10 Puisi 17 Agustus Pendek, Penuh Semangat Perjuangan
Puisi 17 Agustus adalah salah satu cara istimewa untuk merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia.
Puisi 17 Agustus adalah salah satu cara istimewa untuk merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia.
10 Puisi 17 Agustus Pendek, Penuh Semangat Perjuangan
Setiap tahun, pada tanggal ini, seluruh rakyat Indonesia memperingati kemerdekaan bangsa dari penjajahan, merenungkan perjuangan para pahlawan, dan mengapresiasi kebebasan yang telah diperoleh.
Puisi menjadi medium ekspresif yang mampu menyampaikan semangat kebangsaan, rasa syukur, dan harapan untuk masa depan dalam kata-kata yang indah dan penuh emosi.
Puisi pendek tentang 17 Agustus mampu mencerminkan perasaan kebanggaan dan cinta tanah air yang dapat Anda lantunkan pada saaat momen kemerdekaan ini.
Dengan menggunakan kata-kata sederhana namun bermakna, puisi-puisi ini berhasil menangkap esensi dari perjuangan, pengorbanan, dan kebebasan.
Mereka menjadi sarana bagi penyair dan pembaca untuk merasakan kembali semangat proklamasi dan mengingatkan pentingnya persatuan dan kerja keras dalam menjaga kemerdekaan yang telah diperoleh.
Selain sebagai bentuk perayaan, puisi-puisi 17 Agustus juga berfungsi sebagai pengingat akan tanggung jawab kita untuk terus menjaga dan mengisi kemerdekaan dengan hal-hal positif.
Melalui baris-baris puisi, kita diajak untuk merenungkan kembali makna kemerdekaan, menghormati jasa para pahlawan, dan berkomitmen untuk berkontribusi dalam membangun bangsa.
Berikut kumpulan puisi 17 Agustus pendek yang dapat Anda gunakan salah satunya, dilansir dari berbagai sumber.
Pahlawanku
Pahlawanku..
Bagaimana ku bisa
Membalas jasa-jasamu
Yang telah kau berikan untuk bumi pertiwi
Haruskah aku turun ke medan perang
Haruskah aku mandi berlumuran darah
Aku tak tahu cara untuk membalas jasamu
Engkau relakan nyawamu
Demi suatu kemerdekaan yang mungkin
Tak bisa kau raih dengan tanganmu sendiri
Pahlawanku.. engkaulah bunga bangsa
Hari Itu, Bangsaku Bahagia
Indonesia adalah negara kaya
Negara penuh budaya
Negara yang selalu jaya
Di setiap generasinya
Namun, ada kisah nyata dibalik itu semua
Penjajahan dimana-mana
Perjuangan melawan penjajah durjana
Pertumpahan darah di tanah air
Saksi bisu perjuangan bangsa
Dengan satu keinginannya
Tekad kuat untuk Merdeka!
Merdeka, Merdeka, Merdeka!
Hari Itu Bangsaku Bahagia
17 Agustus 1945
Indonesia merdeka dari segala sengsara dan lara
Indonesia Sudah Merdeka
Penjajah melawan Indonesia
Peperangan di belahan penjuru Nusantara
Bambu runcing senjata utama
Memperjuangkan Indonesia merdeka
Konon katanya, sepotong roti lebih berharga
Soedirman jadi korbannya
- 7 Puisi Menyambut Kemerdekaan 17 Agustus yang Menyentuh Hati, Gambarkan Perjuangan Pahlawan
- Cara Memasang Bendera Merah Putih di Bulan Agustus, Ketahui Aturannya
- 7 Contoh Puisi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 2024, Sebarkan Makna Perjuangan Para Pahlawan
- Susunan Petugas Upacara 17 Agustus, Lengkap dengan Perannya
Bersyukur, Jenderal dilindungi oleh Yang Maha Esa
Indonesia sudah merdeka
Kapten Pattimura dengan pedangnya
Jenderal Soedirman dengan tandunya
Pangeran Diponegoro dengan gerilyanya
Melawan penjajah sebegitu kuatnya
Ucapkan syukur kepada Tuhan kita
Dengan segala upaya
Dengan pertumpahan darahnya
Indonesia, sudah.. Merdeka!!
Merdekalah Bangsaku
Sejarahmu terus terkenang diingatanku
Tujuh belas Agustus saksi bisu hari kobebasanku
Para pahlawan bertaruh keras pertahankan keutuhanmu
Sebagai kenangan sepanjang hidup
Indonesia kini merdeka
Berkibarnya sang merah putih bawa napas lega tanpa nestapa
Kemerdekaan hilangkan jeritan lara
Indonesia merdeka...
