih pada para stakeholder telah berkomitmen untuk menyukseskan program Gerbang Emas sesuai dengan spesialisasi masing-masing agar harapan menyejahterakan masyarakat Temanggung dapat tercapai,” kata Dwi Sukarmei.