Arti Toxic dan Ciri-Cirinya, Istilah Kekinian yang Menarik Diketahui
Secara umum, seseorang akan dianggap toxic jika orang tersebut akan membawa pengaruh buruk atau negatif di dalam lingkungan sosial. Biasanya hal tersebut akan membuat orang lain tidak nyaman.
Di zaman sekarang ini, pastinya kita telah sering mendengar istilah toxic, baik itu di media sosial ataupun di sekitar lingkungan tempat tinggal kita. Istilah toxic ini telah muncul berasal dari kata bahasa Inggris yaitu memiliki arti racun.
Sama halnya dengan racun, orang-orang yang toxic ini juga akan bisa mengganggu kehidupan orang lain. Dan, dapat membuat orang lain dapat tersakiti serta bisa merugikan orang lain, baik secara emosional ataupun secara fisik.
-
Kapan tanda-tanda toxic relationship mulai tampak? Sifat dari hubungan toxic seringkali sulit dikenali pada awalnya karena bisa dimulai dengan pola yang tampak normal namun kemudian berkembang menjadi merusak seiring waktu. Oleh sebab itu, penting bagi Anda untuk mengenali apa saja tanda-tanda hubungan toxic secara umum agar Anda dapat mengambil langkah pencegahan dan meninggalkan situasi tersebut.
-
Mengapa toxic friendship berbahaya? Berada dalam lingkungan toxic friendship bisa meningkatkan risiko depresi berat, krisis kepercayaan, dan menjadi introvert. Selain itu, hubungan toxic juga bisa membuat seseorang mendapatkan tekanan sosial dari kawan-kawannya.
-
Apa yang dimaksud dengan toxic friendship? Toxic friendship adalah hubungan pertemanan tidak sehat dan sering membawa pengaruh buruk terhadap sesama temannya. Ciri-ciri toxic frendiship bisa dilihat dari kebiasaan sehari-hari.
-
Apa pengertian "toxic" dalam konteks hubungan interpersonal? Toxic adalah istilah yang merujuk pada sifat beracun pada diri seseorang. Orang yang memiliki sifat toxic, biasanya akan memberikan dampak buruk bagi orang di sekitarnya.
-
Bagaimana cara komunikasi yang tidak sehat di dalam hubungan toxic? Komunikasi dalam hubungan beracun sering kali dipenuhi oleh kritikan, cemoohan, dan bahkan penghinaan. Alih-alih saling mendukung dan membangun, pasangan dalam hubungan ini cenderung menggunakan kata-kata untuk menyakiti atau merendahkan satu sama lain. Kritik yang terus-menerus dan komunikasi negatif dapat merusak harga diri dan rasa aman dalam hubungan, membuat individu merasa tidak dihargai dan tidak dicintai.
-
Bagaimana Toxic bisa memengaruhi hubungan interpersonal? Pergaulan toksik dapat merujuk pada interaksi yang menciptakan lingkungan yang tidak sehat, mengakibatkan stres, kecemasan, atau bahkan kerusakan pada kesejahteraan mental individu yang terlibat.
Secara umum, seseorang akan dianggap toxic jika orang tersebut akan membawa pengaruh buruk atau negatif di dalam lingkungan sosial. Biasanya hal tersebut akan membuat orang lain tidak nyaman.
Arti toxic secara sederhananya adalah sesuatu yang membawa pengaruh negatif atau buruk kepada lingkungan sekitarnya baik itu perlakuan, sikap, ataupun tindakan yang dia lakukan. Dilansir dari Fimela, berikut ini kami telah rangkum arti toxic dan ciri-cirinya yang perlu dikenali.
Pengertian Toxic Secara Umum
Arti toxic merujuk kepada orang-orang yang miliki sifat beracun. Biasanya miliki kepribadian yang terkenal akan menyusahkan serta memberikan dampak negatif pada orang sekitarnya. Bahkan, bisa saja kita sendiri juga terkadang miliki sifat toxic tersebut.
Arti toxic ini merujuk pada seseorang yang susah merasakan kebahagiaan, suka memandang orang lain miliki sifat yang buruk, hidupnya penuh dengan rasa curiga, suka mengeluh serta jarang merasakan kepuasaan.
Sifat toxic yang dimiliki seseorang ini juga dapat menular kepada orang lainnya. Hal itu dikarenakan sifat toxic ini akan dapat merusak suasana yang menyenangkan akan menjadi suasana yang tak menyenangkan.