Lahirkan pemuda pemudi bangsa
Terbang ke awan menguak kedamaian
Menengok ke kanan bawa kebaikan
Kaki cengkeram erat semboyan kemerdekaan
Pengorbanan
Mengucur deras keringat
Membasahi tubuh yang terikat
Membawa angan jauh entah kemana
Bagaikan pungguk merindukan bulan
Jiwa ini terpuruk dalam kesedihan
Pagi yang menjadi malam
Bulan yang menjadi tahun
Dirinya tak jua lepas
Andai aku sang Ksatria
Aku pasti menyelamatkanya
Namun semua hanya mimpi
Dirinyalah yang harus berusaha
Untuk membawa pergi dari kegelapan abadi
Bela Negara
Kobar semangat terus membara
Menyulut asa tuk bela negara
Berkorban jiwa serta raga
Usir penjajah dari tanah air kita
Ratusan nyawa pahlawan telah melayang
Mereka dengan gagah berani berperang
Menebas ketidakadilan walau penuh rintang
17 Agustus kita telah merdeka
Perjuangan para pahlawan tak sia-sia
Terluka parah bahkan hilang nyawa pun rela
Demi melihat generasinya hidup damai sentosa
Diponegoro
Di masa pembangunan ini
Tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api
Di depan sekali tuan menanti
Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali
Padang di kanan, keris di kiri
Berselempang semangat yang tak bisa mati
Saya Indonesia, Saya Pancasila
Merdeka harga mati!
Merdeka harga mati!
Merdeka harga mati!
Seruan panglima kepada anggotanya
Masih ingat bung Tomo dengan semangatnya
I Gusti Ngurah Rai dengan Puputan Margarana
Bekerjasama untuk tanah air kita Merdeka dari para penjajah durjana
17 Agustus 1945
Proklamasi dibacakan
Riuh tangis haru dikumandangkan
Jatuhnya Jepang dan merdekanya Negara Indonesia
Rumusan Pancasila tersusun secara nyata
Bukti jadi dasar Negara Indonesia
Lambang negara Bhineka Tunggal Ika
Saya Indonesia, Saya Pancasila
Terima Kasih Pahlawan
Karena jasamu kita merdeka
Hidup di ujung barat hingga timur
Tanpa takut dan gugup yang membara
Kau rela mati demi kami
Kau rela miskin demi kami
Kau rela menderita demi kami
Untuk kami kau rela hancur
Mengepak sayap melesat langit
Berkatmu indonesia bisa jaya
Menembus zaman hingga canggih
Tak terbayang jika keberanian itu tak tumbuh di hati kalian
Tak terbayang jika kesabaran itu tak menyertai derita kalian
Tak terbayang jika semangat itu tak membakar bara kalian.
Kami anak muda kami bangsa Indonesia Berterima kasih untuk jasa jasamu para pahlawan
Karena perjuangan yang luar biasa kalian
Indonesia bisa menikmati udara kemerdekaan.
Indonesiaku
Indonesiaku...
Kini kau tlah terlepas dari belenggu penjajahan
Dulu ditindas, ditebas hingga dirampas
Hingga satu persatu rakyat tewas
Indonesiaku...
Terbebas dari penjajah tak semudah membalik tangan
Detik demi detik merelakan keringat bertetesan
Indonesiaku...
Kini sang dwiwarna telah berkibar
Semerbak harumnya bagaikan mawar
Sampai tak terasa puluhan tahun terlewatkan
Indonesiaku...
Semoga kisahmu tak pernah pupus
Tak hanya suka namun juga duka
Bukan hanya tinggal sebuah cerita
- Potret Mahalini Pulang Kampung ke Bali, Cantik Banget saat Buat Kue di Dapur & Ternyata Disusul Adik-adik Rizky Febian
- Momen IShowspeed Diberi Batik Dibilang Khas Malaysia, Langsung Cari Tahu Ternyata Asal Indonesia
- Potret Kamar Bunda Corla di Rumah Ivan Gunawan, Ayu Ting Ting 'Kok Bau?'
- Ibunda Beberkan Bullying Dialami dr Aulia Berujung Kematian: Dibentak Saat Sakit Hingga Tugas Nyaris 24 Jam
- Disebabkan Karena Faktor Genetik atau Lingkungan, Ketahui Penyebab Terjadinya Buta Warna pada Seseorang
Berita Terpopuler
-
Jokowi Tak Mau Buru-Buru Teken Kepres Pemindahan IKN, Ternyata Ini Alasannya
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Bahlil Minta Jokowi Naikkan Gaji PNS Kementerian ESDM, Ini Alasannya
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Presiden Jokowi Heran Urus Izin PLTP Memakan Waktu 6 Bulan: Saya Sendiri Tidak Kuat Menunggu Selama Itu
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi soal Belum Terbitkan Keppres Pemindahan Ibu Kota ke IKN: Ini Bukan Pindah Rumah
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi: Lamanya Waktu Perizinan Memulai Konstruksi Energi Panas Bumi, Jadi Problem Investor
merdeka.com 18 Sep 2024