Doa Sholat Hajat, Tata Cara, dan Keutamaannya yang Penting Diketahui
Hafalkan doa sholat hajat berikut untuk melengkapi ibadah sunah yang satu ini.
Hafalkan doa sholat hajat berikut untuk melengkapi ibadah sunnah yang satu ini.
Doa Sholat Hajat, Tata Cara, dan Keutamaannya yang Penting Diketahui
Hajat atau hal yang diinginkan dalam hidup tak bisa lepas dari sifat manusia. Hajat tersebut bisa berupa apa saja, mulai dari rezeki, pekerjaan atau karier, rumah tangga, jodoh, atau cita-cita lainnya yang ingin dicapai. Untuk meraihnya, umat Muslim dianjurkan untuk melakukan sholat hajat.
Sholat hajat adalah sholat yang dilaksanakan saat seseorang mempunyai suatu keinginan ataupun hajat. Seseorang yang menunaikan sholat ini memiliki harapan agar keinginannya ataupun hajatnya dapat dikabulkan oleh Allah SWT.
Tentu saja, keinginan ataupun hajat yang diminta pun harus sesuai dengan syariat-syariat Islam dan dipandang baik. Bukan sesuatu yang dilarang oleh agama. Doa sholat hajat inilah yang nantinya diisi dengan hajat-hajat atau permintaan kepada Allah. Mengutip NU Online dan Liputan 6, ini dia ulasan selengkapnya mengenai doa sholat hajat dan tata caranya.
-
Apa yang dipanjatkan dalam doa sholat hajat? Dengan membaca doa ini, Anda memohon kemudahan kepada Allah dari setiap upaya yang dilakukan. Doa ini juga membantu Anda untuk memohon kelancaran setiap hajat yang sedang diusahakan.
-
Apa yang dimaksud dengan doa tawasul hajat? Tawasul hajat adalah sebuah praktik dalam tradisi Islam yang melibatkan permohonan bantuan atau perantara kepada Allah SWT melalui wasilah atau perantara tertentu.
-
Bagaimana cara melakukan Sholat Hajat? Tata cara sholat hajat tidak memiliki perbedaan dengan sholat-sholat lainnya. Hal yang membedakan terletak pada niatnya.
-
Apa yang dimaksud dengan sholat hajat dalam Islam? Sholat hajat merupakan salah satu salat sunnah yang dikerjakan oleh orang yang mempunyai keinginan. Sholat hajat ini dilakukan oleh seorang muslim yang sedang memiliki keinginan atau sebuah hajat.
-
Apa itu sholat hajat? Sholat hajat merupakan salah satu sholat sunah yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.Sholat ini dikerjakan ketika seseorang memiliki hajat atau keinginan tertentu yang ingin dikabulkan oleh Allah SWT.Misalnya, hajat yang berkaitan dengan rezeki, jodoh, atau keselamatan dari bahaya.
Hadis Tentang Sholat Hajat
Beberapa dalil serta hadis yang dapat menjadi rujukan mengenai sholat hajat di antaranya berikut ini.
1. Menurut hadis sahih yang diriwayatkan Ibnu Majah nomor 1375 dalam bab Shalat Hajat berbunyi;
“Dari Usman bin Hunaif (diriwayatkan) bahwasannya seorang lelaki buta datang kepada Nabi saw seraya berkata: Doakanlah aku agar Allah menyembuhkanku. Beliau bersabda: Jika kamu mau, maka aku tangguhkan bagimu dan itu lebih baik, dan jika kamu mau, maka aku akan doakan kamu. Lelaki itu berkata, Doakanlah.
Kemudian beliau menyuruhnya agar berwudu dan membaguskan wudunya, lalu sholat dua rakaat dan berdoa: Ya Allah, sesungguhnya aku meminta dan menghadap kepada-Mu dengan perantaraan Muhammad, Nabi pembawa rahmat. Ya Muhammad, aku telah menghadap dengan perantaraanmu kepada Rabb-ku di dalam hajatku ini agar terpenuhi. Ya Allah, berilah syafaat kepadanya bagi diriku” [H.R. Ibnu Majah].
2. Adapun hadis lain riwayat at-Tirmidzi nomor hadis 441 dalam kitab Witir bab Shalat Hajat, Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa mempunyai hajat (kepentingan) terhadap Allah atau sesama manusia hendaklah berwudu dengan baik kemudian shalat dua rakaat, kemudian memuji (mengagungkan) Allah kemudian membaca shalawat untuk Nabi saw.” [H.R. at-Tirmidzi dan an-Nasa’i].
