Peristiwa 23 Maret: Bandung Lautan Api, Ketahui Penyebab dan Kronologinya
Bandung Lautan Api adalah satu dari sekian banyak aksi heroik yang mewarnai perjalanan hidup bangsa dan negara kesatuan Republik Indonesia. Bahkan, aksi ini membakar rumah dan harta benda ini dianggap sebagai strategi paling tepat sebagai bentuk perlawanan terhadap tentara Sekutu di bawah komando Inggris.
Hari ini, 23 Maret pada tahun 1946 silam, terjadi peristiwa penting dan bersejarah yang dikenal sebagai Bandung Lautan Api. Sekitar 200 ribu warga bersama para Tentara Republik Indonesia (kini TNI), membakar rumah dan harta benda mereka. Peristiwa ini menjadi catatan penting dan paling heroik yang dilakukan oleh rakyat dalam mempertahankan Republik Indonesia.
Bandung Lautan Api adalah satu dari sekian banyak aksi heroik yang mewarnai perjalanan hidup bangsa dan negara kesatuan Republik Indonesia. Bahkan, aksi membakar rumah dan harta benda ini dianggap sebagai strategi paling tepat sebagai bentuk perlawanan terhadap tentara Sekutu di bawah komando Inggris.
-
Apa yang terjadi di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Bandung Barat? Sebagaimana diberitakan, puluhan rumah di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB) diterjang longsor pada Minggu (24/3/2024) sekitar pukul 23.00 WIB.
-
Di mana banjir di Bandung terjadi pada Kamis (11/1) lalu? Banjir disebabkan hujan deras yang mengguyur Bandung pada Kamis (11/1) lalu. Hujan lebat yang melanda Bandung sepanjang Kamis (11/1) lalu menyebabkan bencana banjir hingga vira di media sosial.
-
Apa yang terjadi di Kabupaten Agam, Sumatera Barat pada Minggu (12/5)? Baru-baru ini Kabupaten Agam, Sumatera Barat baru saja tertimpa musibah bencana alam banjir bandang lahar dingin pada Minggu (12/5) kemarin.
-
Kapan gempa Kabupaten Bandung terjadi? Gempa bumi berkekuatan 4,9 magnitudo melanda wilayah Kabupaten Bandung, Jawa Barat dan sekitarnya pada Rabu (18/09).
-
Mengapa banjir di Bandung pada Kamis (11/1) lalu ramai diperbincangkan? Bukan tanpa sebab genangan air di ibu kota Provinsi Jawa Barat itu ramai jadi perbincangan di media sosial. Hal ini karena debit air yang menggenang terbilang besar di sejumlah titik, bahkan hingga setinggi hampir dada orang dewasa.
-
Apa yang terjadi di jalan Tol Jakarta - Cikampek pada Senin siang? Banyak pemudik yang melanggar batas jalur contraflow saat melintas di jalan Tol Jakarta - Cikampek (Japek) atau selepas Exit Tol Cikampek Utama mengarah ke Jakarta di KM 70 sampai KM 65, pada Senin (15/4) siang.
Selain itu, aksi bumi hangus di Bandung pada saat itu juga dirasa paling ideal karena kekuatan pasukan RI tidak sebanding dengan kekuatan Sekutu dan Nica. Untuk mengenang peristiwa bersejarah ini, banyak sekali seniman yang mengabadikannya dalam berbagai bentuk karya seni seperti lukisan, puisi, lagu, hingga film. Tentu saja, hal ini untuk menghargai dan menghormati aksi heroik para pahlawan yang telah berkorban demi mempertahankan kemerdekaan RI.
Lantas, apa sebenarnya latar belakang peristiwa Bandung Lautan Api dan bagaimana kronologinya? Simak ulasannya yang dilansir dari kemdikbud.go.id:
Penyebab dan Latar Belakang Bandung Lautan Api
©2020 Merdeka.com
Setelah proklamasi kemerdekaan RI, kondisi keamanan dan pertahanan Indonesia belum bisa dikatakan stabil. Sebab, beberapa daerah masih didominasi oleh perebutan kekuasaan dan pertempuran, salah satunya pertempuran Bandung Lautan Api.
