Bacaan Doa Arwah Arab Latin dan Artinya, Ketahui Pula Keutamaannya
Doa arwah berikut ini bisa Anda panjatkan untuk erabat dan kenalan yang telah meninggal dunia.
Doa arwah berikut ini bisa Anda panjatkan untuk kerabat dan kenalan yang telah meninggal dunia.
Bacaan Doa Arwah Arab Latin dan Artinya, Ketahui Pula Keutamaannya
Doa arwah adalah praktik spiritual yang melibatkan doa dan penghormatan kepada roh-roh yang telah meninggal. Dalam agama Islam, doa arwah dipanjatkan untuk mendoakan kerabat dan kenalan yang telah berpulang ke Rahmatullah.
Untuk itu, penting bagi Anda mempelajari dan menghafal bacaan doa arwah agar Anda dapat membacanya sewaktu diperlukan. Imam Muslim meriwayatkan hadis yang menyatakan, sesungguhnya bila manusia meninggal dunia terputuslah amalnya kecuali tiga hal, yakni amal jariyah, ilmu bermanfaat, dan doa anak saleh.
Pembacaan doa arwah biasanya terdapat pada akhir bacaan tahlil 1-7 hari meninggalnya, 40 harinya, 100 harinya dan 1000 harinya. Selain itu, doa arwah juga dapat dibaca kapan saja setelah membaca tahlil pada malam Jumat atau ketika ziarah kubur. Berikut bunyi bacaan doa arwah tersebut, dilansir dari laman NU Online dan Liputan 6.
-
Apa tujuan membaca doa untuk orang meninggal? Membaca doa orang meninggal bertujuan agar Anda bisa melafalkannya saat mendengar kabar duka atas berpulangnya sanak keluarga, teman, atau kenalan perempuan di sekitar Anda.
-
Apa yang dimaksud dengan doa orang meninggal? Doa Orang Meninggal Berikutnya akan dijelaskan beberapa doa orang meninggal dan artinya.
-
Bagaimana cara menghafal doa arwah? Hafalkan doa arwah ini sebagai bekal nantinya jika Anda membutuhkan.
-
Bagaimana cara doa untuk orang meninggal bisa sampai ke ahli kubur? Meskipun tergolong khilafiyah, mayoritas ulama berpendapat bahwa doa untuk orang meninggal yang kita kirim pahalanya bisa sampai kepada ahli kubur.
-
Bagaimana doa untuk orang meninggal perempuan dibacakan? Sebagai seorang muslim, sudah menjadi anjuran untuk berkata baik tentang orang yang telah meninggal dan mendoakan mereka. Hal ini seperti yang dijelaskan dalam sebuah hadis riwayat Muslim yang artinya adalah sebagai berikut: “Dari Ummu Salamah ra, ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda: Ketika kalian menyaksikan orang sakit atau meninggal maka berkatalah yang baik. Sesungguhnya malaikat mengamini terhadap apa yang kalian lakukan.” (HR. Muslim).
-
Bagaimana cara membacakan doa arwah? Doa arwah lengkap biasanya dilantunkan kepada sanak keluarga, kerabat, atau orang terdekat yang telah meninggal.
