5 Januari 1941: Kelahiran Hayao Miyazaki, Maestro Animasi Jepang di Balik Studio Ghibli

Hayao Miyazaki adalah figur penting dalam dunia animasi Jepang maupun internasional. Karya-karyanya di Studio Ghibli telah diakui dan dicintai oleh banyak orang dari berbagai belahan dunia.

Sebagai salah satu pendiri Studio Ghibli, ia telah mendapatkan pengakuan internasional sebagai pendongeng ulung dan pencipta film animasi Jepang yang elok, dan secara luas dianggap sebagai salah satu pembuat film paling berprestasi dalam sejarah animasi.

Lahir pada 5 Januari 1941 di Tokyo, Jepang, karyanya yang imajinatif sering kali mengeksplorasi tema-tema seperti lingkungan, kompleksitas hubungan manusia, dan permainan antara alam dan teknologi. Mengutip berbagai sumber, berikut kisah hidupnya yang inspiratif.

Kecintaannya Terhadap Pesawat

Hayao Miyazaki lahir di Tokyo, Jepang pada 5 Januari 1941. Ia lahir pada saat Jepang dan Amerika Serikat berperang. Ayahnya adalah direktur Miyazaki Airplane, perusahaan yang memproduksi kemudi untuk pesawat tempur selama Perang Dunia II.

Hal ini membuat Hayao terpesona oleh pesawat terbang dan keajaiban penerbangan. Tak heran dalam karya-karya animasinya di Studio Ghibli, ada banyak elemen-elemen dunia penerbangan yang ia tempatkan di berbagai sisi cerita.

Hayao muda suka menggambar. Dia ingin menjadi seniman manga. Hayao menghabiskan waktu luangnya dengan berlatih, tapi dia selalu kesulitan menggambar orang. Jadi, dia malah berlatih menggambar subjek favoritnya seperti pesawat, tank, dan kapal perang.

Di antara film-filmnya yang lain, banyak karakter Miyazaki yang dilengkapi dengan kemampuan untuk terbang (Haku dari Spirited Away), berjalan di udara (Howl dari Howl’s Moving Castle) atau mengendalikan pesawat terbang (Porco dari Porco Rosso).

Film Miyazaki berjudul The Wind Rises yang rilis tahun 2013, malah secara gamblang menceritakan kisah seorang insinyur bernama Jiro Horikoshi, yang dikenal karena merancang Mitsubishi A6M Fighter pada Perang Dunia Kedua. Dalam karya khusus ini, Miyazaki menciptakan karakternya sebagai seorang yang sangat berhasrat pada pesawat.

Jika Anda menonton film-film di atas, perhatikan baik-baik betapa detail dan cermatnya penggambaran gerakan penerbangan dan badan pesawat. Baik dalam adegan pesawat maupun sapu terbang, imajinasi Anda untuk terbang akan selalu terpuaskan.

Berkarier di Bidang Animasi

Setelah lulus dari Universitas Gakushuin pada tahun 1963 dengan gelar di bidang Ilmu Politik dan Ekonomi, Hayao Miyazaki bergabung dengan Toei Animation Company sebagai animator. Dia bekerja di bawah sutradara Isao Takahata untuk perencanaan adegan dan animasi utama untuk produksi THE LITTLE NORSE PRINCE VALIANT (1968).

Dia kemudian pindah ke studio animasi A Production bersama Takahata pada tahun 1971 di mana dia mengerjakan konsep asli, skenario, desain tata letak, dan animasi utama PANDA! GO PANDA! (1972).

Miyazaki bekerja di berbagai studio termasuk Zuiyo Eizo dengan Takahata, Nippon Animation, dan Telecom, dan melakukan perencanaan adegan dan desain tata letak untuk serial TV HEIDI, A GIRL OF THE ALPS (1974) dan FROM THE APENNINES TO THE ANDES (1976), dan menyutradarai serial TV pertamanya CONAN, THE BOY IN FUTURE (1978).

Dia memulai debutnya sebagai sutradara fitur teater dengan THE CASTLE OF CAGLIOSTRO (1979). Pada tahun 1984, Miyazaki menulis dan menyutradarai fitur NAUSICAÄ OF THE VALLEY OF THE WIND, berdasarkan novel grafis aslinya yang diserialkan di majalah animasi bulanan “Animage”.

Miyazaki ikut mendirikan Studio Ghibli pada tahun 1985 bersama Takahata, dan telah menyutradarai sembilan film layar lebar sejak itu, termasuk CASTLE IN THE SKY (1986), MY NEIGHBOR TOTORO (1988), KIKI'S DELIVERY SERVICE (1989), PORCO ROSSO (1992) dan PRINCESS MONONOKE (1997).

Film selanjutnya, SPIRITED AWAY (2001) memecahkan setiap rekor box office di Jepang, dan meraih banyak penghargaan, termasuk Golden Bear di Festival Film Internasional Berlin 2002 dan Oscar untuk Film Fitur Animasi Terbaik di U.S. Academy Awards 2003.

Karya selanjutnya yang berjudul HOWL’S MOVING CASTLE (2004) pun menerima Penghargaan Osella di Festival Film Internasional Venesia 2004. Miyazaki dianugerahi Golden Lion untuk Lifetime Achievement di Festival Film Internasional Venesia 2005.

Dia menulis dan menyutradarai PONYO ON THE CLIFF BY THE SEA (2008), berkontribusi pada perencanaan dan menulis skenario untuk ARRIETTY karya Hiromasa Yonebayashi (2010) dan FROM UP ON POPPY HILL (2011) karya Goro Miyazaki. Pada tahun 2012, Miyazaki dinobatkan sebagai “Person of Cultural Merit” oleh Pemerintah Jepang.

Karya-karya Hayao Miyazaki memiliki ciri khas seperti tema berulang tentang lingkungan hidup, pasifisme, feminisme, cinta dan keluarga. Narasinya juga terkenal karena tidak mengadu pahlawan (protagonis) dengan penjahat (antagonis) yang tidak simpatik.

Film-film Miyazaki sering kali menekankan paham lingkungan hidup dan kerapuhan bumi. Dikatakan bahwa Miyazaki tidak menyukai teknologi modern, dan memercayai bahwa sebagian besar budaya modern itu dangkal dan palsu. Ia juga disebut mengantisipasi masa di mana tidak ada lagi gedung-gedung tinggi di Bumi.