Viral di Medsos, Ini 4 Fakta Wisata Sawah Svargabumi Magelang
Svargabumi merupakan sebuah obyek wisata yang menghadirkan konsep wisata Instagramable dengan lokasi tengah sawah disertai porpeti foto yang menarik. Uniknya, keberadaan tempat wisata itu tak hanya memberi keuntungan bagi pengusahanya, namun juga petani sekaligus masyarakat sekitarnya.
Svargabumi merupakan sebuah obyek wisata yang berada di Kelurahan Ngadiharjo, Kecamatan Borobudur, Magelang. Letaknya yang tak jauh dari Candi Borobudur, membuat obyek wisata itu menjadi pelengkap wisata alternatif yang berada di kawasan Borobudur selain Puthuk Setumbu dan Gereja Ayam.
Tempat wisata ini menghadirkan konsep wisata Instagramable dengan lokasi tengah sawah disertai porpeti foto yang menarik. Menariknya, keberadaan tempat wisata itu tak hanya memberi keuntungan bagi pengusahanya, namun juga petani sekaligus masyarakat sekitarnya.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
Alasan Dinamakan Svargabumi
©Instagram/@svargabumi
Pungki, pemilik taman wisata itu mengatakan tempatnya dinamakan Svargabumi karena memiliki makna surga keindahan yang ada di muka bumi. Dia mendirikan taman wisata itu karena lokasinya cukup dekat dengan Candi Borobudur, yakni hanya 300 meter.
“Jadi sebenarnya potensi utama tempat ini ada di Borobudur. Dari situ kita ingin menambah alternatif selain ke candi. Tapi kita juga tidak mau jauh-jauh dari candi," kata Pungki.
Menyewa Tanah Petani
©Instagram/@svargabumi
Dalam membuat taman wisata sawah itu, Pungki mengaku menyewa tanahnya dari petani setempat. Namun petani setempat masih diperbolehkan untuk menggarap sawahnya di kawasan wisata itu.
“Pemilik (tanah)nya sekitar 30-an orang. Jadi ini kita garap sudah sejak Bulan Juli 2019,” kata Pungki dikutip dari YouTube Ganjar Pranowo pada Selasa (1/9).
Dulunya Sawah Tadah Hujan
©Instagram/@svargabumi
Dulunya, sawah tempat taman wisata Svargabumi itu merupakan sawah tadah hujan. Penyiraman padi yang ditanam di sana hanya bergantung pada hujan yang turun, sehingga sawah itu hanya digarap saat musim hujan dan hanya bisa 2 kali panen dalam setahun.
Pengelola Svargabumi menyewa lahan sawah itu dengan konsep simboisis mutualisme. Mereka membuat sistem pengairan sederhana serta memberikan bibit serta pupuk pada petani. Hal inilah yang membuat mereka mampu mengelola sawahnya sepanjang waktu tanpa kehadiran wisatawan.
Menyejahterakan Petani
©Instagram/@svargabumi
Walaupun menyewa ladang sawah milik petani dan petaninya masih bisa menggarap sawah di tempat itu, Pungki sebagai pemilik Svargabumi tidak mendapat jatah hasil panen dari sawah itu.
“Malah senang saya. Nanti para petani bisa makmur,” ujar Suroso, salah satu petani yang menggarap sawah di taman wisata itu.