Bacaan Doa Arwah Lengkap Arab Latin dan Artinya
Mengutip buku Doa Jenazah Mustajab, membaca doa arwah baiknya diawali dengan hadarah (ila hadrati) yakni kiriman al Fatihah kepada para nabi, syuhada, shalihin, para guru, mukminin-mukminat, para sesepuh, kemudian membaca doa arwah sebagaimana berikut:
اِلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ وَاَلِهِ وإِخْوَانِهِ مِنَ الأَنْبِيَاءِ وَالمُرْسَلِيْنَ وَالأَوْلِيَاءِ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَالصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَالعُلَمَاءِ العَامِلِيْنَ وَالمُصَنِّفِيْنَ المُخْلِصِيْنَ وَجَمِيْعِ المَلَائِكَةِ المُقَرَّبِيْنَ، ثُمَّ اِلَى جَمِيْعِ أَهْلِ القُبُوْرِ مِنَ المُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتِ وَالمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ مِنْ مَشَارِقِ الأَرْضِ إِلَى مَغَارِبِهَا بَرِّهَا وَبَحْرِهَا خُصُوْصًا إِلَى آبَائِنَا وَأُمَّهَاتِنَا وَأَجْدَادِنَا وَجَدَّاتِنَا وَمَشَايِخِنَا وَمَشَايِخِ مَشَايِخِنَا وَأَسَاتِذَتِنَا وَأَسَاتِذَةِ أَسَاتِذَتِنَا وَلِمَنْ أَحْسَنَ إِلَيْنَا وَلِمَنْ اجْتَمَعْنَا هَهُنَا بِسَبَبِهِ شَيْءٌ لِلهِ لَهُمُ الْفَاتِحَةُ
Ila hadrotin nabiyi Shollallahu 'alaihi wasallam, wa alihi wa ikhwanihi minal anbiyaai wal mursaliin wal awliyaai wasyuhadaai washoolihiina washohaabati wattabi'iina wa al 'ulamaai al aamiliin wal mushonnifiina al mukhlisiina wa jamii'il malaaikatil muqarrabiin,
Tsumma ila jami'i ahlil kubur minal muslimiina wal muslimaati walmukminiina wal mukminaati min masyaariqil ardhi ila maghoo ribiha barriha wa bahriha, khushushon ilaa abaainaa wa ummahaatiba wa jdaadanaa wa haddaarina wa masyaayikhonaa wa masyaayikhina wa limanijtama'na hahuna bisababihi syaiun lillaahi lahumul fatihah.
Artinya: “Untuk yang terhormat Nabi Muhammad SAW, segenap keluarga, dan saudaranya dari kalangan pada nabi, rasul, wali, syuhada, orang-orang saleh, sahabat, tabi'in, ulama al-amilin, ulama penulis yang ikhlas, semua malaikat Muqarrabin, kemudian semua ahli kubur Muslimin, Muslimat, Mukminin, Mukminat dari Timur ke Barat, baik di laut dan di darat, khususnya bapak kami, ibu kami, kakek kami, nenek kami, guru kami, pengajar dari guru kami, ustadz kami, pengajar ustadz kami, mereka yang telah berbuat baik kepada kami, dan bagi ahli kubur/arwah yang menjadi sebab kami berkumpul di sini. Bacaan Al-Fatihah ini kami tujukan kepada Allah dan pahalanya untuk mereka semua. Al-Fatihah…”
Membaca Al-Fatihah
اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَنِ الرَّجِيْمِ . بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنْ الرَّحِيْمِ . الْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَلَمِيْنَ حَمْدَ الشَّاكِرِيْنَ حَمْدَ النَّا عِمِيْنَ حَمْدً ايُّوَافِىْ نَعِمَهُوَ يُكَافِىءُ مَزِيْدَهُ يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلَالِ وَجْهِكَ وَعَظِيْمِ شُلْطَا نِكَ . اللَّهُمَّ صَلِّ عشلَى سَيِّدِ نَا مُحَمَّدٍ وَّعَلَى اَلِ سَيِّدِنَا مُحِمَّدٍ . اللَّهُمَّ تَقَبَّلْ وَ اَوْصِلْ ثَوَاَبَ مَاقَرَاْنَاهُ مِنْ الْقُرْاَنِ الْعَظِيْمِ وَمَا هَلَلْنَا وَمَا سَجَّحْنَا وَمَا اسْتَغْفَرْنَا وَمَا صَلَّيْنَا عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَدِيَّةً وَاصِلَةً وَرَحْمَةً نَازِلَةً وَبَرَكَةً شَامِلَةً اِلَى حَضَرَاتِ حَبِيْبِنَا وَ شَفِيْعِنَا وَقُرَّةِ اَعْيُنِنَا سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاِلَى جَمِيْعِ اِخْوَانِهِ مِنَالْاَ نْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَالْاَوْلِيَاءِ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَالصَّحَا