Contoh Kerangka Berpikir dan Pengertiannya, Penting Dipelajari
Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting dalam sebuah penelitian. Sehingga, penting untuk memiliki sebuah kerangka pikir sebelum menjalankan suatu penelitian.
Dalam menyusun dan menuliskan sebuah penelitian ilmiah, diperlukan kerangka berpikir sebagai landasannya.Kerangka berpikir sendiri adalah jalur pemikiran yang dirancang berdasarkan kegiatan yang hendak dilakukan peneliti.
Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting dalam sebuah penelitian. Sehingga, penting untuk memiliki sebuah kerangka pikir sebelum menjalankan suatu penelitian.
-
Apa yang diamati oleh para ilmuwan? Para ilmuwan berhasil menyaksikan dua pasang lubang hitam supermasif yang hampir bertabrakan. Dua fenomena alam itu terletak jutaan hingga miliaran tahun cahaya dari Bumi.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan? Ilmuwan menemukan dua spesies dinosaurus baru, yang hidup 66 juta tahun lalu.
-
Apa yang ditemukan para ilmuwan di luar angkasa? Para ilmuwan telah menemukan dua bintang dengan sifat misterius. Benda langit ini memancarkan gelombang radio setiap 20 menit. Anehnya lagi ia berkedip dan mati saat berputar menuju maupun menjauh dari Bumi. Para ilmuwan berasumsi bahwa mereka mungkin mewakili objek bintang tipe baru.
-
Apa yang diuji oleh ketiga ilmuwan tersebut? Mereka adalah trio ilmuwan yang berhasil memenangkan penghargaan Nobel Prize 2022 dengan jumlah hadiah sebesar 10 juta krona Swedia (USD915.000) atau Rp 14 miliar. Penghargaan tersebut diraih atas keberhasilannya dalam melakukan eksperimen mekanika kuantum dan menjelaskan titik lemah dari Teori Kuantum temuan Einstein.
Berikut ini adalah pengertian lebih lanjut beserta contoh kerangka berpikir yag penting untuk dipelajari. Terutama jika Anda adalah seorang pelajar atau mahasiswa, memahami dan mampu membangun sebuah kerangka berpikir sangat krusial untuk banyak tugas-tugas akademik.
Pengertian Kerangka Berpikir
Mengutip Sugiyono dalam buku Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (2009), kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana sebuah teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah penting.
Kerangka pikir merupakan konsep berisikan hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat dalam rangka memberikan jawaban sementara. Kerangka berpikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang akan diteliti. Sehingga, secara teoritis peneliti perlu menjalaskan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat.
chromatographyonline.com
Jika pada penelitian terdapat variabel moderator dan intervening, maka harus dijelaskan juga mengapa variabel tersebut ikut dilibatkan dalam penelitian. Pertautan antar variabel tersebut dijelaskan pada paradigma penelitian. Oleh karena itu, setiap penyusunan paradigma penelitian harus berdasarkan pada kerangka berpikir.
Penelitian yang berkenaan dengan dua variabel atau lebih umumnya memiliki jenis hipotesis yang berbentuk komparasi atau hubungan. Oleh karena itu, dalam rangka menyusun hipotesis yang berbentuk hubungan maupun komparasi, perlu dikemukakan kerangka berpikir.
Langkah-Langkah dalam Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir adalah penjelasan sementara terhadap gejala dan fakta yang menjadi permasalah pada obyek penelitian, mengutip Jujun S. Suriasumantri dalam bukunya yang berjudul Ilmu dalam Perspektif: sebuah kumpulan karangan tentang hakikat ilmu (1986), disebut bahwa kriteria utama agar suatu kerangka pemikiran bisa meyakinkan sesama ilmuwan adalah alur pikiran yang logis dalam membangun suatu kerangka berpikir dan menghasilkan kesimpulan/sintesa yang berujung hipotesis.
Sebelum memahami contoh kerangka berpikir, perhatikan langkah-langkahnya. Penjelasan langkah-langkah kerangka berpikir penelitian adalah sebagai berikut:
- Menetapkan Variabel yang Diteliti.
