Doa Bercermin dalam Islam, Ketahui Juga Keutamaan Melafalkannya
Doa bercermin bertujuan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas nikmat dan karuniaNya.
Doa bercermin bertujuan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas nikmat dan karuniaNya.
Doa Bercermin dalam Islam, Ketahui Juga Keutamaan Melafalkannya
Doa bercermin bisa dibaca dan diamalkan saat sedang berhias atau di depan cermin. Tujuan membaca doa ini sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT karena telah diberi nikmat dan karunia-Nya.
Berhias diri dan cermin tentu menjadi salah satu kegiatan sehari-hari yang biasa dilakukan baik oleh wanita maupun pria. Bercermin menjadi sebagian dari proses mempercantik diri agar bisa tampil percaya diri saat beraktivitas.Oleh karena itu, doa bercermin sebaiknya diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Doa bercermin dilafalkan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT. Selain itu, dalam Islam juga terdapat sejumlah adab saat menghias diri di depan cermin. Berikut doa bercermin dan artinya yang dilansir dari NU Online.
Doa Bercermin dan Artinya
Allah menciptakan manusia dalam bentuk terbaiknya. Meskipun demikian, manusia harus tetap berusaha menjadi manusia terbaik dengan berbagai cara. Sebagaimana Firman Allah SWT didalam Al-Qur’an Surat At-tin ayat 4 yang berbunyi;“Dan sungguh telah Kami ciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya” (QS At-Tin: 4 )
Telah jelas di dalam firman Allah, bahwa manusia diciptakan dengan sebaik-baiknya, sehingga salah satu cara untuk mensyukurinya adalah berdoa pada saat bercermin. Doa bercermin adalah doa yang dilafalkan nabi Yusuf AS, nabi Allah SWT yang paling rupawan. Doa ini mengandung pesan moral dan spiritual yang dapat diambil sebagai pedoman dalam memandang diri sendiri. Adapun bunyi doanya yakni;
اَلَّلهُمَّ كَمَا حَسَّنْتَ خَلْقِيْ فَحَسِّنْ خُلُقِيْ
Allahumma kamaa hassanta khalqii fa hassin khuluqi.
Artinya: "Ya Allah, sebagaimana Engkau telah ciptakan aku dengan baik, maka perbaikilah akhlakku." Doa bercermin dari nabi Yusuf AS mengajarkan untuk berintrospeksi, merenungkan keindahan ciptaan Allah, serta memperbaiki akhlak dan tindakan. Doa ini mengingatkan untuk memperhatikan dan bersyukur atas kecantikan yang telah Allah berikan.
Doa bercermin Nabi Yusuf tersebut dikutip dari buku berjudul Kisah Para Nabi oleh Ibnu Katsir. Dalam buku tersebut, terdapat sebuah hadis yang mengisahkan peristiwa Isra Mi'raj, di mana Rasulullah SAW menjelaskan ketika beliau melakukan perjalanan Isra Mi'raj dan melewati langit ketiga.
Di sana, beliau melihat Nabi Yusuf diberikan separuh dari semua ketampanan yang ada. Hal ini menunjukkan betapa luar biasanya ketampanan yang dimiliki oleh Nabi Yusuf. Rasulullah SAW bersabda:
"Di sana saya bertemu Yusuf, ternyata beliau diberi setengah ketampanan." (HR. Muslim).
Selain doa bercermin dari nabi Yusuf AS di atas, ada lagi beberapa doa bercermin yang bisa Anda lafalkan sehari-hari; 1. Doa bercermin agar aura terbuka
Innaa insaanaa hunna insyaa-a, faja'alnaa hunna abkaaro 'uruban atroobaa
Artinya:"Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan penuh cinta lagi sebaya umurnya."
2. Doa Bercermin Agar Wajah Terlihat Cerah
“Idz Qaala Yuusufu Li Abiihi Yaa Abati Inni Ra Aitu Ahada’ Asyara Kaukabauw Wasy Syamsa Wai Qamara Ra aituhum Lii Sajidin"
"(ingatlah peristiwa) ketika Nabi Yusuf menyampaikan pada bapanya: 'Wahai ayahku! Sesungguhnya aku mimpi melihat sebelas bintang dan mentari serta bulan; aku melihat mereka tunduk memberi hormat kepadaku'." 3. Doa Bercermin Agar Terlihat Rupawan
"Alhamdulillahilladzi sawwaa khalqii fa'addalahu wa karrama shurata wajhii fahassanaha waja'alanii minal muslimin."