بَةِ وَالتَّا بِعِيْنَ وَالْعُلَمَاءِ الْعَامِلِيْنَ وَالْمُصَنِّفِيْنَ الْمُخْلِصِيْنَ وَجَمِيْعِ الْمُجَاهِدِيْنَفِ سَبِيْلِ اللهِ رَبِّ الْعَلَمِيْنَ وَالْمَلَا ئِكَةِ الْمُقَرَّبِيْنَ . خُصُوْصًا اِلَى سَيِّدِ نَا الشَّيْخِ عَبْدِ الْقَادِرِ الجَيْلَانِىِّ . ثُمَّ اِلَى اَرْوَاحِ جَمِيْعِ اَهْلِ الْقُبُوْرِمِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ مِنْ مَشَارِقِ الْاَرْضِ وَمَغَارِبِهَا بَرِّهَا وَبَحْرِهَا خُصُوْصًا اِلَى اَبَاءِنَا وَاُمَّهَا تِنَا وَاَجْدَادِ نَا وَجَدَّاتِنَا وَنَخَصُّ خَصُوْصًا اِلَى مَنِ اجْتَمَعْنَا هَهُنَا بِسَبَبِهِ وَلِاَجْلِهِ اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُمْ وَارْحَمْهُمْ وَعَافِهِمْ وَاعْفُ عَنْهُمْ . اللَّهُمَّ اَنْزِلِ الرَّحْمَةَ وَالْمَغْفِرَةَ عَلَى
اَهْلِ الْقُبُوْرِ مِنْ اَهْلِ لَاالَهَ اِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ . رَبَّنَااَرِ نَا الْحَقَّ حَقًّا وَّارْزُقْنَا اتِّبَا عَهُ وَاَرِنَا الْبَا طِلَ بَاطِلًا وَّارْزُقْنَا اجْتِنَا بَهُ . رَبنَا اَتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَّفِى الْاَخِرَةِ حَسَنَةً وَّقِنَا عَذَا بَ النَّارِ سًبْحَنَ رَبَّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلَامُ عَلَى الْمُرْ سَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَلَمِيْنَ . اَلْفَتِحَةْ …
’Auudzubillaahi minasy syauthaanir rajiim. Bismillaahir rahmaanir rahiim. Alhamdulillaahi rabbil ‘aalamiin. Hamdasy syaakiriina hamdan naa’imiin. Hamdaay yuwaafii ni’amahuu wa yukaafiu maziidah. Yaa rabbanaa lakal hamdu kamaa yanbaghii lijalaali wajhika wa ‘adhii-mi sulthaanik.
Allaahumma shalli ‘alaa sayyidinaa Muhammadiw wa’alaa aali sayyidinaa Muhammad. Allaahumma taqabbal wa aushil tsawaaba maa qaraa naahu minal quraanil ‘adhiim, wa maa halalalnaa, wa maa sabbahnaa, wa mas taghfarnaa, wamaa shalainaa ‘alaa sayyidinaa muhammadin shallallaahu ‘alaihi wasallama hadiyyatan waashilatan wa rahmatan hadlaraati habiibinaa wa syafii’inaa wa qurrati a’yuuninaa sayyidinaa wa maulaanaa muhammadin shallallaahu ‘alaihi wasallama wa ilaa jamii’i ikhwaanihii minal anbiyaai wal mursaliina wal auliyaai wasy syuhadaai wash shaalihiina wash shahaabati wat taabi’iina wal’ulamaa’il ‘aamiliina wal mushanni-fiina
mukhlishiina wa jamii’il mujaahidiina fii sabiilillaahi rabbil ‘aalamiina wal malaaikatil muqarrabiina khushuushaan ilaa sayyidinaa syaikhi ‘abdil Qaadiril Jailaniy, tsumma ilaa arwaahi jamii’i ahlilqubuuri minal muslimiina wal muslimaati wal muu’miniina wal muu’minaati min masyaariqi ardli wa maghaaribihaa barrihaa khushuushan ilaa aabaainaa wa ummahaatinaa wa ajdaadinaa wa jaddaatinaa wa nakhushshu khu-shuushaan ilaa manij tama’naa haahunaa bisababihii wa liajlih.
Allaahummagh firlahum warhamhum wa ‘aafihim waa’fu ‘anhum. Allaahumma anzilirrahmata wal maghfirata ‘alaa ahlil qubuuri min ahli laa ilaaha illallaahu muhammadur rasulullah.
rabbanaa arinal haqqa haqqaw warzuqnattibaa’ahu wa arinaal baathilaw warzuqnaj tinaabah. Rabbanaa aatinaa fid dunyaa hasanataw wa fil aakhirati hasanataw waqinaa ‘adzaabannaar. Subhaana rabbika rabbil ‘izzati’ammay yushifuuna wasalaamun ‘alal mursaliina wal hamdu lillaahi rabbil ‘aalamiin.
Artinya: "Aku berlindung diri kepada Engkau dari setan yang di rajam. Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Segala puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam, sebagaimana orang-orang yang bersyukur dan orang yang memperoleh nikmat sama memuji, dengan pujian yang sesuai dengan nikmatnya dan memungkinkan di tambah nikmatnya.