Untuk menentukan kelompok teori apa yang perlu dikemukakan dalam menyusun kerangka berfikir untuk pengajuan hipotesis, maka harus ditetapkan lebih dahulu variabel penelitiannya. Berapa jumlah variabel yang diteliti, dan apakah nama setiap variabel, merupakan titik tolak untuk menentukan teori yang akan dikemukakan. Jika variabel penelitiannya lima, maka minimal akan menggunakan lima teori.
- Membaca Buku dan Hasil Penelitian.
Setelah variabel ditentukan, maka langkah berikutnya adalaah membaca buku dan hasil penelitian yang relevan (buku, jurnal, laporan penelitian, ensiklopedia, daan kamus, skripsi, tesis dan disertasi).
- Deskripsi Teori dan Hasil Penelitian.
Dari buku dan hasil penelitian yang dibaca akan dapat dikemukakan teori yang berkenaan dengan variabel yang diteliti. Seperti telah dikemukakan, deskripsi teori berisi tentang definisi terhadap masing-masing variabel yang diteliti, uraian rinci tentang ruang lingkup setiap variabel, daan kedudukan antara variabel satu dengaan yang lain dalam konteks penelitian.
- Analisis Kritis terhadap Teori dan hasil Penelitian.
Pada tahap ini peneliti melakukan analisis secara kritis terhadap teori dan hasil penelitian yang telah dikemukakan. Dalam analisis ini, peneliti akan mengkaji apakah teori dan hasil penelitian yang telah ditetapkan itu benar-benar sesuai dengan obyek penelitian atau tidak, karena sering terjadi teori yang berasal dari luar tidak sesuai untuk penelitian di dalam negeri.
- Analisis Komparatif Terhadap Teori dan Hasil Penelitian.
Analisis komparatif dilakukan dengan cara membandingkan antara teori satu dengan teori yang lain, dan hasil penelitian satu dengan penelitian yang lain. Melalui analisis komparatif ini peneliti dapat memadukan antara teori satu dengan teori yang lain, atau mereduksi bila dipandang terlalu luas.
- Sintesa/Kesimpulan.
Melalui analisis kritis dan komparatif terhadap teori dan hasil penelitian yang relevan dengan semua variabel yang diteliti, selanjutnya peneliti dapat melakukan sintesa atau kesimpulan sementara. Perpaduan sintesa antara variabel satu dengan variabel yang lain akan menghasilkan kerangka berfikir yang selanjutnya dapat digunakan untuk merumuskan hipotesis.
Contoh Kerangka Berpikir
Contoh kerangka berpikir adalah hal yang wajib bagi setiap peneliti untuk menyusun kerangka pemikiran yang sistematis dan menjelaskan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat pada semua variabel yang hendak ditelitinya.
Di samping itu, peneliti harus sudah menguasai teori ilmiah yang akan diterapkan pada penelitiannya. Untuk dapat menyusun kerangka pemikiran yang baik, peneliti sudah harus membekali pemikiran yang diperoleh melalui penelitian kepustakaan dan hasil penelitian yang relevan.
Dalam Bahan Ajar Metode Penelitian Bisnis STIE International Golden Institute Jakarta, berikut adalah contoh kerangka berpikir untuk penelitian yang berjudul “Pengaruh Hubungan Disiplin dan Integritas pekerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan."
Penjabaran Contoh Kerangka Berpikir
Hubungan Disiplin dengan Produktivitas Kerja
Disiplin kerja pegawai mendorong produktivitas kerja pegawai. Untuk produktivitas kerja pegawai dapat terlaksana sesuai dengan harapan organisasi, maka tiada lain kuncinya adalah disiplin.
Disiplin harus ditegakkan baik kepada para pegawai. Dan untuk mencapai tujuan perusahaan diperlukan pegawai dengan disiplin tinggi agar produktivitas kerja pegawai meningkat. Sehingga, sudah jelas bahwa ada hubungan antara disiplin pegawai dengan produktivitas kerja.