Baik itu di dalam perbuatannya ataupun ucapan yang dilakukan oleh orang-orang toxic ini. hal itu biasanya juga akan membuat orang-orang sakit hati ataupun lelah secara fisik ataupun emosionalnya.
Ciri-ciri Orang Toxic
1. Miliki Sifat Egois
Arti toxic merujuk kepada seseorang yang dapat merujuk kepada orang-orang yang dapat memberikan pengaruh buruk kepada lingkungannya. Biasanya, ciri orang toxic adalah miliki sifat egois, atau dapat dikatakan senang melakukan hal apa saja yang membuat dirinya menjadi senang, tanpa perlu memikirkan perasaan orang lain.
Sifat toxic adalah suatu kepribadian yang membuat seseorang ingin menang sendiri. Orang toxic adalah orang yang egois, karena ia sering memaksakan orang lain untuk menuruti semua keinginannya.
Orang yang memiliki sifat toxic ini, jarang ada ketika orang lain membutuhkan. Bahkan saat ia membantu orang lain, ia akan melakukan dengan terpaksa dan akan meminta imbalan pada orang yang sudah ia bantu.
2. Tak Miliki Empati dan Simpati
Arti toxic sendiri bisa juga merujuk kepada orang-orang yang enggan miliki sifat empati dan simpati. Padahal, di dalam kehidupan sosial pastinya pertemanan atau lingkungan yang sehat haruslah memiliki perasaan empati dan simpati terhadap sesama.
Orang-orang yang miliki sifat toxic biasanya akan menyalahkan suatu keadaan, menghakimi teman yang terkena musibah, ataupun bahkan orang toxic akan meremehkan masalah orang lain.
Orang-orang toxic biasanya seringkali membuat orang lain terpuruk. Bahkan kebanyakan orang toxic ini seringkali sulit mendengarkan cerita temannya yang sedang alami kesusahan.
3. Tak Mau Meminta Maaf
Arti toxic dalam kehidupan nyata juga akan berhubungan dengan seseorang yang sulit ataupun tidak mau meminta maaf. Karena, pada dasarnya orang-orang toxic akan miliki sifat yang tak mau kalah, tak mau terlihat lemah serta tak mau disalahkan.
Walaupun biasanya orang-orang tersebut bersalah, orang yang toxic kan menganggap kesalahan tersebut disebabkan karena kesalahan orang lain. Ia akan terus menyalahkan orang yang ada disekitar dia, serta mengungkit dan memojokkan orang lain, hingga orang lain yang meminta maaf.
Sifatnya yang tidak mau meminta maaf dan suka menyalahkan orang lain, bisa disebut sebagai tindakan playing victim, yang berarti mencari perhatian dengan menuduh korban sebagai pelaku utama.
4. Senang Memanipulasi Orang Lain
Arti toxic sendiri akan sangat berhubungan dengan orang yang suka memanipulasi orang lain, atau sama halnya dengan mengontrol orang lain. Tujuannya agar orang lain dapat menuruti atau melakukan hal yang dia inginkan.
Biasanya orang-orang toxic akan mudah membohongi orang lain, dengan cara mengucapkan sejuta alasan agar orang lain dapat percaya serta membuat orang lain akan berhutang budi kepadanya.
Jika orang toxic ini berhasil memanipulasi temannya, dan membuat orang lain menuruti segala keinginannya, ia tidak segan untuk melakukan perbuatannya lagi, agar orang lain menuruti keinginannya yang lainnya.
5. Mudah Merendahkan Orang Lain
Ciri-ciri terakhir orang toxic yang harus dihindari adalah suka merendahkan orang lain. Ia tidak akan peduli dengan kesuksesan atau keberhasilan temannya. Ia akan terus meremehkan orang lain, hingga membuatmu kesal dan merasa tidak percaya diri.
Secara tidak langsung, sifatnya yang suka merendahkan orang lain ini, menunjukkan bahwa orang toxic memiliki sifat yang suka iri terhadap orang lain. Ia juga suka membanding-bandingkan orang lain dengan dirinya sendiri.
Cara Mengatasi Orang Toxic
Ketika anda memiliki lingkungan pertemanan yang toxic, maka cara menghadapinya yaitu coba pahami terlebih dahulu permasalahan yang Anda hadapi dan ketahui bahwa Anda bukanlah pihak yang melakukan kesalahan. Tetapkan batasan sampai mana Anda mau bertindak.
