Solat Hajat Selepas Dhuha dan Tata Caranya, Begini Penjelasannya
Shalat hajat adalah shalat sunah yang baik dilakukan ketika Anda memiliki suatu permohonan agar dikabulkan oleh Allah.
Solat hajat adalah salah satu bentuk sunnah yang dianjurkan. Tapi, bagaimana jika melakukan solat hajat selepas dhuha?
Solat Hajat Selepas Dhuha dan Tata Caranya, Begini Penjelasannya
Dalam Islam, memiliki hajat atau keinginan adalah hal yang wajar dan dibolehkan bagi seluruh umat. Islam mengajarkan bahwa manusia sebagai makhluk yang lemah dan tidak berdaya tanpa pertolongan Allah SWT. Oleh karena itu, manusia dianjurkan untuk selalu berdoa dan memohon pertolongan kepada Allah dalam segala hal.
-
Bagaimana tata cara sholat hajat? Tata cara sholat hajat sebenarnya tidak berbeda dengan pelaksanaan sholat umumnya. Yang membedakan sholat ini ada pada niatnya.
-
Gimana cara mengerjakan sholat hajat? Sholat hajat adalah sholat sunah yang dikerjakan minimal 2 rakaat dan maksimal 12 rakaat. Sholat hajat dapat dilakukan saat Anda memiliki hajat atau hal yang ingin dicapai.
-
Bagaimana cara mengerjakan sholat hajat? Tata Cara Sholat Hajat: - Membaca niat sholat hajat dalam hati- Membaca takbiratul ihram (Allahu Akbar)- Membaca doa iftitah- Membaca surat Al-Fatihah- Membaca surat pilihan (misalnya Al-Ikhlas)- Ruku' sambil membaca tasbih- I'tidal sambil membaca tahmid- Sujud pertama sambil membaca tasbih- Duduk di antara dua sujud sambil membaca tasyahhud awal- Sujud kedua sambil membaca tasbih- Bangun untuk raka'at kedua sambil membaca takbir (Allahu Akbar)- Mengulangi langkah keempat sampai kesepuluh- Duduk tasyahhud akhir sambil membaca tasyahhud akhir dan salawat Nabi- Salam ke kanan dan ke kiri
-
Bagaimana cara sholat hajat? Salat hajat dapat dilakukan dengan jumlah rakaat yang bervariasi, mulai dari minimal dua rakaat hingga maksimal dua belas rakaat. Setiap dua rakaat, salat ini diakhiri dengan salam, dan dilanjutkan dengan doa khusus yang ditujukan kepada Allah sesuai dengan hajat yang dimiliki.
Salah satu anjuran baik yang bisa dilakukan adalah shalat hajat. Shalat hajat adalah shalat sunah yang baik dilakukan ketika Anda memiliki suatu permohonan agar dikabulkan oleh Allah. Terlebih saat sedang tertimpa masalah satu kesulitan, shalat hajat dua rakaat dapat membantu Anda untuk mendekatkan diri pada Allah memohon pertolongan dan rahmat kebaikan dari-Nya.
Namun dalam pelaksanaannya, Anda perlu memperhatikan aturan waktu yang tepat. Secara umum, shalat hajat dapat dilaksanakan pada siang hari maupun malam hari. Pada pelaksanaan siang hari, sebagian dari Anda mungkin bertanya bolehkah shalat hajat setelah shalat dhuha.
Lalu, waktu apa saja yang dinilai tidak tepat dan dilarang melaksanakan shalat hajat sesuai ajaran Islam. Meski sepele, namun ini adalah pengetahuan dasar yang perlu Anda ketahui, agar ibadah shalat hajat yang dilakukan benar sesuai syariat.
Dari beragam sumber, berikut kami merangkum penjelasan bolehkan shalat hajat setelah sholat dhuha, aturan waktu lainnya, dan tata cara pelaksanaannya, bisa Anda simak.
Bolehkan Solat Hajat Setelah Solat Dhuha
Pertama yang akan dijelaskan adalah aturan waktu pelaksanaan shalat hajat. Seperti disebutkan, shalat hajat umumnya dapat dilakukan pada siang hari atau malam hari. Sebagian dari Anda yang rutin melaksanakan shalat dhuha, mungkin bertanya, bolehkan shalat hajat setelah sholat dhuha.
Jawabannya, boleh. Bahkan dikatakan bahwa setelah sholat dhuha termasuk waktu terbaik dalam melaksanakan shalat hajat. Di mana Allah akan mengabulkan doa hamba-Nya yang rutin melaksanakan shalat dhuha.
