Potret Desa Pancasila di Karanganyar, Seperti Apa Warganya?
Desa ini dinobatkan sebagai desa Pancasila karena tingkat implementasi Pancasila sangat baik
Desa ini dinobatkan sebagai desa Pancasila karena tingkat implementasi Pancasila sangat baik
Potret Desa Pancasila di Karanganyar, Seperti Apa Warganya?
Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Prof Yudian Wahyudi sambangi Desa Karangpandan di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
Desa ini dinobatkan sebagai desa Pancasila. Sebab dengan tingkat implementasi Pancasila di desa tersebut dinilai sangat baik.
Desa Karangpandan merupakan satu dari 177 desa di Kabupaten Karanganyar yang menjadi protet Desa Pancasila.
Desa ini memiliki masyarakat heterogen dengan suku dan agama yang beragam. Namun, hidup rukun dalam harmoni dan saling menghormati.
Selain Desa Karangpandan, sebelumnya telah berdiri Desa Pancasila, tepatnya di Desa Jatiwarno, Kecamatan Jatipuro.
Kemudian ada lagi Kampung Pancasila di Desa Ngringo, Kecamatan Jaten.
Selain itu, di depan rumah dinas Bupati Kabupaten Karanganyar juga terdapat Taman Pancasila yang di tengahnya berdiri gagah Burung Garuda dan 2 tokoh proklamator, yaitu Bung Karno dan Bung Hatta.
Atas dasar tersebut, Kepala BPIP mengapresiasi Pemerintah Daerah dan masyarakat Kabupaten Karanganyar yang memiliki kesadaran dan komitmen yang kuat untuk menjaga nilai-nilai Pancasila sebagai living ideology.
“Ini merupakan bukti nyata bahwa Kabupaten Karanganyar merupakan teladan dalam menghidupkan semangat Pancasila agar terus dipedomani oleh warga masyarakatnya,” kata Prof Yudian.
“Kami berterima kasih kepada masyarakat Karanganyar, khususnya masyarakat Karangpandan yang sudah mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila,” tambah Prof Yudian.
Santri pertama yang menyenyam pendidikan di Harvard Law School ini juga mengatakan, adanya Desa Pancasila dan monumen-monumen Pancasila lainnya sangat penting bagi masyarakat.
Hal ini sebagai pengingat bahwa bangsa Indonesia memiliki Pancasila sebagai dasar yang sudah diturunkan dan akan hidup dari masa ke masa.
“Taman Pancasila merupakan mercusuar yang selalu mengingatkan kita akan pentingnya memahami, menghayati, dan memedomani nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,” tegas Prof Yudian.
Prof Yudian menambahkan, Desa dan Kampung Pancasila merupakan wadah hidup bersama bagi masyarakat yang inklusif, toleran, bersatu, dan bergotong royong.
“Di dalam Desa dan Kampung Pancasila, kita bisa saling mengingatkan, saling menjaga, saling membantu dan tolong menolong agar tercapai keadilan sosial bagi seluruh masyarakat desa,” terang Prof Yudian.
Dia menambahkan, pihaknya akan memberikan penghargaan bagi Desa Pancasila terbaik di Indonesia sebagai teladan bagi masyarakat di desa-desa lainnya.
“Nanti kita buat acara lagi di Desa Pancasila sebagai penguatan dari apa yang hari ini kita resmikan. Tahun depan kita beri penghargaan Desa Pancasila sebagai penghargaan kita kepada masyarakat yang telah mewujudkan itu,” ungkapnya.
Sementara itu, Pj Bupati Kabupaten Karanganyar, Timotius Suryadi mengungkapkan, dirinya merasa bangga dan terhormat dengan diresmikannya Desa Karangpandan sebagai Desa Pancasila oleh Kepala BPIP.
“Di sini, situasi keberagamannya jauh lebih kompleks dibandingkan desa-desa lain. Semua suku yang ada di Indonesia hampir ada di sini. Semuanya hidup rukun,” ungkapnya.
Timotius berharap, Desa Karangpandan dapat menjadi percontohan bagi desa-desa lainnya di Indonesia.
“Mudah-mudahan Desa Karangpandan bisa mempelopori seluruh desa di Karanganyar sebagai wajah kehidupan Nusantara. Kalau mau lihat harmoni masyarakat lihatlah di Karangpandan dan Karanganyar,” ujarnya.