Arti Gambar Garuda Pancasila Indonesia, Miliki Semangat Nasionalisme
Garuda Pancasila adalah lambang yang digunakan untuk mewakili identitas negara Indonesia. Burung Garuda sendiri melambangkan kekuatan, sementara warna emas pada tubuhnya melambangkan kemegahan atau kejayaan. Ini arti gambar Garuda Pancasila yang selengkapnya.
Garuda Pancasila adalah lambang yang digunakan untuk mewakili identitas negara Indonesia. Burung Garuda sendiri melambangkan kekuatan, sementara warna emas pada tubuhnya melambangkan kemegahan atau kejayaan.
Burung Garuda merupakan burung mistis yang berasal dari Mitologi Hindu India dan berkembang di wilayah Indonesia sejak abad ke-6. Di Indonesia, sosok Garuda muncul dalam beberapa cerita kuno dan media-media pendukung seperti relief- relief serta patung yang ada pada tempat peribadatan umat Hindu.
-
Kapan Hari Lahir Pancasila diperingati? Hari Lahir Pancasila, yang diperingati setiap tanggal 1 Juni, adalah momen penting dalam sejarah Indonesia.
-
Siapa yang merumuskan Pancasila? Pada hari ini, kita mengenang kembali lahirnya Pancasila sebagai dasar negara yang dirumuskan oleh para pendiri bangsa.
-
Siapa yang merancang lambang negara Garuda Pancasila? Terbentuknya Republik Indonesia Serikat (RIS) dari hasil Konferensi Meja Bundar (KMB), membuat nama Sultan Hamid masuk dalam format kabinet RIS. Kemudian Sultan Hamid ditunjuk oleh Soekarno untuk merencanakan, merancang, dan merumuskan lambang negara.
-
Apa yang dimaknai dari Hari Kesaktian Pancasila? Hari Kesaktian Pancasila sering dimaknai sebagai upaya memperkokoh peran Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa.
-
Bagaimana Pancasila berperan dalam membentuk kepribadian bangsa Indonesia? Pancasila memiliki peran penting dalam membentuk karakter atau kepribadian bangsa. Hal ini yang kemudian membedakan antara bangsa Indonesia dan bangsa lainnya. Pancasila disahkan dalam pembukaan dan batang tubuh Undang-Undang Dasar 1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), yang terdiri dari wakil-wakil seluruh rakyat Indonesia.
-
Apa arti 'Ketuhanan Yang Maha Esa' dalam sila pertama Pancasila? Makna sila ke 1 yang berbunyi 'Ketuhanan Yang Maha Esa' adalah bangsa Indonesia merupakan bangsa yang bertuhan dan memercayai keberadaan Tuhan.
Setidaknya, ada 25 negara di dunia yang menjadikan sosok burung sebagai lambang negaranya. Di antaranya adalah Indonesia, Jerman, Amerika Serikat, Rusia, Thailand, hingga Polandia. Lantas, bagaimana sebenarnya arti gambar Garuda Pancasila yang merupakan lambang negara Indonesia ini? Berikut ulasannya.
Burung Garuda Sebagai Makhluk Mitologi
Dalam mitologi Hindu, Garuda digambarkan sebagai manusia burung dengan bulu keemasan, dan memiliki mahkota di kepalanya. Konon ukuran tubuh Garuda sangatlah besar sehingga mampu menutupi matahari.
Garuda muncul di berbagai candi kuno di Indonesia seperti Prambanan, Mendut, Sojiwan, Penataran, Belahan, Sukuh, dan Cetho dalam bentuk relief atau arca. Dalam banyak ceritanya, Garuda melambangkan kebajikan, pengetahuan, kekuatan, keberanian, kesetiaan, dan disiplin.
Sebagai kendaraan Wishnu, Garuda juga memiliki sifat Wishnu sebagai pemelihara dan penjaga tatanan alam semesta. Sosoknya yang agung berbentuk seperti manusia namun mempunyai kepala, paruh, sayap dan cakar yang menyerupai burung elang.
Garuda sangat dipandang sebagai makhluk yang spesial, dan diberi gelar sebagai "Tuan segala makhluk yang dapat terbang" dan "Raja agung para burung". Garuda juga dikenal sebagai Phoenix. Phoenix (Phœnix) dalam mitologi Mesir adalah burung api legendaris yang keramat. Sedangkan di Jepang, Garuda dikenal sebagai Karura. Makhluk ini memiliki tubuh manusia dan kepala seekor elang.
