Dispepsia Adalah Penyakit Nyeri Ulu Hati, Kenali Cara Mengatasinya
Penyakit dispepsia dapat terjadi karena adanya kadar asam lambung yang tinggi, sehingga dapat menyebabkan peradangan pada selaput lambung. Untuk mengetahui lebih rinci, berikut 6 cara mengatasi dispepsia yang perlu diketahui.
Dispepsia adalah gangguan yang dapat terjadi di daerah perut bagian tengah. Dispepsia dapat mengakibatkan sekumpulan gejala berupa rasa nyeri, kembung, mual, muntah, dan lain sebagainya. Dispepsia biasanya terjadi setelah seseorang mengonsumsi makanan atau minuman.
Penyakit dispepsia dapat terjadi karena adanya kadar asam lambung yang tinggi, sehingga dapat menyebabkan peradangan pada selaput lambung. Penyakit ini dapat kambuh dengan tiba-tiba dan semakin lama akan dapat semakin parah. Oleh sebab itu, penderitanya harus lebih selektif lagi dalam mengonsumsi makanan.
-
Apa yang istimewa dari Yogyakarta? Pada zaman pendudukan Jepang, wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta disebut dengan istilah Yogyakarta Kooti.
-
Apa yang dilakukan Kama saat liburan di Yogyakarta? Anak-anak Zaskia Adya Mecca menemukan kebahagiaan dalam hal-hal sederhana seperti jajan gulali dan duduk santai di pinggir jalan.
-
Apa masalah utama yang dihadapi Yogyakarta terkait sampah? Sampah di Yogyakarta ini rasane ora kelar-kelar, ora uwis-uwis (rasanya enggak pernah selesai, enggak ada habisnya). Pertanyaannya, kepiye kok ngene? Gitu kan? Terus muncul timbunan sampah di 14 depo yang ada di kota,
-
Apa bisnis yang dirintis oleh Risma di Yogyakarta? Risma memulai usaha kecil-kecilan dari pre-order di rumah. Dari sinilah Risma mulai mengumpulkan modal sedikit demi sedikit hingga akhirnya memberanikan diri untuk membuka bisnis ramen.
-
Apa yang dinikmati oleh Kasad dan keluarganya di Yogyakarta? Saat sampai di Yogyakarta, ketiganya langsung menikmati kuliner khas kota tersebut. Mereka tampak datang dan menikmati sajian khas dari Yogyakarta yaitu Gudeg.
-
Apa arti dari 'Ya Rahman Ya Rahim'? Secara harfiah, Ya Rahman Ya Rahim berarti "Wahai Yang Maha Pengasih, Yang Maha Penyayang". Dua kata "Rahman" dan "Rahim" secara khusus menggambarkan sifat-sifat Allah yang amat penyanng.
Penyakit dispepsia memang tidak bisa dianggap remeh. Tanpa adanya perbaikan pola hidup maupun pemeriksaan dan penanganan yang tepat dari dokter, dispepsia dapat menjadi gejala penyakit pencernaan yang parah.
Untuk mengetahui lebih rinci, berikut 6 cara mengatasi dispepsia yang dilansir dari Liputan6.com.
Mengenal Tentang Dispepsia
Dispepsia adalah gangguan yang dapat terjadi di daerah perut pada bagian bawah. Gangguan dapat memunculkan gejala berupa rasa nyeri pada ulu hati, kembung, mual, muntah, dan lain sebagainya. Nyeri ini dapat hilang dan timbul, tetapi biasanya terjadi secara terus-menerus.
Dispepsia adalah penyakit yang biasanya disebabkan oleh gaya hidup seseorang yang cenderung tidak sehat. Selain itu, dispepsia juga bisa dikaitkan dengan infeksi, kondisi pencernaan atau kelebihan asam lambung. Di sini asam lambung memecah mukosa sehingga menyebabkan iritasi dan pembengkakan. Di mana hal ini memicu rasa tidak nyaman pada sistem pencernaan.
Biasanya, penyakit ini akan lebih dapat dirasakan pada saat penderitanya makan atau setelah mengonsumsi makanan dan minuman. Meskipun rasa tidak nyaman sudah mulai bisa dirasakan sebelum makan. Saat menjelang makan, lambung akan menghasilkan asam.