Tuhan kami, hanya Engkau segala puji, sebagaimana yang patut terhadap kemuliaan Engkau dan keagungan Engkau. Ya Allah tambahkanlah kesejahteraan dan keselamatan kepada penghulu kami Nabi Muhammad dan kepada keluarganya.
Ya Allah, terimalah dan sampaikanlah pahala ayat-ayat Quraanul ‘adhim yang telah kami baca, tahlil kami, tasbih dan istighfar kami, dan bacaan shalawat kami kepada penghulu kami Nabi Muhammad dan kepada keluarganya.
Sebagai hadiah yang bisa sampai, rahmat yang turun, dan berkah yang cukup kepada kekasih kami, penolong dan buah mata kami, penghulu dan pemimpin kami, yaitu Nabi Muhammad , kepada semua temannya dari para Nabi dan para Utusan, kepada para wali, pahlawan yang gugur (Syuhada), orang-orang yang salih, para sahabat, dan tabi’in (para pengikutnya);
kepada para ulama yang mengamalkan ilmunya, para pengarang yang ikhlas, kepada semua pejuang di jalan Allah (membela agama-Nya), Allah raja seru sekalian alam; dan kepada para Malaikat munggarrabin, terutama syekh Abdul Qadir Jailani, kemudian kepada Ahlul kubur, muslim yang laki-laki dan yang perempuan, mukmin yang laki-laki dan yang perempuan, dari dunia timur dan barat di darat dan di laut, terutama lagi kepada bapak-bapak kami, ibu-ibu kami, nenek-nenek kami yang laki-laki dan yang perempuan, lebih terutama lagi kepada orang yang menyebabkan kami sekalian berkumpul di sini dan untuk keperluannya.
Ya Allah ampunilah mereka, kasihanilah mereka, dan maafkanlah mereka. Ya Allah turunkanlah rahmat, dan ampunan kepada ahlul kubur yang ahli mengucapkan “Laa ilaaha illallah, Muhammadur rasulullah” (Tidak ada tuhan selain Allah, Muhammad Utusan Allah).
Tuhan kami, tunjukkanlah kami kebenaran dengan jelas, jadikanlah kami pengikutnya, tunjukkanlah kami perkara batil dengan jelas, dan jadikanlah kami menjauhinya. Tuhan kami, berikanlah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan jagalah kami dari siksa api neraka,
Maha Suci Tuhanku, tuhan yang bersih dari sifat yang diberikan oleh orang-orang kafir, semoga keselamatan tetap melimpahkan kepada para Utusannya dan segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian Alam".
Keutamaan Membaca Doa Arwah
Berdoa adalah bagian dari perintah agama Islam kepada setiap umatnya. Tidak hanya berdoa untuk diri sendiri dan orang lain saja, tetapi juga berdoa untuk orang yang sudah meninggal dunia.
Hal ini karena mendoakan orang meninggal memiliki manfaat yang sangat istimewa. Dalam sebuah hadis Abu Darda, Rasulullah saw. bersabda:
"Tidaklah seorang muslim mendoakan saudaranya ketika (orang yang didoakan itu) tidak ada kecuali para malaikat akan mengatakan, 'Bagi kamu juga seperti itu'."(HR. Muslim)
Orang yang sudah meninggal diibaratkan sebagai orang yang tenggelam, di mana ia meminta pertolongan yang dalam hal ini ada berupa doa.
Doa-doa tersebut sangat mereka nantikan sebagai penolong. Doa itu bisa datang dari keturunannya, saudara, maupun teman. Rasulullah saw. pun bersabda:
"Siapa menolong mayit dengan membacakan ayat-ayat Al-Qur'an dan zikir Allah akan memastikan surga baginya."(HR. Ad-Darimy dan Nasa’i dari Ibnu Abbas).
Dengan mendoakan orang yang sudah meninggal maka ada beberapa keutamaan yang bisa didapatkan, yakni sebagai berikut:
- Mayit bisa mendapatkan manfaat dari amal yang sudah dilakukan saat ia masih hidup di dunia.
- Bacaan doa dan istighfar yang dikirimkan dari sesama umat Islam untuk si mayit bisa memberikan manfaat yang sangat istimewa. Di mana doa tersebut adalah hadiah yang sangat besar untuk orang yang sudah meninggal.