Warga Jogja Diminta Waspadai Siklon Tropis Herman, Ini Penjelasan BMKG
BMKG meminta warga DIY untuk mewaspadai kemunculan Siklon Tropis Herman di Samudera Hindia. Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Yogyakarta Warjono mengatakan bahwa siklon tropis itu diprediksi aktif hingga 4 April 2023.
Walaupun tengah memasuki masa musim pancaroba, namun cuaca ekstrem diprediksi masih akan terjadi pada beberapa waktu ke depan, terutama di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Terkait kabar ini, BMKG meminta warga DIY untuk mewaspadai kemunculan Siklon Tropis Herman di Samudera Hindia. Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Yogyakarta Warjono mengatakan bahwa siklon tropis itu diprediksi aktif hingga 4 April 2023.
-
Kapan BMKG mengimbau pemudik untuk mewaspadai cuaca ekstrem di Jateng? Pada Minggu (7/4), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau pemudik khususnya yang mengendarai sepeda motor agar mewadahi potensi cuaca ekstrem dengan intensitas sedang-lebat yang disertai petir dan angin kencang di sejumlah wilayag Jateng.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Apa yang menjadi ancaman utama di 30 kabupaten/kota di Jateng? Memasuki bulan Agustus, potensi kekeringan sudah mulai terlihat pada berbagai tempat. Tak terkecuali di Provinsi Jawa Tengah. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto, mengatakan bahwa saat ini ada 30 kabupaten atau kota di Jateng yang telah menetapkan status siaga bencana.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Di mana pemudik bisa mendapatkan informasi cuaca di jalur darat? Ia mengatakan, pemudik yang membutuhkan informasi cuaca jalur darat bisa mengunjungi laman Digital Weather for Traffic yang dapat diakses melalui https://signature.bmkg.go.id/dwt/main.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
“Siklon Tropis Herman memengaruhi peningkatan suplai udara di wilayah Jawa, sehingga aktivitas awan konvektif relatif meningkat. Hal ini memengaruhi terjadinya beberapa kondisi cuaca yang cukup ekstrem di wilayah Jawa dan Yogyakarta,” kata Warjono dikutip dari ANTARA pada Jumat (31/3).
Posisi Terkini
©2023 Merdeka.com
Mengacu pada pantauan BMKG, posisi siklon yang pertama kali terdeteksi pada Rabu (29/3) itu masih berada di Samudera Hindia di sisi selatan Jawa Tengah dan Yogyakarta. Diprediksi siklon itu bergerak ke arah tenggara dengan kecepatan 5 knot.
Siklon Tropis Herman kemudian diperkirakan bergerak menuju wilayah pertengahan perairan Indonesia dan akan kembali ke arah barat.
“Jadi posisinya akan bergerak ke wilayah sebelah selatan Jawa Tengah dan DIY. Puncaknya nanti di sebelah timurnya adalah hari ini (31/3) pukul 12.00 WIB dan akan kembali lagi ke arah barat,” kata Warjono.
Potensi Hujan Es
©Instagram/@batang.update
Warjono mengatakan, adanya Siklon Herman bisa berpotensi membawa dampak cuaca ekstrem pada beberapa wilayah DIY dalam beberapa hari terakhir. Bila hal ini terjadi, awan-awan konvektif akan mulai terbentuk di sebelah barat Gunung Merapi, seperti di wilayah Salaman, Magelang, dan Turi, Sleman.
Apabila telah berwarna gelap, awan konvektif ini, atau bisa juga disebut awan tower, akan bergerak dari Sleman menuju Kota Yogyakarta, lalu lanjut ke Bantul dan Gunungkidul.
Walaupun hujan yang terjadi relatif singkat, namun wilayah yang dilewati awan tersebut akan terdampak angin yang bersifat merusak. Bahkan angin puting beliung berpotensi terjadi di daerah datar, khususnya daerah Bantul, karena memiliki daerah yang datar.
Perlu Diwaspadai
©Instagram/@merapi_uncover
Oleh karena itu, Warjono mengatakan apabila masyarakat mulai melihat munculnya awan tower sekitar pukul 10.00 WIB atau pukul 11.00 WIB, maka kewaspadaan perlu ditingkatkan.
Sebagai mitigasi, ia mengimbau pada warga untuk memangkas pohon yang berpotensi roboh dan menghindari berteduh di bawah baliho atau pohon.
“Pola-pola pergerakan awan ini memang lokal terjadi di Yogyakarta. Ini perlu diwaspadai sehingga ketika ada tanda-tanda cuaca ekstrem di wilayah itu tentunya kita akan lebih siap untuk menghadapinya,” kata Warjono.