Beras Pisang Dikembangkan di Lumajang, Kandungan Gizinya Lebih Baik dari Padi
PT Perkebunan Nusantara XI mengembangkan potensi beras pisang di Pusat Penelitian (Puslit) Sukosari, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Kandungan gizi beras pisang cenderung lebih baik dari padi. Ini fakta selengkapnya.
PT Perkebunan Nusantara XI mengembangkan potensi beras pisang di Pusat Penelitian (Puslit) Sukosari, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Pengembangan beras pisang itu merupakan upaya mendukung ketahanan pangan nasional.
"Kami mendukung ketahanan pangan nasional, baik melalui upaya peningkatan produktivitas tebu sebagai core business hingga pengembangan potensi yang dimiliki perusahaan, termasuk beras pisang di Puslit Sukosari," tutur Direktur PTPN XI, R. Tulus Panduwidjaja di Surabaya, Kamis (22/7/2021).
-
Apa yang terjadi pada Pilkada di Jawa Timur? Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di lima wilayah di Jawa Timur dipastikan akan melawan kotak kosong.
-
Siapa yang dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur? Hal ini dirasakan Aming Aminoedhin, seniman yang dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur.
-
Kapan Jawa Timur meraih penghargaan insentif fiskal? Atas Keberhasilan itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendapatkan penghargaan insentif fiskal yang diserahkan langsung Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin kepada Wakil Gubernur Jatim Emil Elistianto Dardak mewakil Khofifah, dalam acara Rakornas dan Penyerahan Insentif Fiskal atas Kinerja Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem 2023, di Istana Wapres Jakarta, Kamis(9/11).
-
Mengapa Aming dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur? Keluarga jadi salah satu faktor terpenting bagi seorang anak. Hal ini dirasakan Aming Aminoedhin, seniman yang dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur.
-
Apa yang menjadi sorotan Kantor Berita Amerika tentang OKU Timur? Potensi perikanan terutama kampung patin yang ada di OKU Timur menjadi lirikan dunia Internasional, di mana tim dari Kantor Berita Amerika Associated Press beraudensi dan wawancara bersama Bupati OKU Timur H Lanosin ST, Senin 24 Juli 2023 di Ruang Budensi Bupati OKU Timur.
-
Siapa yang menyatakan bahwa masyarakat Jawa Timur memiliki karakteristik khusus? Menurut Mohammad Noer, masyarakat Jawa Timur dinamis, agresif dan memiliki karakteristik khusus. "Agar diterima menjadi pimpinan di Provinsi Jawa Timur maka harus mau melayani rakyat, tahu menempatkan diri serta mampu mengayomi rakyat," ujarnya, dikutip dari laman resmi disperpusip.jatimprov.go.id.
Bisa Jadi Solusi
©2012 tomakebeauty.info
Menurut penuturan Tulus, PTPN XI optimis beras pisang bisa menjadi salah satu komoditas bahkan solusi masalah pangan di tanah air. Selain itu, pisang juga memiliki kandungan gizi yang dibutuhkan tubuh.
"Dari hasil analisa salah satu laboratorium milik universitas negeri di Jember, beras pisang memiliki kandungan serat empat kali lebih banyak bila dibanding beras padi, juga memiliki kandungan protein dan lemak, serta baik untuk pencernaan," ungkapnya.
Manajer Penelitian Puslit Sukosari Lumajang, Nanik Tri Ismadi mengungkapkan, keberadaan pisang di daerah setempat sangat melimpah. Terlebih jika sudah lama harga pisang turun sehingga banyak yang terbuang dan tidak laku dijual.
"Untuk itu kami tawarkan konsep diolah menjadi beras pisang sehingga nilai ekonomis bisa terangkat, juga bisa untuk pengganti beras padi dan angkat potensi Lumajang," jelasnya.
Keunggulan Beras Pisang
©2013 Merdeka.com/Shutterstock/Sanzhar Murzin
Perbandingan kandungan beras padi dengan beras pisang masing-masing yakni prosentase serat 0,48 dan 2,05, prosentase lemak 2,68 dan 2,44 dan prosentase protein 7,39 dan 3,27.
Beras pisang diolah dari buah pisang segar yang sudah tua tetapi belum matang. Proses pengolahannya yakni dengan sistem pemanasan, penghancuran dan pengeringan hingga menghasilkan bahan makanan pokok. Beras pisang memiliki keunggulan kadar serat pangan tinggi dan menjadi salah satu alternatif makanan pokok pengganti nasi.
Pengolahan pisang menjadi beras juga memperpanjang daya simpan pisang. Selama ini, buah pisang tidak bisa disimpan terlalu lama.
Cara Membuat
Nanik juga menjelaskan tahapan-tahapan membuat beras pisang yang ia sebut mudah dilakukan siapa saja.
"Cara membuatnya juga sangat mudah sehingga bisa dilakukan siapa saja, terutama di masa saat ini dan bisa diproduksi massal. Caranya, pilih pisang yang sudah tua dan dibersihkan, dimasukkan dalam pemanas, autoklaf atau pengukus dengan suhu 90 derajat sampe 100 derajat celsius selama kurang lebih 25 menit terus angkat dan dinginkan," terang Nanik, dikutip dari Antara.
Selanjutnya, kupas kulit pisang dan perkecil partikel pisang dengan cara diparut. Pisang yang lelah diparut kemudian dikeringkan.