Apakah Susuk Bisa Hilang Sendiri? Berikut Hukumnya Menurut Islam
Apakah susuk bisa hilang dengan sendiri? Susuk merupakan salah satu praktik mistis yang telah lama menjadi bagian dari budaya dan kepercayaan masyarakat.
Susuk merupakan salah satu praktik mistis yang telah lama menjadi bagian dari budaya dan kepercayaan masyarakat di beberapa daerah di Indonesia.
Susuk, yang biasanya berbentuk jarum atau benda kecil lainnya, dimasukkan ke dalam tubuh oleh seorang dukun atau paranormal dengan tujuan tertentu, seperti mempercantik diri, meningkatkan daya tarik, atau memperoleh kekuatan gaib.
-
Kapan saluran susu tersumbat bisa terjadi? Posisi menyusui yang tidak benar dan gigitan yang buruk dapat menyebabkan saluran susu tersumbat. Saluran Susu Tersumbat dan Mastitis "Saluran susu tersumbat terjadi ketika saluran susu menyempit, menyebabkan rasa sakit.
-
Kapan bekas jerawat bisa hilang? Menghilangkan bekas jerawat sebetulnya memang memerlukan kesabaran dan konsistensi.
-
Kenapa cicak bisa jatuh? Cicak dapat jatuh karena berbagai alasan, dan kejadian ini biasanya merupakan respons alami dari hewan tersebut terhadap lingkungan sekitarnya. Berikut beberapa alasan umum mengapa cicak bisa jatuh: 1. Kondisi Fisik atau Kesehatan: Cicak mungkin mengalami kelemahan fisik atau masalah kesehatan yang membuatnya kesulitan untuk berpegangan atau bergerak. Hal ini bisa disebabkan oleh penyakit, cedera, atau kondisi fisik tertentu.
-
Kapan sesak napas bisa terjadi? Sesak napas bisa terjadi secara tiba-tiba dan dalam jangka waktu yang singkat (akut) atau dalam jangka waktu yang panjang serta berulang (kronis).
-
Kenapa noda kunyit susah hilang? Kunyit, sebagai rempah masakan, memiliki kemampuan untuk memberikan warna kekuningan pada makanan serta mengandung senyawa aktif yang disebut kurkumin.
-
Kapan puncak kesulitan berhenti merokok terjadi? "Berdasarkan penelitian, 75 persen orang yang mencoba berhenti merokok mengalami kekambuhan di minggu keempat," jelas Dona.
Meskipun praktik ini dianggap tabu dan penuh kontroversi, daya tarik susuk masih cukup kuat bagi mereka yang percaya akan manfaatnya.
Pertanyaan mengenai apakah susuk bisa hilang dengan sendirinya adalah salah satu topik yang sering muncul tentang praktik yang satu ini. Secara tradisional, diyakini bahwa susuk harus dikeluarkan melalui proses khusus yang dilakukan oleh ahli spiritual atau dukun yang memasukkannya.
Namun, ada juga keyakinan di kalangan sebagian orang bahwa susuk dapat hilang dengan sendirinya seiring berjalannya waktu. Hal ini menimbulkan berbagai spekulasi dan diskusi mengenai kebenaran dari fenomena ini.
Oleh karena itu, untuk lebih jelasnya berikut merdeka.com rangkum informasi mengenai apakah susuk bisa hilang sendiri sekaligus seperti apa hukum agama Islam menilai praktik mistis yang satu ini di Indonesia.
Perjalanan Sejarah Susuk di Indonesia
Sebelum mengetahui apakah susuk bisa hilang sendiri, kenalin dulu perjalnan sejarah susuk di Indonesia. Susuk adalah praktik tradisional yang dikenal luas di Indonesia, terutama di kalangan masyarakat Jawa, Melayu, dan beberapa daerah lainnya.
Secara umum, susuk merupakan benda kecil, seperti jarum emas, perak, atau bahan lainnya, yang dimasukkan ke dalam tubuh dengan tujuan tertentu, seperti mempercantik diri, meningkatkan daya tarik, memberikan kekuatan fisik, atau melindungi dari bahaya.