Terkadang, orang tersebut bisa saja menunjukkan ledakan kemarahan atau melakukan hal lain untuk memanipulasi keadaan. Coba tawarkan solusi yang terbaik untuk mengatasi masalah tersebut tanpa harus meletakkan seluruh kesalahan pada diri Anda sendiri. Kurangi juga keterlibatan Anda dalam kehidupannya, terutama ketika mereka sendiri yang sedang dilanda masalah. Mungkin ada dorongan untuk membantu dan memberikan nasihat, tapi ini bisa jadi hal yang sia-sia mengingat kepribadian mereka.
Dengan mengurangi keterlibatan Anda, kurangi juga waktu dengan orang-orang tersebut untuk menghindari perasaan sakit hati atau lelah. Bila perlu putuskan hubungan Anda dan mereka bila sudah menghabiskan energi secara mental.
Dampak Sifat Toxic
Sifat toxic atau beracun dalam perilaku manusia dapat memberikan dampak yang sangat negatif pada berbagai aspek kehidupan, baik bagi individu yang bersifat toxic maupun bagi orang-orang di sekitarnya. Berikut adalah beberapa dampak dari sifat toxic:
1. Kesehatan Mental
- Bagi Korban: Individu yang menjadi korban dari perilaku toxic sering kali mengalami stres, kecemasan, dan depresi. Perilaku seperti manipulasi, pelecehan verbal, dan pengendalian yang berlebihan dapat merusak harga diri dan kesehatan mental korban.
- Bagi Pelaku: Sifat toxic juga dapat mempengaruhi kesehatan mental pelaku, karena mereka mungkin merasa cemas, tidak puas, dan terus-menerus marah atau frustrasi.
2. Hubungan Sosial
- Keluarga: Dalam lingkungan keluarga, sifat toxic dapat menciptakan suasana yang tidak sehat, penuh ketegangan, dan konflik yang berkepanjangan. Ini dapat merusak hubungan antara anggota keluarga dan menciptakan lingkungan yang tidak mendukung untuk perkembangan anak-anak.
- Teman dan Rekan Kerja: Perilaku toxic dalam pertemanan atau di tempat kerja dapat menyebabkan perpecahan, mengurangi kerjasama tim, dan meningkatkan turnover karyawan. Orang cenderung menjauh dari individu yang bersifat toxic untuk menghindari konflik dan stres.
3. Kinerja dan Produktivitas
- Lingkungan Kerja: Di tempat kerja, sifat toxic dari atasan atau rekan kerja dapat menurunkan moral tim, meningkatkan tingkat absensi, dan mengurangi produktivitas secara keseluruhan. Ini juga dapat menyebabkan peningkatan stres di tempat kerja dan berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental karyawan.
- Individu: Orang yang bersifat toxic mungkin merasa sulit untuk mempertahankan pekerjaan atau bekerja sama dengan orang lain, yang dapat menghambat kemajuan karier mereka.
4. Kesehatan Fisik
- Korban: Stres yang berkepanjangan akibat berinteraksi dengan orang yang bersifat toxic dapat menyebabkan masalah kesehatan fisik seperti tekanan darah tinggi, gangguan tidur, dan masalah pencernaan. Stres kronis juga dapat memperburuk kondisi medis yang sudah ada.
- Pelaku: Individu dengan sifat toxic mungkin juga mengalami masalah kesehatan fisik sebagai akibat dari stres dan konflik yang terus-menerus mereka hadapi dan ciptakan.
5. Dampak Jangka Panjang
- Trauma Emosional: Korban dari perilaku toxic mungkin mengalami trauma emosional yang mempengaruhi kemampuan mereka untuk membentuk hubungan yang sehat di masa depan. Mereka mungkin mengembangkan mekanisme pertahanan yang tidak sehat atau mengalami kesulitan dalam memercayai orang lain.
- Isolasi Sosial: Individu yang bersifat toxic dapat mengalami isolasi sosial karena orang-orang di sekitar mereka memilih untuk menjauh. Ini dapat memperburuk sifat toxic mereka dan menciptakan lingkaran setan yang sulit untuk diputus.
Mengatasi sifat toxic memerlukan kesadaran diri dan usaha yang konsisten. Bagi korban, penting untuk mencari dukungan dari teman, keluarga, atau profesional kesehatan mental. Untuk pelaku, terapi dan konseling dapat membantu mereka memahami akar dari perilaku mereka dan mengembangkan cara-cara yang lebih sehat untuk berinteraksi dengan orang lain.
Dengan memahami dampak dari sifat toxic, kita dapat lebih siap untuk mengidentifikasi, mengatasi, dan mencegah perilaku ini dalam kehidupan kita sehari-hari.