Sebagaimana kita tahu, peristiwa Bandung Lautan Api yang terjadi pada tanggal 23 Maret 1946 menjadi salah satu momen penting dalam sejarah kemerdekaan RI. Peristiwa ini diawali dengan datangnya pasukan Sekutu di bawah Brigade MacDonald pada 12 Oktober 1945. Sekutu meminta seluruh senjata api yang dimiliki penduduk, kecuali milik Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dan Polisi diserahkan kepada Sekutu.
Bentrokan antara TKR dengan Sekutu tidak bisa dihindari dan membuat kondisi di Bandung semakin memanas. TKR dan badan-badan perjuangan lainnya melancarkan serangan terhadap markas-markas Sekutu di Bandung bagian utara. Tiga hari setelah penyerangan, MacDonald menyampaikan ultimatumnya untuk mengosongkan wilayah Bandung Utara.
Ultimatum untuk mengosongkan wilayah Bandung Utara tersebut harus dilaksanakan paling lambat pukul 12.00 tanggal 29 November 1945. Dengan adanya ultimatum tersebut, Sekutu membagi kota Bandung Utara menjadi wilayah kekuasaan mereka, sedangkan Bandung Selatan kekuasaan pemerintah RI. Semenjak pembagian kekuasaan tersebut, berbagai pertempuran terjadi, hal inilah yang nantinya menjadi penyebab meletusnya peristiwa Bandung Lautan Api.
Kronologi Bandung Lautan Api
©istimewa
Seperti yang sudah diketahui, peristiwa Bandung Lautan Api diawali dengan kedatangan pasukan Inggris pada 12 Oktober 1945. Setelah Proklamasi Kemerdekaan RI, pasukan Inggris yang tergabung dalam AFNEI (Allied Forces Netherlands East Indies) datang ke Indonesia setelah menaklukkan Jepang pada Perang Dunia II.
Awalnya, kedatangan mereka hanya untuk membebaskan tentara Inggris dari tahanan Jepang. Namun, ternyata NICA membonceng tentara Inggris dan ingin menguasai Indonesia kembali. Tentu saja, terjadi perlawanan dari rakyat Indonesia atas hadirnya Belanda.
Akhirnya, kedatangan NICA dan Inggris disambut oleh rakyat Indonesia dengan caci maki dan serangan-serangan terhadap pasukan Inggris yang dianggap membantu NICA. Tak hanya itu, Kolonel MacDonald selaku panglima perang Sekutu memberikan ultimatum bahwa penduduk pribumi di Bandung Utara harus pindah ke selatan. Bahkan, jika ada penduduk pribumi di Bandung Utara yang masih bertahan, akan ditahan dan ditembak mati.
Ketika Para Pejuang Membumihanguskan Bandung
©istimewa
Ultimatum untuk meninggalkan Bandung Utara tersebut tidak digubris sama sekali oleh rakyat Indonesia. Pertempuran tak terhindarkan, beberapa pos Sekutu di Bandung menjadi sasaran penyerbuan. Angkatan perang RI juga melakukan penyerangan terhadap markas-markas Sekutu di Bandung bagian utara.
Letnan Jenderal Montagu Stopford selaku Panglima Tertinggi AFNEI di Jakarta, memperingatkan Perdana Mentri RI yaitu Soetan Sjahrir agar militer Indonesia meninggalkan Bandung Selatan sampai radius 11 kilometer. Merespons ultimatum tersebut, pada 24 Maret 1946, Tentara Republik Indonesia di bawah pimpinan Kolonel A.H. Nasution memutuskan untuk membakar atau membumihanguskan Bandung.
Sebelum mengungsi dan meninggalkan rumah, warga membakar rumahnya terlebih dahulu. Bahkan, pasukan TRI memiliki rencana yang lebih besar lagi, yaitu akan membakar Bandung secara total pada 24 Maret 1946 pada pukul 24.00, namun rencana ini gagal karena pada pukul 20.00 dinamit meledak di Gedung Indische Restaurant.
(mdk/jen)