5 Tanda Paling Nyata Lingkungan Kerja yang Toxic, Kamu Mengalaminya Juga?
Waspada dengan tanda lingkungan kerja toxic karena bisa mempengaruhi kesehatan mentalmu.
5 Tanda Paling Nyata Lingkungan Kerja yang Toxic, Kamu Mengalaminya Juga?
Bisa mendapatkan pekerjaan tetap memang memberikan kepuasan tersendiri, apalagi persaingan pelamar yang semakin tinggi. Sayangnya, nggak semua perusahaan memiliki budaya dan lingkungan kerja yang nggak bagus. Ada kalanya seseorang nggak betah berada di suatu perusahaan bukan karena pekerjaannya, melainkan karena lingkungan kerja yang toxic.Terjebak di dalam lingkungan kerja yang nggak nyaman memang sering menimbulkan rasa galau. Selain itu, hal ini juga bisa mempengaruh kesehatan mentalmu. Lalu, apa saja sih tanda-tanda lingkungan kerja yang toxic? Cek lebih jauh yuk!
1. Atasan Tidak Bisa Dikritik dan Merasa yang Paling Benar
Atasan yang tidak bisa menerima kritik dan selalu merasa paling benar adalah tanda utama lingkungan kerja yang toxic. Ketika seorang atasan bersikap narsistik, mereka seringkali menolak masukan dari bawahan dan menganggap diri mereka selalu benar.
Biasanya atasan memiliki otoritas yang tinggi dan ada tuntutan selalu patuh kepada atasan. Hal in juga secara tidak langsung atasan tidak menunjukkan jiwa leadership yang baik. Kritik dan saran yang dibatasi dalam konteks profesional juga menjadi tanda budaya kerja yang nggak sehat. Lingkungan seperti ini akan membuat karyawan merasa stres, tidak aman, dan tertekan.
-
Apa ciri lingkungan kerja toxic? Salah satu ciri lingkungan kerja yang toxic adalah budaya kerja yang tidak sehat, seperti lembur hampir setiap hari dengan jam kerja yang tidak menentu.
-
Apa tanda-tanda stres akibat kerja? Gejala gangguan mental yang berkaitan dengan pekerjaan umumnya meliputi kesulitan tidur, stres akibat tekanan pekerjaan, kehilangan motivasi untuk memulai pekerjaan, dan penurunan interaksi dengan keluarga karena beban kerja yang tinggi.
-
Gimana cara mengatasi lingkungan kerja toxic? Jika Anda merasa terjebak dalam lingkungan kerja yang toxic, mempertimbangkan untuk resign bukanlah hal yang salah.
-
Apa saja gejala stres kerja? Berikut adalah 10 gejala stres kerja yang umum terjadi dan memengaruhi keseharian Anda:1. KelelahanKelelahan adalah salah satu gejala paling umum dari stres kerja. Anda mungkin merasa lelah meskipun sudah cukup tidur, dan merasa tidak ada energi untuk menjalani aktivitas sehari-hari. Kelelahan ini sering disertai dengan penurunan motivasi untuk bekerja dan keengganan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang ada. 2. Sakit KepalaSakit kepala akibat stres biasanya berupa sakit kepala tegang atau migrain. Rasa sakit ini bisa dirasakan di bagian depan kepala, belakang leher, atau sekeliling tengkorak. Stres menyebabkan ketegangan otot yang dapat memicu sakit kepala, yang mungkin berlangsung dari beberapa jam hingga beberapa hari. 3. Gangguan TidurStres kerja dapat menyebabkan berbagai gangguan tidur, seperti insomnia atau sering terbangun di tengah malam. Anda mungkin merasa sulit untuk tidur, atau tidur Anda tidak nyenyak dan tidak menyegarkan. Gangguan tidur ini dapat mempengaruhi kualitas hidup dan produktivitas Anda di tempat kerja. 4. KecemasanKecemasan terkait stres kerja muncul sebagai kekhawatiran yang berlebihan tentang kinerja Anda, tenggat waktu, atau masa depan karier. Anda mungkin merasa cemas secara konstan, bahkan saat tidak ada alasan yang jelas untuk merasa khawatir, dan ini dapat memengaruhi kesejahteraan mental Anda. 5. Penurunan KinerjaPenurunan kinerja adalah tanda bahwa stres mempengaruhi kemampuan Anda untuk bekerja secara efektif. Anda mungkin merasa kesulitan untuk menyelesaikan tugas tepat waktu, membuat lebih banyak kesalahan, atau merasa tidak mampu memenuhi ekspektasi atasan dan rekan kerja. 6. KemarahanStres kerja dapat membuat Anda lebih mudah marah atau frustrasi. Anda mungkin merasakan kemarahan yang tidak terkendali terhadap pekerjaan, rekan kerja, atau bahkan diri sendiri. Kemarahan ini sering kali merupakan reaksi terhadap tekanan yang berlebihan dan rasa tidak adil. 7. Gangguan PencernaanMasalah pencernaan seperti sakit perut, mual, atau perubahan pola makan adalah gejala stres kerja yang sering terjadi. Stres dapat memengaruhi sistem pencernaan Anda, menyebabkan gejala seperti diare, sembelit, atau nafsu makan yang tidak stabil. 8. Perubahan Pola MakanPerubahan dalam pola makan, seperti makan berlebihan atau kehilangan selera makan, adalah gejala stres yang umum. Anda mungkin mencari kenyamanan melalui makanan atau merasa tidak lapar sama sekali, yang bisa mempengaruhi kesehatan tubuh Anda secara keseluruhan. 9. Kesulitan BerkonsentrasiStres kerja sering mengakibatkan kesulitan dalam berkonsentrasi atau fokus pada tugas. Anda mungkin merasa mudah teralihkan, kesulitan dalam membuat keputusan, atau tidak mampu mengingat detail penting dari pekerjaan, yang dapat mempengaruhi produktivitas Anda. 10. Penurunan Kualitas Hubungan SosialPenurunan kualitas hubungan sosial bisa terjadi ketika stres kerja membuat Anda merasa terasing atau tidak ingin berinteraksi dengan orang lain. Anda mungkin menghindari pertemuan sosial, merasa sulit untuk berkomunikasi, atau mengalami konflik lebih sering dengan rekan kerja dan keluarga.