Setelah sholat dhuha, Anda bisa melanjutkan shalat hajat agar hajat atau keinginan yang dipanjatkan segera terkabul.
merdeka.com
Dengan catatan, shalat hajat dilakukan sebelum memasuki waktu zuhur, yaitu antara pukul 7 pagi hingga sekitar 11.30 WIB. Selain dilakukan setelah sholat dhuha, shalat hajat juga baik dilakukan di beberapa waktu lainnya, seperti setelah shalat fardhu, tepatnya setelah shalat zuhur sebelum shalat asar, setelah shalat magrib sebelum shalat isya, setelah shalat isya sebelum shalat subuh.
Shalat hajat yang dilakukan setelah shalat isya, tergolong dalam waktu pelaksanaan di malam hari. Di mana shalat hajat dapat dilakukan di sepertiga malam pertama yaitu antara pukul 19.00 – 22.00, sepertiga malam kedua pukul 22.00 – 1.00, dan sepertiga malam terakhir 1.00 – 4.00.
Dalil Anjuran Solat Hajat
Ulama yang menganjurkan adanya shalat hajat berdalil dengan hadits dari ‘Utsman bin Hunaif sebagai berikut.
Seorang buta datang kepada Nabi lalu mengatakan, “Berdoalah engkau kepada Allah untukku agar menyembuhkanku.” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, “Apabila engkau mau, aku akan menundanya untukmu (di akhirat) dan itu lebih baik. Namun, apabila engkau mau, aku akan mendo’akanmu.” Orang itu pun mengatakan, “Do’akanlah.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu menyuruhnya untuk berwudhu dan memperbagus wudhunya serta shalat dua rakaat kemudian berdoa dengan doa ini,
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dan menghadap kepada-Mu dengan Muhammad Nabiyyurrahmah. Wahai Muhammad, sesungguhnya aku menghadap kepada Rabbku denganmu dalam kebutuhanku ini agar ditunaikan. Ya Allah, terimalah syafa’atnya untukku.”
HR. Ibnu Majah dan Tirmidzi.)
Waktu yang Dilarang untuk Solat Hajat
Setelah memahami aturan waktu bolehkan shalat hajat setelah sholat dhuha, berikutnya akan dijelaskan beberapa waktu yang dinilai tidak tepat atau dilarang untuk melaksanakan shalat hajat. Dijelaskan, waktu terlarang melaksanakan shalat hajat adalah setelah shalat ashar dan setelah salat subuh.
- Setelah shalat subuh hingga matahari terbit.
- Setelah matahari terbit hingga matahari meninggi satu tombak atau 15 menit setelah matahari terbit.
- Saat matahari tepat di atas kepala.
- Setelah shalat ashar hingga matahari mulai terbenam.
- Dari matahari mulai terbenam hingga tenggelam sempurna.
Dengan begitu, sebaiknya Anda menghindari beberapa waktu terlarang tersebut. Lebih baik, utamakan waktu-waktu yang dianjurkan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, yaitu setelah shalat dhuha, setelah shalat zuhur, setelah shalat maghrib, dan setelah shalat isya sebelum shalat subuh.
Tata Cara Solat Hajat
Setelah mengetahui aturan waktu bolehkah shalat hajat setelah sholat dhuha dan waktu terlarangnya, terakhir akan dijelaskan tata cara shalat hajat yang bisa dipraktikkan. Sholat sunnah hajat memiliki tata cara pengerjaan yang berbeda. Shalat hajat ini biasanya dikerjakan minimal 2 rakaat dan maksimal 12 rakaat.
Ada baiknya shalat hajat ini dilakukan secara khusus atau dengan tujuan khusus. Terutama ketika Anda sedang menghadapi masalah dan kesulitan dalam hidup. Ini bisa menjadi salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memohon pertolongan berdasarkan hajat atau kepentingan pribadi. Berikut tata cara shalat hajat yang perlu Anda ketahui:
- Sholat hajat dapat dikerjakan minimal 2 rakaat dan maksimal 12 rakaat.
- Sebelum mengerjakan sholat, Anda perlu membaca niat sholat hajat terlebih dahulu. Ushallī sunnatal hājati rak‘ataini adā’an lillāhi ta‘ālā.
- Membaca surat Al Fatihah, Ayat Kursi, dan Al Ikhlas. Atau bisa juga membaca surat Al Fatihah dan surat pendek lainnya.
- Setelah selesai mengerjakan sholat hajat, dianjurkan untuk membaca shalawat nabi.
- Selanjutnya, membaca doa warid atau doa khusus setelah sholat hajat.
- Terakhir, Anda bisa memanjatkan doa kepada Allah sesuai keinginan atau hajat pribadi.
Sholah sunnah ini dapat dilakukan untuk memohon hajat yang berkaitan dengan kemaslahatan agama maupun duniawi. Ini juga bisa menjadi salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah dan meningkatkan iman Islam. Dengan begitu, sesulit apa pun masalah yang sedang dihadapi, jika Anda dekat dengan Allah maka akan dekat dengan pertolongan-Nya.