Wujud Kepedulian, Jumlah Pendonor Plasma Konvalesen di Jateng Capai Ratusan Orang
Selain dengan vaksin, satu cara lain untuk membentuk antibodi Virus Corona adalah dengan menyuntikkan cairan Plasma Konvalesen pada pasien. Sebagai wujud kepedulian, banyak penyintas COVID-19 di Provinsi Jateng yang bersedia mendonorkan plasma-nya.
Selain dengan vaksin, satu cara lain untuk membentuk antibodi Virus Corona adalah dengan menyuntikkan cairan Plasma Konvalesen pada pasien. Hanya saja, cara ini membutuhkan para pendonor plasma yang sebelumnya telah terkena COVID-19. Oleh karena itu, hal pertama yang penting adalah kepedulian para penyintas COVID-19 untuk memberikan plasmanya pada para pasien yang membutuhkan.
Untungnya, banyak para penyintas yang rela mendonorkan plasma konvalesen-nya guna menolong sesama. Hal itulah yang terlihat di Provinsi Jawa Tengah. Berkat upaya Gubernur Ganjar Pranowo beserta jajarannya mendorong pasien COVID-19 yang sembuh untuk mendonorkan plasma darahnya, kini jumlah pendonor Plasma Konvalesen di Jateng mencapai 871 orang.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
“Minggu kemarin kita sudah mencapai 871 orang pendonor plasma. Dari pengalaman, mendapatkan donor plasma itu bisa memberikan kesembuhan bagi pasien COVID-19,” ungkap Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Jateng Imam Triyanto dikutip dari Jatengprov.go.id pada Rabu (20/1). Berikut selengkapnya:
Akan Terus Bertambah
©2021 Liputan6.com/Herman Zakharia
Imam menjelaskan, PMI Jateng terus bertekad untuk menggencarkan peningkatan jumlah pendonor plasma dengan bekerja sama dengan Unit Donor Darah (UDD) PMI yang tersebar di 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah. Dalam kerja sama itu, PMI daerah diminta untuk mengajak para penyintas COVID-19 di daerahnya masing-masing untuk mau mendonorkan plasmanya.
Imam menambahkan untuk saat ini ada beberapa UDD di Jawa Tengah yang sudah mendapat sertifikat untuk pengambilan plasma seperti UDD di Kota Semarang, Solo, dan Banyumas. Sementara itu, UDD lain mengakomodir penyintas di wilayahnya untuk bisa mendonorkan plasmanya.
Melalui Tahap Seleksi
©2021 Liputan6.com/Herman Zakharia
Untuk memastikan plasma yang diambil mengandung antibodi Imunoglobulin, yaitu antibodi yang bisa melawan Virus Corona, para pasien yang hendak mendonorkan darah harus sanggup memenuhi beberapa kriteria persyaratan di antaranya dia pernah terinfeksi COVID-19. Serta batas pengambilan plasma maksimal 6 bulan setelah sembuh.
Kalau waktu pengambilan dilakukan lebih dari jangka waktu yang ditetapkan, maka kekuatan antibodinya akan berkurang. Selain itu, penyintas yang telah memenuhi persyaratan bisa diambil plasmanya lebih dari sekali, asal telah melewati jangka waktu dua minggu.