Waspada Cuaca Ekstrem di Jateng, BMKG Imbau Warga Waspadai Ancaman Ini
BMKG memperkirakan Provinsi Jawa Tengah bagian selatan dan pegunungan tengah masih akan dilanda cuaca ekstrem hingga 25 Februari. Selain bencana seperti banjir, tanah longsor, dan gelombang tinggi, ada satu lagi ancaman yang harus diwaspadai dari cuaca ekstrem itu. Apa itu?
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan Provinsi Jawa Tengah bagian selatan dan pegunungan tengah masih akan dilanda cuaca ekstrem hingga 25 Februari. Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Teguh Wardoyo, menjelaskan bahwa cuaca ekstrem itu dipengaruhi oleh beberapa hal di antaranya pengaruh Monsun yang kuat, gelombang Kelvin, gelombang Rossby, dan tekanan rendah di Australia.
Hal inilah yang membuat curah hujan menjadi tinggi dan memicu gelombang tinggi di perairan selatan wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta dengan ancaman ketinggian hingga 4-6 meter. Oleh karena itu, dia mengimbau nelayan untuk mewaspadai adanya gelombang tinggi saat melaut. Selain itu, imbauan juga diberikan pada wisatawan yang berkunjung ke pantai.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
“Bagi wisatawan yang berkunjung ke pantai, diimbau untuk tidak berenang atau mandi terutama di wilayah pantai yang terhubung langsung dengan laut lepas karena gelombang tinggi dapat terjadi sewaktu-waktu,” kata Teguh mengutip dari ANTARA pada Rabu (17/2).
Tak hanya itu, BMKG juga mengimbau satu ancaman lagi khususnya pada warga yang tinggal di wilayah Jawa Tengah. Lantas apa ancaman itu? Berikut selengkapnya:
Ancaman yang Harus Diwaspadai
©2021 Merdeka.com/pxhere.com
Melansir dari ANTARA, BMKG mengimbau warga Jawa Tengah khususnya yang bermukim di wilayah pegunungan, Cilacap, dan Pekalongan untuk mewaspadai peningkatan sambaran petir terkait masih tingginya curah hujan. Peringatan itu terkait pula dengan kebakaran sebuah kapal nelayan di Cilacap akibat sambaran petir pada Selasa (16/2) malam.
Kepala Stasiun Geofisika BMKG Banjarnegara Setyoajie Prayoedie menjelaskan, jika kebakaran kapal itu memang terkait sambaran petir, maka hal itu mungkin dapat terjadi karena kondisi musim hujan dan tren cuaca ekstrem yang sedang mengalami peningkatan.
“Tapi perlu diingat bahwa petir itu belum bisa diprediksi,” jelas Setyoajie.
Peningkatan Intensitas Sambaran Petir
© gizmodo.com
Setyoajie menjelaskan, kejadian sambaran petir di wilayah Jateng dan sekitarnya menunjukkan peningkatan dalam dua bulan terakhir. Dia mencatat, pada Desember 2020 tercatat sebanyak 45.901 kejadian sambaran petir dengan aktivitas petir tertinggi pada 2 Desember, yaitu mencapai 11.029 kejadian.
Sementara itu pada Januari 2021, jumlah sambaran petir meningkat hingga 193.446 kejadian dengan aktivitas petir tertinggi pada 12 Januari 2021 yang mencapai 24.691 kejadian. Dari kesimpulan itu menunjukkan bahwa dibandingkan dengan bulan sebelumnya, jumlah petir pada Januari 2021 mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
“Kalau untuk Februari 2021 pendataannya masih berjalan karena laporannya dibuat bulanan,” ungkap Setyoajie.
Kebakaran Kapal di Cilacap
©2019 Yonhap via REUTERS
Dalam kesempatan terpisah, Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Cilacap Sarjono mengatakan sebuah kapal nelayan yang sedang bersandar di Pelabuhan Perikanan Samudra (PPS) Cilacap mengalami kebakaran setelah tersambar petir pada Selasa (16/2) malam.
Sarjono mengatakan bahwa kapal itu bernama Kartika Jaya. Pada saat kebakaran terjadi, kapal berukuran 33 gross tonage (GT) itu sedang bersandar dan belum sempat melaut.
Kendati berada di tepi, dia mengatakan kapal yang terbakar tersebut langsung ditarik dan dibawa ke pemecah gelombang agar apinya tidak menjalar ke kapal lain.
"Semalam sebenarnya sudah padam, tetapi tadi pagi apinya menyala lagi. Mungkin karena ada sisa-sisa bara yang belum padam," kata Sarjono mengutip dari ANTARA pada Rabu (17/2).