Artinya: "Segala puji bagi Allah yang menyempurnakan kejadianku dan memperindah dan memuliakan rupaku lalu, membaguskannya dan menjadikan aku orang Islam. (HR. Ibnu as-Sani)
4. Doa Bercermin Lainnya
اَللَّهُمَّ كَمَا حَسَّنْتَ خَلْقِيْ فَحَسِّنْ خُلُقِيْ
Allahumma kama hassanta khalqi fahassin khuluqi.
Artinya: “Ya Tuhanku, sebagaimana telah Kau baguskan kejadianku, maka baguskanlah perangaiku.”
Adab Saat Bercermin
Dalam semua aspek kehidupan, Islam menekankan pentingnya keseimbangan antara dimensi rohaniah dan materi. Aktivitas sederhana seperti bercermin dapat diartikan sebagai momen berhubungan dengan Allah, introspeksi, dan pengingat tentang nilai-nilai yang lebih tinggi dalam kehidupan. Berikut di antaranya:1. Niat yang Suci (Niyyah)
Setiap tindakan yang dilakukan oleh seorang Muslim, harus dimulai dengan niat yang tulus dan ikhlas. Saat akan bercermin, hendaknya niatkan dalam hati bahwa Anda ingin menjaga kebersihan tubuh, merawat diri dengan baik, dan mempersiapkan diri untuk menjalani aktivitas sehari-hari dengan kesadaran akan keberadaan Allah 2. Melafazdkan Doa Bercermin
Rasulullah menganjurkan kepada umat, ketika melakukan aktifitas untuk melafalkan doa minimal Bismillah. Tidak ubahnya pada saat bercermin disunnahkan untuk melafazdkan doa, agar selalu mendapatkan berkah dari Allah SWT, serta mendapatkan pahala dalam wujud rasa syukur kepada Allah. Sebagaimana tertulis dalam firman Nya QS Al-Ahzab: 33.
وَقَرْنَ فِيْ بُيُوْتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْاُوْلٰى وَاَقِمْنَ الصَّلٰوةَ وَاٰتِيْنَ الزَّكٰوةَ وَاَطِعْنَ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ ۗاِنَّمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ اَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيْرًاۚ
Wa qarna fi buyụtikunna wa la tabarrajna tabarrujal-jahiliyyatil-ụla wa aqimnaṣ-ṣalata wa atinaz-zakata wa aṭi’nallāha wa rasụlah, innama yuridullahu liyuz-hiba ‘angkumur-rijsa ahlal-baiti wa yuṭahhirakum taṭ-hira.
Artinya: “Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah shlat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.” (QS Al-Ahzab: 33) 3. Wujud Rasa Syukur
Selanjutnya adalah dengan bercermin maka timbullah wujud rasa syukur kepada Allah SWT, yang telah menciptakan tubuh indah mulai dari wajah badan dan lainnya. Dari sebuah cermin, membuat umat mendapatkan hikmah terkait hidupnya yang sempurna dari makhluk yang lain.
Apa yang ada pada diri manusia secara fisik sudah sempurna dan proporsional sesuai dengan kehendak Allah SWT Yang Maha Besar. Itulah mengapa saat bercermin, rasa syukur harus diucapkan karena sudah diberikan fisik yang sempurna. 4. Tidak Sombong
Sombong hanyalah miliki Allah SWT semata, bukanlah sifat manusia sebagai makhluknya. Meskipun manusia adalah makhluk yang sempurna, akan tetapi kesempurnaan itu tidak akan hadir jika tidak diciptkan Allah SWT. Maka dari itu sebagai manusia pada saat bercermin hususnya jangan bersifat sobong, karena sifat sombong dilarang Allah SWT.
Sebagaimana yang tertulis didalam Al-Qur’an Surat Luqman: 18 yang bunyinya;
وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِى الْاَرْضِ مَرَحًاۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُوْرٍۚ
Latin : Wa la tuṣa”ir khaddaka lin nasi wa la tamsyi fil arḍi maraḥa, innallaha la yuḥibbu kulla mukhtalin fakhụr.
Artinya: “Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka Bumi dengan sombong. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS Luqman: 18).