Praktik ini biasanya dilakukan oleh seorang dukun atau paranormal yang memiliki kemampuan spiritual untuk 'menanamkan' susuk ke dalam tubuh seseorang. Susuk juga sering dikaitkan dengan mistisisme dan kekuatan gaib.
Sejarah susuk di Indonesia tidak dapat dipisahkan dari kepercayaan tradisional yang berkembang sebelum masuknya agama-agama besar seperti Islam dan Kristen.
Sejak zaman dahulu, masyarakat di Nusantara telah mengenal berbagai praktik spiritual yang bertujuan untuk mempengaruhi atau meningkatkan aspek-aspek tertentu dari kehidupan manusia.
Susuk diyakini berasal dari praktik-praktik magis yang berkembang di kerajaan-kerajaan kuno, di mana para bangsawan dan tokoh penting menggunakan susuk untuk menambah kewibawaan, kharisma, dan kekuatan supranatural.
Seiring berjalannya waktu, praktik ini menyebar ke kalangan masyarakat umum, meskipun tetap dianggap sebagai sesuatu yang eksklusif dan tidak semua orang bisa atau berani melakukannya.
Pada masa kolonial, praktik susuk tetap bertahan meskipun pengaruh agama dan modernisasi mulai merambah masyarakat Indonesia. Susuk sering kali digunakan oleh orang-orang yang ingin mempertahankan pesona dan pengaruh mereka di tengah perubahan sosial yang cepat.
Namun, praktik ini juga mendapat kritik dari kalangan agama yang melihatnya sebagai tindakan syirik atau menduakan Tuhan, karena melibatkan kekuatan-kekuatan magis yang tidak sejalan dengan ajaran agama.
Meskipun demikian, susuk tetap bertahan hingga kini, menunjukkan betapa kuatnya pengaruh budaya dan tradisi dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
Di era modern, susuk masih digunakan oleh sebagian masyarakat, meskipun dengan pendekatan yang lebih tersembunyi dan personal. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak serta merta menghilangkan kepercayaan terhadap susuk, namun praktik ini kini lebih banyak dipandang dari sisi budaya dan psikologis.
Susuk juga menjadi bahan kajian antropologi dan sosiologi untuk memahami bagaimana kepercayaan tradisional bisa bertahan di tengah arus modernisasi.
Selain itu, perkembangan media dan literatur populer sering kali membawa praktik susuk ke dalam cerita-cerita fiksi, yang semakin mengaburkan batas antara mitos dan realitas dalam pandangan masyarakat.
Apakah Susuk Bisa Hilang Sendiri?
Pertanyaan mengenai apakah susuk bisa hilang dengan sendiri menjadi topik yang sering dibicarakan, terutama di kalangan mereka yang pernah atau ingin menggunakan susuk.
Susuk, yang biasanya berbentuk benda kecil seperti jarum emas atau perak yang dimasukkan ke dalam tubuh, diyakini memiliki kekuatan magis yang memberikan pengaruh tertentu, seperti meningkatkan daya tarik atau memberikan perlindungan.
Namun, ketika seseorang tidak lagi menginginkan efek susuk tersebut, muncul kekhawatiran tentang bagaimana cara menghilangkannya. Sebagian orang percaya bahwa susuk bisa hilang sendiri, sementara yang lain meyakini bahwa susuk harus dikeluarkan secara ritual oleh seorang dukun atau paranormal.
Secara tradisional, diyakini bahwa susuk harus dihilangkan melalui proses ritual yang melibatkan seorang ahli spiritual. Ritual ini biasanya dilakukan dengan doa-doa khusus dan proses fisik tertentu untuk mengeluarkan susuk dari tubuh. Jika tidak dikeluarkan dengan benar, susuk dipercaya bisa memberikan efek negatif atau bahkan berbahaya bagi pemakainya.
Namun, ada juga kepercayaan bahwa susuk dapat hilang atau larut dengan sendirinya seiring berjalannya waktu, terutama jika pemakainya sudah tidak lagi percaya pada kekuatan susuk atau jika susuk tersebut kehilangan daya magisnya karena perubahan kondisi spiritual atau fisik pemakainya.
