Fakta Susuk untuk Tampil Cantik, Awal Mula dan Bagaimana Hukumnya dalam Islam?
Susuk merupakan benda yang dipercaya dapat membantu si pemasang mendapatkan apa yang diinginkan.
Setiap wanita pasti ingin selalu terlihat anggun dan menarik di hadapan pria. Beberapa di antara mereka bahkan bersedia untuk menggunakan susuk yang dianggap dapat memancarkan aura positif.
Liputan6.com telah merangkum berbagai fakta terkait hal ini, termasuk pandangan hukum dalam Islam. Penggunaan susuk kecantikan sering diyakini dapat meningkatkan aura serta kecantikan seseorang, meskipun hal ini sulit untuk dipahami secara logis.
-
Bagaimana menjaga kesehatan kulit menurut islam? Menjaga kesehatan tubuh termasuk menjaga kebersihan kulit dan menjalani gaya hidup sehat.
-
Mengapa siwak dianjurkan dalam Islam? Dalam Sirah Nabawiah disebutkan bahwasanya siwak merupakan salah satu kegiatan yang paling disukai oleh Rasulullah saw, nabi sangat menganjurkan umatnya untuk bersiwak sebagai upaya membersihkan diri dan menjaga kesehatan serta bagian dari upaya peningkatan keimanan seorang muslim.
-
Kenapa makeup penting untuk wudhu? Penggunaan produk kosmetik ini tidak hanya memberikan penampilan yang menarik, tetapi juga dapat meningkatkan rasa percaya diri.
-
Dimana gula pasir bisa diaplikasikan untuk mendapatkan manfaat kecantikannya? Cara terbaik untuk meraih manfaat kecantikan dari gula adalah dengan mengaplikasikannya langsung pada kulit.
-
Bagaimana cara menghindari produk kecantikan haram? Oleh karena itu, Anda sebagai muslimah harus sangat berhati-hati dalam memilih produk kecantikan. Pilihlah yang telah memiliki logo dan sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Dengan begitu, makeup pun akan aman ketika dikenakan saat salat.
-
Kenapa akupuntur cocok untuk kecantikan? Akupuntur merupakan terapi tradisional yang masih populer hingga saat ini.
Biasanya, susuk kecantikan menjadi pilihan bagi mereka yang ingin menambah daya tarik wajah. Rasa tidak percaya diri dan ketidakpuasan terhadap penampilan adalah alasan umum di balik penggunaan susuk.
Namun, penting untuk dicatat bahwa penggunaan susuk kecantikan tidak dianjurkan, baik dari segi kesehatan maupun ajaran agama.
Dalam Islam, penggunaan susuk kecantikan sangat tidak dianjurkan bagi umat Nabi Muhammad SAW.
1. Sejarah susuk kecantikan
Berdasarkan laporan ilmiah dari Universitas Negeri Yogyakarta, susuk adalah benda kecil yang umumnya terbuat dari emas atau perak, dengan ukuran sekitar 4 cm, yang digunakan untuk meningkatkan aura dan kecantikan.
Penggunaan susuk ini bertujuan agar orang yang melihatnya merasa tertarik dan terpesona.
Susuk kecantikan pertama kali dikenal luas berkat seorang ahli susuk dan pakar energi aura, Ibu Aura, yang memperkenalkan praktik ini di masyarakat.
Tipe-Tipe Susuk dan Lokasinya
2. Tipe-Tipe Susuk
Dalam praktiknya, para ahli susuk sering menggunakan bahan dari emas atau berlian. Susuk yang terbuat dari emas dipercaya dapat memancarkan aura yang bersinar dari dalam diri seseorang, sementara susuk berlian lebih sering dipilih untuk meningkatkan kecantikan.
Susuk berlian tidak hanya membuat wajah pemakainya bersinar, tetapi juga memberikan kesan awet muda dan lembut.
3. Lokasi
Pemasangan Susuk kecantikan umumnya dipasang di area wajah, seperti dahi, pipi, atau bahkan bibir.
4. Risiko
Infeksi Hingga saat ini, belum ada penelitian ilmiah yang membahas tentang susuk kecantikan. Namun, jika diperhatikan, teknik pemasangannya mirip dengan microneedling, yaitu memasukkan benda asing ke dalam kulit.
Microneedling yang dilakukan tanpa keahlian profesional dapat berisiko tinggi menyebabkan infeksi. Risiko ini semakin besar jika benda yang dimasukkan tidak steril atau berbahaya bagi jaringan tubuh.
Jika kebersihan dan profesionalisme dalam prosedur medis tidak terjamin, maka kemungkinan terjadinya pembengkakan, memar, infeksi, kemerahan, dan kerusakan jaringan parut akan meningkat.
Pandangan dalam Islam
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, yang artinya: "Setiap amal tergantung pada niatnya, dan hasil yang diperoleh sesuai dengan apa yang diniatkan." (HR. Bukhari).
Seorang ustaz menjelaskan bahwa hadist ini menunjukkan bahwa semua tindakan bergantung pada niat atau tujuan di baliknya. Contohnya, seseorang yang menggunakan susuk karena merasa kurang percaya diri.
Lebih jauh lagi, menggunakan susuk untuk terlihat lebih cantik akibat ketidakpuasan terhadap anugerah Allah SWT merupakan sebuah dosa.
Selain itu, ketika seseorang menggunakan susuk dengan bantuan mantra atau makhluk lain, hal itu sangat berisiko. Bahkan, bisa mengakibatkan kerusakan pada tubuh dan jiwa akibat keterlibatan dengan jin atau setan.