Pria Banyumas Ini Dikarantina karena Dilaporkan Istrinya, Begini Kisahnya
Walaupun dilarang, masih ada saja pemudik yang nekat pulang ke kampung halaman. Namun kisah unik terjadi di Banyumas, Jawa Tengah. Seorang pemudik nekat bernama Wagiman harus menjalani karantina di GOR Satria karena dilaporkan istri sendiri.
Walaupun dilarang, masih ada saja pemudik yang nekat pulang ke kampung halaman. Mereka menempuh berbagai cara agar bisa bertemu dengan keluarga. Namun ketika sampai di daerah asal, mereka harus dikarantina selama berhari-hari di sebuah tempat. Pertemuan dengan keluarga jadi tertunda.
Namun, kisah unik terjadi di Banyumas, Jawa Tengah. Seorang pemudik bernama Wagiman harus menjalani karantina di GOR Satria karena dilaporkan istri sendiri.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
“Saya dilaporkan istri, pak. Gara-gara istri lapor ke ketua RT, saya langsung dikarantina,” kata Wagiman dikutip dari Liputan6.com pada Minggu (9/5).
Bukan Candaan
©2021 liputan6.com
Kebetulan saat itu Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Bupati Banyumas Achmad Husein meninjau lokasi karantina dan berbincang santai dengan Wagiman. Mendengar jawaban itu, Ganjar dan Husein, serta beberapa jajaran yang hadir pada momen itu spontan tertawa.
Jawaban itu memang bukan candaan belaka. Dia mengaku benar-benar dilaporkan istri sehingga harus menjalani karantina.
“Benar, saya dilaporkan istri. Istri saya yang lapor ke Pak RT kalau saya datang dari Jakarta. Langsung sampai sini dikarantina, belum sempat ketemu anak istri,” kata Wagiman pada Ganjar Pranowo.
Sempat Jengkel
©2021 liputan6.com
Mengetahui kenyataan itu, Wagiman mengaku sempat merasa jengkel ke istri. Namun setelah mengetahui bahwa pemudik yang datang ke Banyumas pada 6-17 Mei 2021 harus menjalani karantina selama lima hari, ia menyadari kesalahannya.
“Ya saya menerima, tidak apa-apa lima hari dikarantina di sini. Saya pesan ke saudara-saudara lainnya nggak usah mudik. Kalau ingin keluarga sehat semua, jangan mudik. Mudik juga sengsara, karena akan dikarantina seperti saya,” kata Wagiman.
Kisah Inspiratif
©2021 liputan6.com
Menanggapi peristiwa tersebut, Ganjar Pranowo mengatakan hal tersebut sebagai kisah inspiratif. Dia mengatakan hal ini menunjukkan kalau partisipasi masyarakat Banyumas hebat sekali. Dia berharap, kisah ini bisa menjadi contoh bagi semua orang.
“Daerah lain tidak semua melakukan seperti ini (karantina) tapi beberapa melakukan. Mudah-mudahan semua bisa melakukan sehingga orang yang akan mudik jadi berpikir, nanti kalau pulang dikarantina malah nggak jadi lebaran. Maka orang akan memilih tidak pulang dan semuanya aman,” kata Ganjar.