Sholat I'tikaf adalah Amalan untuk Mendapatkan Lailatul Qadar, Ketahui Tata Caranya
Sholat I’tikaf adalah sholat sunah yang dikerjakan untuk mendapatkan keutamaan dan kemuliaan malam Lailatul Qadar. Sebagai sholat sunah yang dilakukan khusus, tentu sholat I’tikaf mempunyai tata cara
Sholat I’tikaf adalah sholat sunah yang dikerjakan untuk mendapatkan keutamaan dan kemuliaan malam Lailatul Qadar. Memasuki hari-hari terakhir bulan Ramadan, umat muslim dianjurkan I’tikaf. I’tikaf dipahami sebagai usaha berdiam diri di dalam masjid dengan tujuan untuk beribadah kepada Allah guna mendapatkan kemuliaan.
Ibadah i’tikaf bisa mulai dilakukan di sepuluh hari terakhir bulan Ramadan. Hal ini pernah disebutkan oleh istri Rasulullah, Aisyah RA dalam hadist riwayat Bukhari dan Muslim. Dalam hadist ini, Aisyah Ra berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam beri’tikaf di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan hingga beliau wafat, kemudian para istri beliau beri’tikaf sepeninggal beliau.” (HR. Bukhari dan Muslim)
-
Apa itu Itikaf? Itikaf merujuk pada istilah dalam agama Islam yang berarti berdiam diri di dalam masjid dengan tujuan untuk beribadah kepada Allah SWT.
-
Kenapa tasawuf penting? Belajar tasawuf adalah penting karena tasawuf adalah ilmu yang mengajarkan kita untuk menyucikan jiwa, memperbaiki akhlak, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
-
Apa itu niat itikaf? Niat iktikaf adalah niat yang harus dibaca sebelum dan saat melakukan iktikaf, terutama di 10 hari terakhir bulan Ramadan.
-
Di mana itikaf dilakukan? Iktikaf adalah kegiatan berdiam diri di masjid.
-
Apa itu jamak taqdim? Jamak Taqdim yaitu menggabungkan dua sholat dengan cara mengerjakannya di waktu sholat yang pertama.
-
Bagaimana Jaka Sembung melawan Ki Hitam? Akhirnya Jaka Sembung teringat pesan gurunya, Ki Sapu Angin yang menyebut jika ilmu rawa rontek bisa rontok saat pemiliknya tewas dan tidak menyentuh tanah. Di film itu, Jaka Sembung kemudian menebaskan parang ke tubuh Ki Hitam hingga terpisah, dan menusuknya agar tidak terjatuh ke tanah.
Dalam hal ini, ibadah I’tikaf bisa dilakukan dengan berbagai macam cara, salah satunya dengan mendirikan sholat I’tikaf. Sholat I’tikaf adalah sholat sunah yang dikerjakan untuk mendapatkan keutamaan dan kemuliaan malam Lailatul Qadar. Sebagai sholat sunah yang dilakukan khusus, tentu sholat I’tikaf mempunyai tata cara tersendiri.
Bagi Anda yang ingin beri’tikaf dengan mendirikan sholat sunah, maka penting untuk memahami tata cara sholat I’tikaf berikut. Selain itu, Anda juga perlu mengetahui rukun, syarat, dan hal-hal yang membatalkan I’tikaf. Dirangkum dari berbagai sumber, pengertian, rukun, syarat, hingga tata cara sholat I’tikaf adalah sebagai berikut.
Mengenal Sholat Itikaf dan Tata Caranya
prayerinislam.com
Seperti disebutkan sebelumnya, sholat I’tikaf adalah sholat sunah dua rakaat yang dilakukan untuk mendapatkan keutamaan dan kemuliaan malam Lailatul Qadar. Sholat sunah ini dianjurkan untuk dilaksanakan pada 10 hari terakhir di bulan Ramadan.
Bahkan, ini termasuk jenis sholat sunah yang sering dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW. “Siapa yang ingin beri’tikaf bersamaku, maka beri’tikaflah pada sepuluh malam terakhir,” (HR Ibnu Hibban)
Sebagai sholat sunah yang dilakukan pada waktu khusus, tentu sholat I’tikaf di malam lailatul Qadar ini mempunyai tata cara tersendiri. Secara umum, sholat I’tikaf dilakukan sebanyak dua rakaat yang diakhiri dengan salam.
Tata cara pelaksanaan sholat I’tikaf adalah sebagai berikut:
- Membaca niat.
- Takbiratul ihram.
- Membaca Surat Al Fatihah pada rakaat pertama, kemudian dilanjutkan dengan membaca Surat Al Ikhlas sebanyak 7 kali.
- Rukuk.
- I’tidal.
- Sujud.
- Duduk di antara dua sujud.
- Sujud
- Bangun untuk rakaat kedua dan membaca surat yang sama seperti rakaat pertama. Diawali dengan Surat Al Fatihah dan dilanjutkan dengan Surat Al Ikhlas sebanyak 7 kali.
- Rukuk.
