Bisnisnya Gulung Tikar saat Pandemi, Begini Kisah Perempuan Bali Kembali Bangkit Jual Olahan Ikan, Cuannya Melimpah
Pandemi Covid-19 menjadi pukulan telak bagi banyak pebisnis, termasuk bagi Komang Ari Widianti.
Ia enggan berlarut-larut dalam kegagalan
Bisnisnya Gulung Tikar saat Pandemi, Begini Kisah Perempuan Bali Kembali Bangkit Jual Olahan Ikan, Cuannya Melimpah
Pandemi Covid-19 menjadi pukulan telak bagi banyak pebisnis, termasuk bagi Komang Ari Widianti. Saat itu, bisnis pengiriman ikan miliknya bangkrut akibat sepi pembeli. Tak mau larut dalam kegagagalan, Widianti pun banting setir ke bisnis lain.
- Awalnya Coba-coba, Pasutri Asal Karangsem Bali Kini Panen Cuan dari Bisnis Rengginang
- Bisnis Tambang Pasir Gagal & Terlilit Utang Rp2 Miliar, Dwi Bangkit Lewat Dagang Bakso dan Restu Orang Tua
- Kisah Pemuda Asal Bali Jual Tanaman Liar Senilai Rp10 Juta, Cuan Besar Bikin Ketagihan
- Pariwisata Bali Pulih, Pegadaian Siap Dukung Kebangkitan UMKM di 2024
Bangkit
Widianti menuturkan, bisnis olahan ikan miliknya tidak direncanakan.
"Kami tidak bisa mengirim ikan karena pesawat tidak lancar, kargo mahal, sehingga biaya produksinya tidak nutup," ujarnya, dikutip dari YouTube Liputan6, Senin (5/8/2024).
Widianti pun memutuskan tidak mengirim ikan segar selama pandemi Covid-19, kendati permintaan pasar banyak berdatangan.
Berhentinya bisnis ikan segar membuat stok ikan melimpah. Widianti pun memutar otak hingga menemukan ide untuk membuat olahan ikan. Awalnya, ia mengolah ikan segar menjadi bakso ikan. Produk ini ternyata mendapat sambutan hangat konsumen.
"Awalnya bikin 6 kilogram bakso ikan secara manual, tapi kok saya merasa tangan capek, punggung capek. Akhirnya saya beli mesin," terang Widianti.
Sejak memiliki mesin produksi, Widianti pun mengolah ikan menjadi beragam produk. Mulai dari ikan asap, bakso, sosis, nuget, pempek, dan siomay.
Cuan Melimpah
Saat ini, bisnis olahan ikan milik Widianti memiliki sembilan karyawan. Setiap hari, rumah produksi olahan ikan ini bisa menghasilkan 20 kilogram per jenis produk olahan.
Salah satu daya tarik produk olahan ikan milik Widianti ialah kemasannya yang memikat. Meski diproduksi oleh bisnis skala rumahan, Widianti sudah memiliki kemasan khusus seperti produk-produk ternama di pasaran.
Selain itu, bisnis olahan ikan Widianti terus berkembang karena ia selalu terbuka dengan kritik dan saran dari konsumen.
"Awalnya bikin bakso ikan agak pedas karena sesuai selera saya. Kemudian orang-orang minta bikinnya tidak pedas karena banyak yang makan bakso ikan itu anak-anak. Setiap kritikan, masukan dari konsumen, kami perhatikan," jelasnya, dikutip dari YouTube Liputan6.
Widianti menjual produk olahan ikan seharga Rp45 ribu hingga Rp55 ribu per kemasan 500 gram. Cuan yang ia dapatkan dari bisnis barunya ini cukup melimpah.
Kisah InspiratifOlahan Ikan
Mengutip laman efishery.com, olahan ikan tidak hanya memiliki cita rasa lezat. Olahan ikan juga mengandung vitamin A, vitamin D, vitamin E, vitamin K, omega-3, asam amino, vitamin B12, dan serat protein yang lebih mudah dicerna tubuh.