Tanda Anak Jadi Korban Bullying di Sekolah, Orang Tua Wajib Tahu
Bullying menjadi masalah serius yang dapat mengancam masa depan anak.
Bullying menjadi masalah serius yang dapat mengancam masa depan anak.
Tanda Anak Jadi Korban Bullying di Sekolah, Orang Tua Wajib Tahu
Terlebih di dunia modern seperti saat ini, penggunaan media sosial memberikan pengaruh tersendiri pada perkembangan sosial anak dan remaja. Banyaknya konten kekerasan yang tersebar luas di dunia maya, bisa menjadi pemicu tindakan bullying di lingkungan sekolah.
Sebagai masalah serius, tentu hal ini perlu mendapatkan perhatian oleh semua pihak. Terutama bagi orang tua, diharapkan untuk peka terhadap berbagai perubahan sikap yang ditunjukkan oleh anak ketika mengalami bullying di sekolah. Dalam hal ini, terdapat beberapa tanda anak jadi korban bullying yang perlu diperhatikan.
Beberapa tanda anak jadi korban bullying seperti hilangnya teman, terjadi perubahan suasana hati, terdapat keluhan gejala fisik, hingga perubahan pola tidur, dan penurunan nilai. Beberapa tanda ini bisa menunjukkan jika anak Anda mengalami sesuatu di lingkungan sekolahnya.
Dengan memperhatikan tanda ini, Anda bisa menggali lebih jauh untuk mengetahui kebenaran dan mengatasi masalah. Dilansir dari Verywell Mind, berikut kami merangkum tanda anak jadi korban bullying, bisa disimak.
-
Apa saja tanda-tanda yang menunjukkan anak menjadi korban bullying? Tanda anak jadi korban bullying yang pertama adalah tidak lagi melakukan hobi atau kesenangannya. Apabila anak-anak kehilangan minat pada hobi atau makanannya, coba orang tua memperhatikan mereka. Orang tua juga bisa mencoba mengajak anak komunikasi tentang apa yang tengah dialaminya.
-
Kenapa anak-anak yang masuk sekolah baru rentan jadi korban bullying? Memulai sekolah baru bisa menjadi pengalaman yang menantang bagi anak-anak. Selain harus menyesuaikan diri dengan lingkungan baru, mereka juga harus menghadapi kemungkinan menjadi korban bullying. Hal ini rentan dihadapi ketika mereka memasuki situasi baru yang tidak familiar sebelumnya.
-
Apa dampak utama dari bullying pada anak? Dampak bullying pada anak yang paling signifikan adalah penurunan harga diri. Pelecehan, penghinaan, dan pengucilan yang terus menerus dapat menyebabkan perasaan tidak berharga dan tidak mampu.
-
Apa saja contoh tindakan bullying yang dilakukan anak dan remaja? Mereka mungkin melecehkan atau mengolok orang lain dalam upaya untuk menonjol di antara teman-teman mereka.
-
Apa saja dampak bullying di sekolah terhadap korban? Dampak bullying di sekolah dapat memiliki berbagai dampak negatif yang serius, baik bagi korban maupun pelaku. Berikut beberapa dampak umum dari bullying di sekolah: Dampak Psikologis pada Korban: Korban bullying sering merasakan stres dan kecemasan yang berkepanjangan karena ketakutan terus-menerus akan pelecehan atau ancaman. Bullying dapat menyebabkan depresi pada korban karena merasa terisolasi, tidak berharga, dan tidak dicintai. Korban bullying sering mengalami penurunan kepercayaan diri dan merasa tidak mampu untuk berinteraksi dengan teman sebaya atau lingkungannya.
-
Siapa saja yang bisa menjadi korban bullying? Mereka mungkin melecehkan atau mengolok orang lain dalam upaya untuk menonjol di antara teman-teman mereka.
Hilangnya Teman
Tanda anak jadi korban bullying yang pertama yaitu hilangnya teman. Sebagai orang tua, tentu Anda mengenal sebagian besar teman-teman anak Anda.
Terkadang, menghilangnya teman terjadi karena terpisah dan sudah tidak lagi akrab. Namun di sisi lain, hilangnya teman juga bisa bisa menjadi indikasi bahwa penindasan sedang terjadi.
Bisa jadi, teman anak Anda yang sebelumnya akrab melakukan tindakan bullying di sekolah karena berbagai macam faktor. Ini menjadi salah satu tanda bullying yang perlu diperhatikan.
Perubahan Suasana Hati
Tanda anak jadi korban bullying di sekolah berikutnya bisa dilihat dari perubahan suasana hati. Perhatikan, jika terjadi perubahan signifikan pada perilaku dan kepribadian ketika di rumah.
Anak-anak yang menjadi korban perundungan kadang-kadang akan tampak cemas, sedih, atau cenderung menarik diri.Selain itu, Anda juga harus menggali lebih dalam jika anak merasa rendah diri, sering menyalahkan diri sendiri atas berbagai hal, atau menilai dirinya tidak cukup baik.
Perlu diwaspadai pula, dalam kasus yang ekstrim, anak korban bullying bisa melakukan perilaku menyakiti diri sendiri hingga tindakan bunuh diri.
Keluhan Fisik
Tanda anak jadi korban bullying selanjutnya yaitu adanya keluhan fisik. Jika anak Anda mengalami tindakan bullying di sekolah, mungkin akan mengeluhkan rasa sakit pada bagian fisik tertentu.
Misalnya sakit pada bagian perut, tangan, kaki, kepala, dan lain sebagainya.Selain itu, Anda juga perlu memperhatikan jika terdapat luka, memar, atau bekas cakaran pada tubuh anak. Dalam hal ini, orang tua dianjurkan untuk mendengarkan keluhan anak dengan cara terbuka dan penuh kasih sayang.
Hindari pertanyaan yang menyudutkan. Sebaliknya, Anda perlu menggali keadaan dengan sikap empati dan pertanyaan yang membuat anak nyaman untuk bercerita.
Perubahan Pola Tidur
Perubahan pola tidur juga termasuk salah satu tanda anak jadi korban bullying di sekolah. Menurut ahli, perubahan pola tidur sering kali menunjukkan ada sesuatu yang salah dalam kehidupan anak.
Indikator lain yang tak kalah penting diperhatikan, seperti menangis hingga tertidur, atau mengompol saat tidur.
Meksipun masalah tidur tidak sepenuhnya mengindikasikan perundungan, namun ini termasuk tanda yang tidak boleh diabaikan.
Penurunan Nilai
Tanda anak jadi korban bullying yang terakhir dan cukup sering terjadi adalah penurunan nilai. Anak-anak yang menjadi korban bullying seringkali merasa sulit untuk fokus pada tugas sekolah.
- Pelaku Bullying Siswi SMP di Depok Ditangkap, Ini Motif Pelaku Menganiaya Korban
- Seorang Kakak Curhat Adiknya Jadi Korban Bullying di Sekolah, Bikin Geram
- Marak Kasus Bullying, Pentingnya Peran Orangtua dan Guru Dalam Membekali Anak
- Pelaku Bullying Siswa SMP di Cilacap Pernah Pindah Sekolah karena Berkasus
Di samping itu, anak yang menjadi korban bullying juga mungkin sering menolak pergi sekolah, terjadi penurunan nilai dan prestasi di sekolah secara tiba-tiba, dan masih banyak lagi.
Tanyakan secara rutin kepada anak Anda apakah mereka suka sekolah atau tidak. Jika anak Anda mengatakan mereka “benci” sekolah, cari tahu alasannya. Karena terkadang penindasan menjadi akar masalahnya.