3. Dalam hadis lain mengenai sholat hajat, Rasulullah SAW bersabda:
“Siapa yang berwudu dan sempurna wudunya, kemudian sholat dua rakaat (shalat hajat) dan sempurna rakaatnya, maka Allah berikan apa yang ia pinta cepat atau lambat.” (HR. Ahmad)
Panduan Pelaksanaan Sholat Hajat
Waktu Pengerjaan Sholat Hajat
Tidak ada larangan waktu dalam mengerjakan sholat hajat selain di waktu yang memang dilarang sholat. Waktu-waktu yang dilarang untuk mengerjakan sholat adalah setelah sholat subuh hingga matahari terbit dan juga setelah waktu ashar hingga matahari terbenam.
Hanya saja, waktu terbaik yang bisa dipilih untuk melaksanakan sholat hajat adalah saat malam hari. Terutama pada pertengahan ataupun sepertiga akhir malam sebagaimana sholat tahajud.
Niat Sholat Hajat
Niat pada sholat hajat sebagaimana niat sholat pada umumnya juga diucapkan dalam hati. Karena yang terpenting adalah niat yang hanya semata karena Allah dengan hati yang ikhlas dan juga mengharap ridha-Nya.
Berikut lafadzh niat shalat hajat:
أُصَلِّى سُنَّةَ الْحَاجَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
Ushollii sunnatal haajati rok’aataini lillahi ta’ala.
Artinya: “Aku berniat shalat hajat sunnah hajat dua raka’at karena Allah Ta’ala”
Tata Cara Sholat Hajat
1. Niat Sholat hajat
Niat pada sholat hajat juga diucapkan dalam hati seperti pada umumnya. Karena yang terpenting ialah niat hanya semata karena Allah dengan hati yang ikhlas dan juga mengharap ridha-Nya.
2. Membaca doa Iftitah dan Al-fatihah
Urutan kedua dalam tata cara sholat hajat ialah membaca do’a istitah setelah takbiratul ikhram. Berikut bunyi dari do’a iftitah:
اَللهُ اَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلّهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلًا. اِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَالْاَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا اَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلّهِ رَبِّ الْعَا لَمِيْنَ. لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَلِكَ اُمِرْتُ وَاَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْ
Allaahu Akbaru kabiiraw-walhamdu lillaahi katsiiran, wa subhaanallaahi bukrataw-wa’ashiila. Innii wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas-samaawaati wal ardha haniifam-muslimaw-wamaa anaa minal musyrikiina. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi Rabbil ‘aalamiina. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa anaa minal muslimiina.
Setelah membaca doa iftitah dilanjutkan dengan membaca surat Al-Fatihah.
3. Membaca suratan pendek
Membaca suratan pendek dapat dilakukan dengan membaca surat yang biasa dibaca saat melakukan sholat. Namun pada tata cara sholat hajat ini, alangkah baiknya membaca surah Al-Ikhlas pada raka’at pertama ataupun Surat Al-Karifuun sebanyak 3 kali. Sedangkan untuk rakaat kedua Anda bisa membaca ayat kursi.
4. Ruku dengan tuma’ninah
5. I’tidal dengan tuma’ninah
6. Sujud dengan bacaan tuma’ninah
7. Duduk diantara dua sujud dengan tuma’ninah
8. Sujud kedua dengan tuma’ninah
9. Melakukan raka’at kedua
Dalam melakukan rakaat kedua, tata cara yang dilakukan sama dengan rakaat pertama. Namun pada raka’at kedua suratan pendek yang sebaiknya dibaca ialah ayat kursi. Namun Anda bisa juga membaca surat lainnya.
10. Salam
Setelah rakaat kedua selesai, Anda bisa mengakhirinya dengan salam. Dan jika ingin melanjutkan sholat hajat, Anda bisa kembali berdiri setelah melakukan salam.
Doa Sholat Hajat
Berikut ini adalaj urutan dzikir dan doa sholat hajat yang bisa Anda panjatkan usai menunaikan sholat hajat;
1. Bertawassul dengan membaca surat Al-Fatihah kepada Rasulullah beserta keluarganya, para shabat, ulama, guru, orang tua dan semua umat Muslim.
2. Setelah membaca Al-Fatihah dilanjutkan membaca surat Al-Falaq, An-Naas serta Ayat Kursi di mana masing-masing sebanyak 3 kali.