-
Apa masalah umum di lingkungan kerja? Masalah yang sering muncul di lingkungan kerja dalam hasil survei Monster di antaranya bergosip, menggunakan bahasa yang tidak pantas, tidak responsif terhadap pesan, selalu terlambat datang ke rapat.
-
Kenapa stres di tempat kerja bisa membahayakan kesehatan mental? Hubungan antara stres di tempat kerja dan kesehatan mental sangatlah kompleks. Lingkungan kerja yang mendukung dan sehat dapat membantu meningkatkan kesejahteraan mental para karyawan. Sebaliknya, lingkungan yang penuh tekanan dapat memperburuk kondisi mental.
2. Minimnya Transparansi Sistem Kerja
Transparansi sangat penting dalam lingkungan kerja yang sehat. Namun, di tempat kerja yang toxic, seringkali terjadi kurangnya transparansi dalam sistem kerja. Misalnya saja di dalam kontrak kerja biasanya akan tercantum informasi detail tentang deskripsi pekerjaan, jam kerja, hingga gaji.
Namun, ketika kontrak kerja saja tidak jelas, maka sistem di dalamnya pun akan ikut kacau sehingga kinerja karyawan jadi tidak terukur dengan baik.
Selain itu, ketika manajemen tidak terbuka dengan keputusan yang diambil atau alasan tentang adanya kebijakan tertentu, karyawan akan merasa diabaikan. Kurangnya transparansi ini juga bisa menyebabkan ketidakpuasan di kalangan karyawan.
3. Beban Kerja Tidak Seimbang
Efek dari kontrak kerja yang tidak jelas membuat beban kerja tidak seimbang. Biasanya tidak ada pembagian pekerjaan yang jelas, bahkan tugas-tugas yang nggak berkaitan dengan job desc seharusnya juga menjadi tanggung jawab.
Beban kerja tidak seimbang ini juga bisa membuat seseorang bekerja lebih banyak dari yang lain yang membuatnya harus lembur setiap hari. Hal ini sudah jadi tanda lingkungan kerja yang toxic yang nggak baik untuk kesehatan mentalmu.Dalam situasi ini, karyawan sering merasa tidak dihargai dan diperlakukan tidak adil. Hal ini dapat menurunkan motivasi dan semangat kerja, yang pada akhirnya akan berdampak negatif pada kinerja keseluruhan tim.
4. Karyawannya Sering Bergosip
Tahukah kamu kalau gosip di tempat kerja adalah tanda yang jelas kalau lingkungan kerjamu itu toxic? Kalau ada rekan kerja yang sering menyebarkan rumor tentang orang-orang di sekitar, hal ini bisa membuat atmosfer yang nggak sehat.
Isu yang terdengar terus-menerus juga bisa merusak reputasi yang bersangkutan dan menimbulkan rasa tidak percaya.
Nggak cuma itu saa, karyawan yang hobi bergosip juga bisa mengganggu fokus dan produktivitas, baik itu untuk dirinya sendiri maupun orang lain. Lingkungan kerja jadi tidak nyaman untuk orang-orang di sekitar yang membuatnya jadi tanda umum kalau tempat kerjamu cukup toxic.
5. Persaingan Tidak Sehat Antar Karyawan
Apakah rekan kerjamu bersaing dengan cara sehat yang wajar dan transparan? Atau mungkin malah menggunakan cara yang nggak wajar, seperti berusaha menjatuhkan satu sama lain atau malah seolah menyerang, sudah jadi tanda lingkungan kerja yang toxic.
Perusahaan yang sehat adalah mereka yang menilai kinerja karyawan berdasarkan prestasi dan performa secara obyektif. Jika seseorang mendapatkan pengakuan atau promosi karena cara-cara yang tidak transparan, kemungkinan tempat kerjamu memang berada di lingkungan yang toxic. Dalam lingkungan kerja yang penuh dengan persaingan tidak sehat, karyawan cenderung merasa tidak aman dan tidak termotivasi. Hal ini dapat menghambat kerja sama dan kolaborasi, yang sangat penting untuk kesuksesan tim.
Beberapa tanda tersebut wajib banget diwaspadai sebagai ciri utama lingkungan kerja yang toxic. Jadi, apakah kamu sedang mengalaminya sekarang?