Saat kondisi tertentu, jumlah asam yang diproduksi oleh lambung bisa meningkat sehingga menyebabkan iritasi pada dinding permukaan lambung. Bahkan keluhan bisa terasa hingga kerongkongan. Keluhan nyeri pada lambung inilah yang sering membuat dispepsia dikenal sebagai keluhan nyeri lambung atau sakit maag.
Cara Mengatasi Penyakit Dispepsia
Setelah mengetahui apa itu dispepsia, hendaknya kita juga mengetahui metode pengobatannya yang paling tepat. Namun, pengobatan untuk penyakit dispepsia ini sangat beragam tergantung pada apa yang menyebabkannya dan seberapa gejala yang dirasakan.
Pertolongan pertama yang dapat dilakukan untuk mengatasi nyeri ulu hati atau dispepsia dapat dilakukan dengan meminum obat yang direkomendasikan oleh dokter. Misalnya, dengan mengonsumsi obat yang mengandung antasida untuk mengurangi asam lambung. Jangan lupa untuk makan makanan apa pun yang ada, memperbanyak konsumsi air putih, serta istirahat.
Selain itu, kebanyakan orang juga mampu mengatasi ataupun mencegah gangguan pencernaan dengan membuat perubahan pola makan dan gaya hidup yang lebih baik. Berikut beberapa perubahan pola makan dan gaya hidup untuk mengatasi nyeri dari penyakit dispepsia tersebut.
Usahakan untuk selalu makan sedikit demi sedikit dan kunyah makanan secara perlahan dan menyeluruh.
- Hindari makanan yang berlemak dan pedas seperti makanan olahan, minuman bersoda, kopi, teh, alkohol, rokok, dan lainnya yang bisa memicu produksi asam lambung berlebih.
- Mempertahankan berat badan yang sehat.
- Lakukan olahraga secara teratur.
- Mengelola stres.
- Hindari kebiasaan segera berbaring setelah makan. Anda bisa menunggu setidaknya dua hingga tiga jam setelah makan sebelum berbaring.
Jenis Makanan atau Minuman yang Perlu Dihindari
Makanan Pedas
Makanan pedas merupakan suatu pantangan bagi penderita dispepsia. Mengonsumsi makanan pedas dapat memperburuk kondisi penyakit ini. Alasannya karena makanan pedas dapat meningkatkan kadar asam lambung dengan cepat dan menyebabkan radang pada lambung. Pada selaput lambung yang rusak karena dispepsia akan terus meradang jika terkena makanan yang pedas.
Makanan Asam
Selain makanan pedas, makanan asam juga sebaiknya dihindari bagi para penderita penyakit ini. Makanan asam bisa menyebabkan masalah pencernaan. Buah-buahan dengan tingkat keasaman tinggi seperti jeruk dan lemon juga harus dihindari.
Makanan Tinggi Kandungan Lemak
Makanan dengan kadar lemak tinggi sebaiknya dihindari. Makanan dengan kandungan lemak tinggi juga bisa meningkatkan peradangan pada selaput lambung, sehingga menyebabkan dispepsia atau sakit maag. Makanan berlemak biasanya ditemukan pada masakan yang digoreng.
Oleh sebab itu, akan lebih disarankan bagi penderita dispepsia untuk menghindari makanan yang digoreng secara berlebihan. Selain memperparah kondisi dispepsia, makanan berlemak juga dapat meningkatkan tekanan darah dan membuat obesitas.
Makanan dan Minuman Manis
Makanan dan minuman yang mengandung gula tinggi atau dibuat dengan pemanis buatan juga dapat menyebabkan penyakit maag kambuh pada seseorang. Hal ini dikarenakan pemanis tidak dapat sepenuhnya dicerna dan diserap oleh tubuh sebelum mencapai usus.
Minuman Beralkohol
Bagi para penderita dispepsia, sebaiknya hindari meminum minuman mengandung alkohol. Hal ini dikarenakan minuman beralkohol mempunyai sifat yang dapat mengiritasi lapisan lambung, sehingga bisa menyebabkan rasa nyeri kambuh.
Selain itu, alkohol juga dapat menyebabkan gangguan pencernaan dan penyakit hati. Alkohol juga tidak mengandung protein, vitamin, atau nutrisi lainnya yang berguna untuk tubuh.