Garuda Pancasila, Lambang Negara Indonesia
Mengutip DR. H. Muhammad Rakhmat, SH., MH. dalam bukunya Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, lambang Garuda Pancasila disahkan dalam sidang Dewan Menteri Republik Indonesia (RI) yang dilaksanakan pada 10 Juli 1951.
Lambang ini diciptakan oleh Panitia Lambang RI dengan susunan sebagai berikut; Prof. Mr. Muhammad Yamin sebagai ketua; Ki Hadjar Dewantara, M.A Pellaupesy, Muhammad Natsir, dan Prof. Dr. R.M.Ng. Purbotjaroko sebagai anggota-anggotanya.
Burung Garuda berwarna emas berkalungkan perisai yang di dalamnya bergambar simbol-simbol Pancasila, dan mencengkeram seutas pita putih yang bertuliskan "BHINNEKA TUNGGAL IKA".
Sesuai dengan desainnya, lambang tersebut bernama resmi Garuda Pancasila. Garuda merupakan nama burung itu sendiri, sedangkan Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang disimbolkan dalam gambar-gambar di dalam perisai yang dikalungkan itu. Nama resmi Garuda Pancasila tercantum dalam Pasal 36A, UUD 1945.
Arti Gambar Garuda Pancasila
Arti gambar Garuda Pancasila secara filosofis dapat diterjemahkan sebagai berikut; burung Garuda berwarna kuning emas mengepakkan sayapnya menolehkan kepalanya ke arah kanan yang berarti menatap ke arah barat, karena pada zamannya peradaban yang saat itu maju adalah peradaban bangsa barat.
Hal ini dimaksudkan agar bangsa Indonesia dapat mencontoh dan dapat melampaui kemajuan seperti halnya yang terjadi pada bangsa barat. Dipilihnya burung Garuda sebagai lambang kebangsaan adalah karena burung ini penuh percaya diri, energik, dinamis.
Ia terbang menguasai angkasa dan memantau keadaan sendiri, tak suka bergantung pada pihak lain. Garuda adalah perlambang sifat berani dalam mempertahankan wilayah, tetapi juga ia akan menghormati wilayah milik yang lain sekalipun milik burung yang lebih kecil.
Warna kuning emasnya melambangkan bangsa yang besar berjiwa. Burung Garuda juga memiliki sifat yang sangat setia pada kewajiban yang ditanggungnya menurut pada budaya bangsa yang dihayati secara turun temurun. Burung Garuda pantang mundur dan pantang menyerah.
Keberhasilan bangsa Indonesia dalam meraih cita-citanya menjadi negara yang merdeka bersatu dan berdaulat pada tanggal 17 Agustus 1945, tertera lengkap dalam lambang Garuda. Pada sayapnya terdapat 17 helai bulu yang membentang gagah melambangkan tanggal 17 hari kemerdekaan Indonesia, 8 helai bulu pada ekornya melambangkan bulan ke-8 yaitu Agustus, 45 helai bulu pada lehernya melambangkan tahun kemerdekaan Indonesia, yakni tahun 1945.
Kedua kaki Burung Garuda yang kokoh mencengkeram pita putih yang bertuliskan seloka yang berbunyi: Bhinneka Tunggal Ika. Seloka ini diambil dari buku buku Sutasoma, karangan Empu Tantular. Bhinneka Tunggal Ika berarti ”berbeda-beda tetapi satu tujuan”.
Hal ini menggambarkan Indonesia sebagai satu jiwa dan satu pandangan hidup meski memiliki keadaan yang berbeda-beda tetapi dapat bersatu. Artinya, masing-masing pihak memiliki toleransi, kegotongroyongan, nilai saling harga menghargai dan hormat menghormati, sehingga tercipta persatuan dan kesatuan.
Semua ini memuat kemasan historis bangsa Indonesia sebagai titik puncak dari segala perjuangan bangsa Indonesia untuk mendapatkan kemerdekaannya yang panjang. Dengan demikian lambang burung Garuda itu semakin gagah mengemas lengkap empat arti visual sekaligus, yaitu makna filosofis, geografis, sosiologis, dan historis.