3. Dilanjutkan dengan membaca doa sholat hajat.
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ الحَلِيمُ الكَرِيْمُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ العَلِيُّ العَظِيْمُ سُبْحَانَ اللهِ رَبِّ العَرْشِ العَظِيْمِ والحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ أَسْئَلُكَ مُوجِباتِ رَحْمَتِكَ وَعَزَائِمِ مَغْفِرَتِكَ وَالْغَنِيمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ وَالسَّلامَةَ مِنْ كُلِّ إثْمٍ الَّلهُمَّ لا تَدَعْ لي ذَنْبَاً إلّا غَفَرْتَهُ وَلا هَمَّاً إلّا فَرّجْتَهُ ولا حَاجَةً هِيَ لَكَ رِضاًإلّا قَضَيْتَهَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمينَ
Lâ ilâha illallâhul halîmul karîm. Subhânallâhi rabbil ‘arsyil karîmil ‘azhîm. Alhamdulillâhi rabbil ‘âlamîn. As’aluka mûjibâti rahmatik, wa ‘azâ’ima maghfiratik, wal ghanîmata min kulli birrin, was salâmata min kulli itsmin. La tada‘ lî dzanban illâ ghafartah, wa lâ hamman illâ farrajtah, wa lâ hâjatan hiya laka ridhan illâ qadhaitahâ ya arhamar râhimîn.
Artinya: Tiada Tuhan selain Allah yang maha lembut dan maha mulia. Maha suci Allah, penjaga Arasy yang agung. Segala puji bagi Allah, Tuhan alam semesta. Aku mohon kepada-Mu bimbingan amal sesuai rahmat-Mu, ketetapan ampunan-Mu, kesempatan meraih sebanyak kebaikan, dan perlindungan dari segala dosa. Janganlah Kau biarkan satu dosa tersisa padaku, tetapi ampunilah. Jangan juga Kau tinggalkanku dalam keadaan bimbang, karenanya bebaskanlah. Jangan pula Kau telantarkanku yang sedang berhajat sesuai ridha-Mu karena itu penuhilah hajatku. Hai Tuhan yang maha pengasih.
4. Setelah membaca doa di atas, bisa menyampaikan segala keinginan dan hajat dengan bahasa masing-masing. Karena doa yang baik ialah doa yang dapat dimengerti maknanya.
Melakukan sholat hajat tidak dibatasi oleh jumlah dan waktu. Umat Islam bisa melaksanakan sholat hajat sesering mungkin di waktu-waktu yang diperbolehkan untuk sholat. Sebab, selama masih hidup keinginan dan hajat manusia akan terus ada. Sehingga sholat dan usaha juga harus tetap dikerjakan beriringan. Dan tata cara sholat hajat yang mustajab di atas bisa dikerjakan demi memperoleh sesuatu yang baik.
Keutamaan Sholat Hajat
Shalat hajat adalah shalat sunah yang dikerjakan untuk meminta hajat atau kebutuhan kepada Allah SWT. Meskipun tidak ada keutamaan shalat hajat yang secara eksplisit disebutkan dalam Al-Qur'an, namun hadis-hadis Rasulullah SAW menyebutkan pentingnya shalat ini.
Beberapa hadis yang membicarakan tentang keutamaan shalat hajat antara lain:
1. Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
"Barangsiapa yang ingin Allah memenuhi hajatnya atau membebaskan dia dari kesulitan, maka hendaklah ia memperbanyak membaca: Laa ilaaha illallah wahdahu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamdu yuhyii wa yumiitu wa huwa 'ala kulli syai'in qadiir. (Tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah, Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala puji, Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu)." (HR. Bukhari no. 6346 dan Muslim no. 594)
2. Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
"Barangsiapa yang banyak bersedekah, niscaya akan dimudahkan untuknya urusan dunia dan akhirat. Dan barangsiapa yang melakukan shalat hajat, niscaya akan dihilangkan darinya kefakiran dan keburukan." (HR. Tirmidzi no. 664)
3. Dari Umar bin Khaththab radhiyallahu 'anhu, ia berkata,
"Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Tidaklah seorang hamba yang memiliki hajat kepada sesuatu, kemudian ia shalat dua rakaat lalu ia memuji Allah dan berdoa, kecuali Allah akan mengabulkan doanya.'" (HR. Tirmidzi no. 481)
Dari hadis-hadis di atas, dapat disimpulkan bahwa sholat hajat memiliki keutamaan dalam meminta hajat atau kebutuhan kepada Allah SWT. Selain itu, amalan bersedekah juga disebutkan berkaitan dengan kemudahan urusan dunia dan akhirat. Oleh karena itu, shalat hajat dapat menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memohon pertolongan-Nya dalam mencapai hajat-hajat manusia.