Budi Daya Maggot dan Lele di Hunian ODGJ Surabaya, Ampuh Kurangi Sampah Makanan
Ratusan Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) menghuni Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos) Kota Surabaya, Jawa Timur. Banyaknya penghuni Liponsos berbanding lurus dengan jumlah sisa makanan yang dihasilkan. Hal ini melatarbelakangi munculnya inisiatif budi daya maggot dan lele.
Ratusan Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) menghuni Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos) Kota Surabaya, Jawa Timur. Banyaknya penghuni Liponsos berbanding lurus dengan jumlah sisa makanan yang dihasilkan.
UPTD Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos) Kota Surabaya melakukan inisiatif mengembangkan budi daya maggot dan ikan lele untuk mengurangi sampah sisa makanan ratusan penghuni pondok tersebut.
-
Apa yang terjadi pada Pilkada di Jawa Timur? Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di lima wilayah di Jawa Timur dipastikan akan melawan kotak kosong.
-
Siapa yang dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur? Hal ini dirasakan Aming Aminoedhin, seniman yang dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur.
-
Kapan Jawa Timur meraih penghargaan insentif fiskal? Atas Keberhasilan itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendapatkan penghargaan insentif fiskal yang diserahkan langsung Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin kepada Wakil Gubernur Jatim Emil Elistianto Dardak mewakil Khofifah, dalam acara Rakornas dan Penyerahan Insentif Fiskal atas Kinerja Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem 2023, di Istana Wapres Jakarta, Kamis(9/11).
-
Mengapa Aming dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur? Keluarga jadi salah satu faktor terpenting bagi seorang anak. Hal ini dirasakan Aming Aminoedhin, seniman yang dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur.
-
Apa yang menjadi sorotan Kantor Berita Amerika tentang OKU Timur? Potensi perikanan terutama kampung patin yang ada di OKU Timur menjadi lirikan dunia Internasional, di mana tim dari Kantor Berita Amerika Associated Press beraudensi dan wawancara bersama Bupati OKU Timur H Lanosin ST, Senin 24 Juli 2023 di Ruang Budensi Bupati OKU Timur.
-
Siapa yang menyatakan bahwa masyarakat Jawa Timur memiliki karakteristik khusus? Menurut Mohammad Noer, masyarakat Jawa Timur dinamis, agresif dan memiliki karakteristik khusus. "Agar diterima menjadi pimpinan di Provinsi Jawa Timur maka harus mau melayani rakyat, tahu menempatkan diri serta mampu mengayomi rakyat," ujarnya, dikutip dari laman resmi disperpusip.jatimprov.go.id.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Liponsos Keputih Surabaya Imam Muhaji mengungkapkan, setiap hari pihaknya menyiapkan makanan untuk ratusan penghuni Liponsos Keputih. Para penghuni yang terdiri dari ODGJ, gelandangan, hingga pengemis itu mendapatkan makan tiga kali sehari.
"Sisa makanan banyak, selama ini kami buang, kadang ada yang diambil orang. Nah, dengan adanya budi daya maggot, sisa sampah organik, sisa makanan, kulit buah dan lain-lain dimanfaatkan untuk maggot," ujar Imam di Kota Surabaya, Jumat (14/10/2022).
Inisiasi Budi Daya Maggot
©2022 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho
Dia menjelaskan, budi daya maggot menjadi solusi atas permasalahan sampah sisa makanan para penghuni Liponsos Keputih yang mencapai 700 orang.
Inisiatif budi daya maggot dimulai sejak Agustus 2022, dimulai dengan mengambil telur maggot dari budi daya milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya yang berada di Kebun Bibit Wonorejo.
"Dari sana kami tetaskan di sini, kami siapkan medianya. Dari telur jadi maggot kecil, sedang hingga besar. Dari besar ini, kami tetaskan menjadi kepompong yang nanti menjadi black soldier fly (BSF) atau lalat hitam. Itu nanti akan bertelur dan siklus ini akan berulang terus," terang Imam, dikutip dari ANTARA.
Saat ini, hasil budi daya maggot yang masih berupa lalat dan belum siap menjadi kepompong digunakan sebagai pakan ikan lele yang ada di kolam Liponsos Keputih.
"Harapannya kami bisa mengurangi sampah. Kedua juga ada nilai ekonomisnya, kami bisa memberikan pakan lele dan otomatis sampah-sampah itu juga tidak sembarangan," imbuh dia.
Sampah Harian
©2022 Merdeka.com/liputan6.com
Imam mengungkapkan, dalam sehari sampah yang dihasilkan penghuni Liponsos Keputih bisa mencapai 20 kilogram. Sedangkan sampah sisa makanan mencapai sekitar 7-10 kilogram.
“Kami kumpulkan sampah dari masing-masing barak dibantu teman-teman klien yang ada sini, nanti diberikan makan (maggot) pagi sama sore. Belum lagi ada sisa-sisa sayuran atau buah sisa masak itu bisa untuk makan maggot," kata dia
Rencananya, hasil budi daya maggot dan ikan lele akan dijual. Hasil penjualannya akan diberikan kepada para penghuni Liponsos yang merawat maggot maupun lele.
"Nanti juga menjadi apresiasi kepada teman-teman klien yang selama ini merawat itu (budi daya maggot)," ujar Imam.
Supriyanto, salah satu penghuni Liponsos Keputih yang merawat budi daya maggot dan ikan lele menjelaskan proses awal inisiatif tersebut dijalankan.
"Awalnya kami ambil dari Kebun Bibit Wonorejo, maggot yang kecil-kecil usia sekitar lima hari. Kemudian kami kumpulkan sampah-sampah yang ada di dapur dimanfaatkan untuk makan maggot," ujar Supriyanto.
Setelah sekitar 20 hari, maggot kemudian dipilah. Maggot berwarna kuning dijadikan pakan ikan lele, sementara maggot berwarna hitam kembali dibudidayakan.
"Yang warna kuning dimanfaatkan untuk makanan ikan lele. Selain ikan lele, bisa untuk pakan ayam," terangnya.
Supriyanto mengaku senang dengan adanya kegiatan budi daya maggot dan ikan lele, pasalnya sampah sisa makanan yang selama ini terbuang dapat digunakan untuk pakan budi daya maggot.
"Senang, karena bisa mengumpulkan sampah-sampah yang tadinya terbengkalai. Kebetulan banyak sampah dari dapur sisa makanan dan sayuran yang mubazir jika tidak dimanfaatkan," pungkasnya.