Hubungan Integritas Pekerja Dengan Produktivitas Kerja
Integritas karyawan adalah fondasi untuk membangun prroduktivitas kerja pegawai. Integritas menghasilkan perilaku kerja yang jujur, bertanggung jawab, disiplin, etis, terpercaya, rajin, tekun, andal, dan melayani perusahaan dengan sepenuh hati. Karyawan tanpa integritas membawa resiko yang tinggi bagi perusahaan.
Ketika karyawan bekerja tanpa integritas, maka mereka dipastikan memiliki perilaku tidak jujur dan tidak etis. Akibatnya, mereka berpotensi menjadi energi negatif yang menghambat pertumbuhan bisnis, sehingga perusahaan sulit mencapai prestasi dan kinerja tinggi. Tanpa integritas, kecerdasan dan segala kehebatan menjadi potensi kerugian bagi perusahaan.
Berdasarkan kajian teori yang telah dipaparkan di atas, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh dan hubungan antara variabel bebas disiplin karyawan (X1) dan Integritas karyawan (X2) dengan variabel terikat produktivitas kerja karyawan (Y), maka disusunlah kerangka pemikiran sebagai pedoman dalam melakukan penelitian.
Kerangka penelitian dimaksud adalah sebagai berikut: Disiplin karyawan (X1) dan Integritas karyawan (X2) sebagai variabel bebas yang mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat produktivitas karyawan Y).
- Terdapat pengaruh antara Disiplin Karyawan dan Produktivitas Kerja Karyawan.
- Terdapat pengaruh antara Integritas Karyawan dan Produktivitas Kerja Karyawan.
- Terdapat pengaruh secara gabungan Disiplin dan Integritas Karyawan terhadap Produktivitas Kerja Karyawan.
Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut di atas, telah dapat diduga terdapat pengaruh antara disiplin karyawan (X1) dan integritas karyawan (X2) terhadap produktivitas karyawan (Y).
Manfaat Menggunakan Kerangka Berpikir
Setelah menyimak contoh kerangka berpikir, terakhir akan dijelaskan manfaat menggunakan kerangka berpikir.
Menggunakan kerangka berpikir memiliki beberapa manfaat penting, termasuk:
-
Kejelasan dan Fokus: Kerangka berpikir membantu dalam menyusun pikiran dengan cara yang terorganisir, sehingga memudahkan untuk memahami dan menyelesaikan masalah dengan lebih jelas dan fokus.
-
Efisiensi dan Efektivitas: Dengan kerangka berpikir, proses pengambilan keputusan dapat menjadi lebih cepat dan tepat karena kita memiliki panduan atau struktur yang jelas untuk diikuti.
-
Peningkatan Komunikasi: Kerangka berpikir membantu dalam menyampaikan ide-ide dengan lebih terstruktur dan mudah dipahami oleh orang lain, sehingga meningkatkan kualitas komunikasi.
-
Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik: Dengan memiliki panduan yang jelas, kita dapat mempertimbangkan semua aspek dan variabel yang relevan, sehingga membuat keputusan yang lebih baik dan tepat.
-
Pemecahan Masalah yang Sistematis: Kerangka berpikir memungkinkan kita untuk mendekati masalah secara logis dan sistematis, membantu dalam mengidentifikasi akar masalah dan menemukan solusi yang efektif.
-
Pengembangan Pemikiran Kritis: Kerangka berpikir mendorong kita untuk berpikir kritis dan analitis, mengajukan pertanyaan yang tepat, dan mengevaluasi informasi secara objektif.
-
Konsistensi dalam Pekerjaan: Dengan menggunakan kerangka berpikir yang sama secara konsisten, kita dapat memastikan bahwa hasil kerja kita konsisten dan memenuhi standar tertentu.
-
Meningkatkan Kreativitas: Ironisnya, dengan adanya struktur, kita dapat lebih bebas dalam berinovasi karena kita tahu batasan dan pedoman yang harus diikuti, sehingga dapat berpikir di luar kotak dalam konteks yang terkontrol.