3 Fakta Menarik Pencalonan Gus Fawait sebagai Bupati Jember 2024, Selalu Pakai Baju Pink hingga Libatkan Influencer Lokal
Gus Fawait punya sejumlah modal sehingga berani menantang calon petahana
Deklarasi kampanye damai pada Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Jember tahun 2024 digelar Selasa (24/9) malam. Acara ini hanya dihadiri pasangan calon (paslon) petahana Hendy Siswanto dan Balya Firjaun Barlaman. Sedangkan paslon Fawait dan Djoko Susanto tidak hadir. Ketua KPU Kabupaten Jember, Dessy Anggraeni paslon Fawait dan Djoko Susanto tidak hadir karena ada massa pendukung paslon lain di sekitar lokasi acara.
Mengutip ANTARA, deklarasi kampanye damai merupakan perwujudan dari iktikad baik pihak penyelenggara pemilu untuk menciptakan pilkada damai. Pelaksanaan deklarasi sudah sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku, salah satunya mengundang beberapa unsur masyarakat agar bisa membubuhkan tanda tangan komitmen menjalankan kampanye damai.
- Fakta-fakta Yati Pesek Viral Direndahkan oleh Gus Miftah, Artis Senior yang Masih Tetap Karya di Usia 72 Tahun
- Hadiri Kopdar Cinta di Kota Jember, Kaesang Pangarep Kampanyekan Gus Fawait
- Mengenal Gus Fawait Jember, Politisi Muda yang Gemar Ajak Emak-Emak Selawatan
- Penjelasan Lengkap Gus Miftah Soal Bagi-Bagi Uang di Pamekasan dan Ada Warga Pamer Kaus Prabowo
"Ada sejumlah ketentuan, yakni masing-masing pasangan calon diperkenankan membawa 50 orang peserta. Mereka harus membawa kartu identitas yang disediakan KPU Jember agar bisa masuk ke area deklarasi di Kota Cinema Mall Jember," tuturnya.
Ketua Tim Pemenangan paslon Fawait dan Djoko Susanto, Gogot Cahyo Baskoro, mengapresiasi undangan KPU Jember menggelar kegiatan deklarasi kampanye damai, namun pihaknya kecewa karena merasa ada pelanggaran komitmen.
"Awalnya ada komitmen bersama bahwa tidak ada pengerahan massa dalam bentuk apa pun. Gus Fawait dan Djoko Susanto sebenarnya sudah siap meluncur ke lokasi," tegas Gogot, dikutip dari ANTARA, Rabu (25/9/2024). Ia khawatir pengerahan massa dari paslon lain akan membuat acara kontraproduktif dan tidak damai.
Tampil Beda
Pencalonan Gus Fawait dan Djoko Susanto didukung oleh 15 partai poltik. Terdiri dari tujuh partai parlemen yakni Gerindra, PKB, Nasdem, Golkar, PKS, PPP, dan PAN, serta delapan partai nonparlemen.
Pasangan ini terbilang unik dan ingin tampil berbeda dari paslon daerah lain yang juga diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus. Paslon KIM Plus dibanyak daerah mencitrakan diri mereka sebagai bagian tak terpisahkan dari Prabowo-Gibran dengan mengenakan pakaian bernuansa biru muda.
Menegasikan apa yang ramai dilakukan para jagoan KIM Plus di berbagai daerah, paslon Gus Fawait dan Djoko Susanto justru mencitrakan diri mereka dengan pakaian dan atribut kampanye bernuansa merah muda atau pink.
Makna Warna Pink
Mengutip situs iptek.its.ac.id, warna pink punya sejarah unik di Amerika Serikat. Dulunya warna ini merupakan simbol semangat muda yang lekat dengan maskulinitas. Kini warna pink identik sebagai cara mengekspresikan femininitas.
Proses transformasi warna pink yang semula mewakili maskulintas menjadi ekspresi femininitas merupakan hasil dari proses transformasi makna yang terjadi di Amerika sebanyak antara tahun 1940 hingga akhir tahun 1970.
Transformasi makna pertama terjadi saat Perang Dunia I dan II. Transformasi sosial di masyarakat berpengaruh terhadap perubahan pemaknaan pada warna pink dari maskulin menjadi feminin.
Transformasi makna kedua terjadi pada pertengahan dekade 1950. Ada perubahan gaya hidup revolusioner hasil dari kemajuan ekonomi di Amerika, yang menyebabkan terdapat dua pemaknaan femininitas pada warna pink.
Transformasi makna ketiga terjadi antara tahun 1960-1970an yang membuat pemaknaan warna pink kemudian berkonotasi feminin dan cenderung bersifat masif hingga saat ini.
Transformasi makna warna pink ini merupakan dampak dari isu-isu dan gerakan sosial yang berkembang, seperti gerakan feminisme, isu lingkungan, masa resesi, dan segmentasi industri.
Pemilihan Gus Fawait dan Djoko Susanto pada warna pink patut diduga bertujuan untuk menunjukkan sikap keberpihakan mereka kepada kaum perempuan. Mengingat selama ini, Gus Fawait dikenal sebagai sosok yang dekat dengan emak-emak.
Libatkan Influencer
Fakta menarik lain tentang pencalonan Gus Fawait dan Djoko Susanto ialah pelibatan para influencer (pemengaruh) dalam kampanye mereka.
Mengutip Instagram @gus.fawait, beberapa influencer lokal kerap membuat konten yang mengampanyekan paslon nomor urut dua dalam Pilkada Jember 2024 ini.
Sejumlah influencer yang terlibat dalam kampanye paslon Gus Fawait dan Djoko Susanto antara lain pemilik akun Instagram @megaaisyaa, Instagram @maklaperr, Instagram @dian.ayumi, dan masih banyak lagi.
Selain memanfaatkan para influencer untuk mendulang dukungan publik, Gus Fawait juga gemar membuat konten bersilaturahmi kepada para kiai dan ulama di wilayah Kabupaten Jember.