4 Fakta Ritual Padepokan Tunggal Jati Nusantara di Pantai, Ini Motif Orang Bergabung
Padepokan Tunggal Jati Nusantara yang melakukan ritual berujung maut di Pantai Payangan, Jember, rupanya sudah eksis sejak 2015. Anggotanya bahkan mencapai 100 orang. Ini macam-macam motif masyarakat bergabung jadi anggota.
Sebelas anggota Padepokan Tunggal Jati Nusantara meninggal dunia akibat terseret ombak saat melakukan ritual di Pantai Payangan, Kabupaten Jember, Jawa Timur pada Minggu (13/2/2022).
Menindaklanjuti kecelakaan laut tersebut, Polres Jember memeriksa sejumlah saksi, salah satunya Ketua Padepokan Tunggal Jati Nusantara Nur Hasan.
-
Apa yang terjadi pada Pilkada di Jawa Timur? Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di lima wilayah di Jawa Timur dipastikan akan melawan kotak kosong.
-
Siapa yang dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur? Hal ini dirasakan Aming Aminoedhin, seniman yang dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur.
-
Kapan Jawa Timur meraih penghargaan insentif fiskal? Atas Keberhasilan itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendapatkan penghargaan insentif fiskal yang diserahkan langsung Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin kepada Wakil Gubernur Jatim Emil Elistianto Dardak mewakil Khofifah, dalam acara Rakornas dan Penyerahan Insentif Fiskal atas Kinerja Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem 2023, di Istana Wapres Jakarta, Kamis(9/11).
-
Mengapa Aming dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur? Keluarga jadi salah satu faktor terpenting bagi seorang anak. Hal ini dirasakan Aming Aminoedhin, seniman yang dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur.
-
Apa yang menjadi sorotan Kantor Berita Amerika tentang OKU Timur? Potensi perikanan terutama kampung patin yang ada di OKU Timur menjadi lirikan dunia Internasional, di mana tim dari Kantor Berita Amerika Associated Press beraudensi dan wawancara bersama Bupati OKU Timur H Lanosin ST, Senin 24 Juli 2023 di Ruang Budensi Bupati OKU Timur.
-
Siapa yang menyatakan bahwa masyarakat Jawa Timur memiliki karakteristik khusus? Menurut Mohammad Noer, masyarakat Jawa Timur dinamis, agresif dan memiliki karakteristik khusus. "Agar diterima menjadi pimpinan di Provinsi Jawa Timur maka harus mau melayani rakyat, tahu menempatkan diri serta mampu mengayomi rakyat," ujarnya, dikutip dari laman resmi disperpusip.jatimprov.go.id.
Baru keluar dari Rumah Sakit Daerah (RSD) dr Soebandi Jember pada Selasa (15/2) siang, Nur Hasan langsung dijemput aparat kepolisian untuk dimintai keterangan di Mapolres Jember.
Kasat Reskrim Polres Jember AKP Komang Yogi Arya Wiguna menjelaskan, fokus pemeriksaan terhadap Nur Hasan yakni tentang siapa yang menginisiasi kegiatan ritual di Pantai Payangan, tujuan, serta bagaimana mereka melakukan ritual tersebut.
"Sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) pemeriksaan, kami memaksimalkan pemeriksaan 1X24 jam. Kemudian dilakukan gelar perkara untuk menentukan siapa yang bertanggung jawab dalam perkara 11 orang meninggal dunia di Pantai Payangan," ungkapnya.
Eksis sejak 2015
Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo mengungkapkan, Padepokan Tunggal Jati Nusantara yang dipimpin Nur Hasan eksis sejak tahun 2015 dan anggotanya mencapai 100 orang.
Namun, anggota yang aktif mengikuti pengajian dan kegiatan padepokan yang berlokasi di Desa Dukuhmencek, Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember itu sekitar 20-25 orang.
Sebenarnya, Padepokan Tunggal Jati Nusantara bergerak di bidang pengobatan alternatif. Namun, anggota yang bergabung dengan padepokan itu memiliki tujuan bermacam-macam. Di antaranya terkait motif ekonomi ingin kaya, masalah keluarga, masalah kesehatan fisik maupun batin.
Intinya, motif para anggota yang bergabung dalam Padepokan Tunggal Jati Nusantara adalah untuk mencari keselamatan dan keberkahan dengan melakukan kegiatan zikir, doa, dan ritual.
Tanggapan MUI
©©2014 Merdeka.com
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jember K.H. Abdul Haris mengaku pihaknya baru mengetahui keberadaan Padepokan Tunggal Jati Nusantara setelah tragedi maut di Pantai Payangan Jember.
Oleh karena itu, MUI Jember tidak memiliki banyak data terkait ritual yang dilakukan kelompok tersebut.
"Kami coba menelusuri dari video yang sudah viral dan teman-teman di Dukuhmencek, Kecamatan Sukorambi. Dari tayangan video itu, kami menegaskan bahwa dari sisi bacaan tidak ada yang aneh dari ajaran agama Islam, " ujarnya, dikutip dari Antara.
Lokasi Ritual
Menurut Abdul Haris, pemilihan Pantai Payangan sebagai lokasi ritual menjadi masalah karena kelompok tersebut memiliki keyakinan bahwa ritual yang dilakukan di pantai lebih bagus dibandingkan di tempat lain.
Padahal, lanjut dia, menurut agama Islam, tempat teristimewa untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT agar diberi kemudahan dalam segala hal adalah masjid dan tempat ibadah.
Lebih lanjut, MUI Jember akan berkoordinasi dengan Komisi Fatwa MUI guna melakukan wawancara dan mencari data terkait Padepokan Tunggal Jati Nusantara.
Penyakit Sosial
©Giphy
Sementara itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan peristiwa ritual berujung maut di Pantai Payangan merupakan peringatan adanya fenomena patologi sosial yang banyak terjadi di masyarakat.
Patologi sosial yakni penyakit sosial atau gejala sosial yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Seperti ingin cepat kaya, ingin digdaya, dan lain-lain. Intinya ingin cepat tercapai tujuannya.
Salah satu penyakit sosial yang banyak terjadi di masyarakat yakni keinginan cepat kaya secara instan.
Oleh karena itu, Mantan Mensos itu mengajak perguruan tinggi hadir menjadi bagian dalam mencari solusi dari fenomena tersebut.
"Saya menyarankan, jika punya masalah dan ingin mendekat kepada Allah SWT, sebaiknya berzikir dan mencari tempat yang tenang. Bukan tempat berbahaya," ujarnya usai memberikan santunan takziah kepada keluarga korban di Jember, Senin (14/2).
(mdk/rka)