- I’tidal.
- Sujud.
- Duduk di antara dua sujud.
- Sujud
- Tahiyat dan salam.
- Setelah salam membaca istighfar sebanyak 70 kali. “Astaghfirullāha wa atūbu ilayhi,” artinya: "Aku memohon ampunan Allah dan aku bertobat kepada-Nya."
Selain melaksanakan sholat I’tikaf, Anda juga bisa melakukan berbagai amalan lain di malam Lailatul Qadar. Mulai dari mengunjungi masjid, berdiam untuk merefleksi diri, serta banyak membaca dzikir dan berdoa untuk memohon ampunan dan rahmat dari Allah. Jika dilakukan secara kontinyu, sesuai izin Allah Anda bisa mendapatkan ampunan dosa dan keutamaan malam Lailatul Qadar yang penuh dengan kemuliaan
Rukun dan Syarat Itikaf
soundvision.com
Setelah mengetahui sholat I’tikaf adalah sholat sunah yang dilakukan di malam Lailatul Qadar, berikutnya penting untuk diketahui rukun dan syarat apa saja yang diperlukan untuk melakukan I’tikaf. Rukun dan syarat I’tikaf ini perlu diperhatikan, agar ibadah yang dilakukan di malam-malam terakhir Ramadan sesuai dengan anjuran dan syariat Islam. Berikut penjelasannya.
Rukun Melaksanakan I’tikaf:
- Niat
- Berdiam diri di masjid (di rumah) sekurang-kurangnya selama tuma’ninah shalat
- Masjid/rumah
- Orang yang beri’tikaf
Syarat orang yang melaksanakan I’tikaf:
- Islam
- Berakal Sehat
- Bebas dari Hadas Besar
Syarat pelaksanaan I’tikaf ini harus dipastikan dapat terpenuhi dengan baik. Jika tidak, amalan I’tikaf yang dilakukan maka hukumnya tidak sah. Selain itu, orang yang melakukan I’tikaf sebaiknya mengucapkan status i’tikaf apakah fardhu karena dinazarkan atau sunah. Ada pula yang menyebutkan bahwa amalan I’tikaf menjadi fardhu baik dalam waktu yang ditentukan maupun tidak.
Macam Itikaf dan Hal yang Membatalkan
©2021 Merdeka.com/pexels-thirdman
Setelah memahami bahwa sholat I’tikaf adalah amalan sunah yang dilakukan guna mendapatkan keutamaan Lailatul Qadar, terakhir akan dijelaskan mengenai macam-macam I’tikaf dan hal yang membatalkan ibadah I’tikaf.
Secara umum terdapat empat macam I’tikaf. Masing-masing I’tikaf ini mempunyai kriteria waktu pelaksanaan yang berbeda-beda. Mulai dari I’tikaf mutlak, I’tikaf terikat waktu tanpa terus menerus, dan I’tikaf terikat waktu terus menerus. Berikut beberapa bacaan niatnya:
- I’tikaf mutlak
I’tikaf dilaksanakan terlepas dari lama waktu I’tikaf yang ditentukan. Dalam hal ini, I’tikaf bisa dimulai dengan melafalkan niat dalam bahasa Indonesia seperti berikut :
“Aku berniat i’tikaf di masjid ini karena Allah.”
- I’tikaf terikat waktu tanpa terus-menerus
Sedangkan I’tikaf yang dilakukan selama satu bulan tanpa terus menerus, dapat membaca niat dalam Bahasa Indonesia seperti berikut ini:
“Aku berniat i’tikaf di masjid ini selama satu hari/satu malam penuh/satu bulan karena Allah.”
- I’tikaf terikat waktu dan terus-menerus.
“Aku berniat i’tikaf di masjid (rumah) ini selama satu bulan berturut-turut karena Allah.”
- I’tikaf yang Dinazarkan
I’tikaf yang dinazarkan memiliki niat yang berbeda dengan niat I’tikaf lainnya. Karena merupakan suatu nazar, maka dalam niat wajib menyertakan kata-kata fardu seperti berikut :
“Aku berniat i’tikaf di masjid (rumah) ini fardhu karena Allah.” atau “Aku berniat i’tikaf di masjid (rumah) ini selama satu bulan berturut-turut fardhu karena Allah.”
Selain memperhatikan niat, Anda juga perlu mengetahui berbagai macam hal yang dinilai dapat membatalkan ibadah I’tikaf. Dengan begitu, hindari beberapa hal ini agar Anda bisa beribadah dalam keadaan suci dan sah. Berikut beberapa hal yang membatalkan ibadah I’tikaf:
- Berhubungan suami-istri
- Mengeluarkan sperma
- Mabuk yang disengaja
- Murtad
- Haid, selama waktu i’tikaf cukup dalam masa suci biasanya
- Nifas
- Keluar tanpa alasan
- Keluar untuk memenuhi kewajiban yang bisa ditunda
- Keluar disertai alasan hingga beberapa kali, padahal keluarnya karena keinginan sendiri (mdk/ayi)