Bagi banyak orang yang pernah menggunakan susuk, kepercayaan dan keyakinan terhadap kekuatan magis susuk adalah faktor utama yang menentukan apakah susuk tersebut akan hilang atau tetap bertahan.
Jika seseorang kehilangan keyakinan terhadap susuk atau tidak lagi mempercayai kekuatan spiritualnya, susuk mungkin dianggap "mati" dan kehilangan pengaruhnya, meskipun secara fisik masih berada dalam tubuh.
Dalam hal ini, efek psikologis dari keyakinan dan sugesti memainkan peran penting dalam persepsi seseorang mengenai keberadaan susuk. Akhirnya, keputusan untuk membiarkan susuk hilang sendiri atau mencari bantuan untuk mengeluarkannya kembali kepada keyakinan pribadi dan keadaan spiritual individu tersebut.
Susuk dalam Pandangan Islam
Mengutip laman NU Online, hukum memakai susuk menurut fiqih terperinci sebagai berikut.
(1) apabila pemakai susuk menyakini yang memberikan efek dari pemakaian susuk tersebut secara hakikat adalah susuk itu sendiri, ulama sepakat menghukuminya sebagai kufur.
(2) jika ia menyakini pemberi efek adalah susuk atas kekuatan yang dititipkan Allah pada benda tersebut, para ulama berbeda pendapat (khilaf) soal status hukumnya. Pendapat paling shahih (ashah) adalah tidak kufur, hanya saja pelakunya dikategorikan fasiq (berlaku dosa). Sedangkan sebagian pendapat lain menyatakan kufur.
(3) Jika pemakai susuk meyakini susuk pasti bisa menyembuhkan dengan ketentuan Allah maka tergolong sebagai orang bodoh (jahil) dan tidak menyebabkan kufur.
(4) Jika meyakini benda tersebut biasanya bisa menyembuhkan dengan ketentuan Allah maka termasuk golongan yang selamat. Masalah aqidah ini sangat penting menjadi landasan baik bagi orang yang memakai susuk maupun orang yang berobat apa pun.
Dengan bahasa lain, kaitan susuk dengan aqidah sangat bergantung pada keyakinan si pengguna terhadap susuk. Bisa berakibat pada kekufuran, kefasikan, atau sesuatu yang boleh-boleh saja. Dalam hal ini, menata niat dan kesadaran merupakan hal yang sangat krusial.
فمن اعتقد أن الأسباب العادية كالنار والسكين والأكل والشرب تؤثر فى مسبباتها الحرق والقطع والشبع والرى بطبعها وذاتها فهو كافر بالإجماع أو بقوة خلقها الله فيها ففى كفره قولان والأصح أنه ليس بكافر بل فاسق مبتدع ومثل القائلين بذلك المعتزلة القائلون بأن العبد يخلق أفعال نفسه الإختيارية بقدرة خلقها الله فيه فالأصح عدم كفرهم ومن اعتقد المؤثر هو الله لكن جعل بين الأسباب ومسبباتها تلازما عقليا بحيث لا يصح تخلفها فهو جاهل وربما جره ذلك إلى الكفر فإنه قد ينكر معجزات الأنبياء لكونها على خلاف العادة ومن اعتقد أن المؤثر هو الله وجعل بين الأسباب والمسببات تلازما عاديا بحيث يصح تخلفها فهو المؤمن الناجى إن شاء الله إهـ
Artinya: “Barangsiapa meyakini semua penyebab yang biasa terjadi seperti api menyebabkan membakar, pisau menyebabkan memotong, makanan menyebabkan kenyang, minuman menyebabkan segar dan lain sebagainya dengan dzatnya sendiri (tanpa kehendak Allah), maka hukumnya kafir atas kesepakatan para ulama. Atau meyakini terjadi sebab kekuatan (kelebihan) yang diberikan Allah di dalamnya menurut pendapat yang paling shahih tidak sampai kufur tapi fasiq, ahli bid’ah.