Dulu Buruh Gaji Kecil, Pria di Lamongan Beralih Jual Pentol Cuan Rp20 Juta Sebulan
Setelah lima tahun bekerja di pabrik dengan target tinggi dan gaji pas-pasan, pria asal Lamongan ini banting setir menjadi penjual pentol gerobakan. Siapa sangka, dari usahanya itu, ia meraup untung hingga Rp20 juta dalam sebulan.
Hari Buruh Internasional yang diperingati setiap tanggal 1 Mei atau yang dikenal dengan sebutan May Day memiliki sejarah panjang yang memilukan. Awalnya, pada 1 Mei 1886, kelompok sosialis hingga serikat buruh menggelar aksi di Chicago, Amerika Serikat menuntut pengurangan jam kerja menjadi maksimal 8 jam sehari. Dikutip dari berbagai sumber, aksi itu muncul karena jam kerja buruh dinilai tak wajar karena harus bekerja hingga 18 jam sehari.
Aksi yang dilakukan untuk menentang kelompok pemilik modal berakhir rusuh. Peristiwa ini dikenal dengan kerusuhan Haymarket. Para demonstran bentrok dengan aparat keamanan hingga berujung penembakan terhadap aksi massa.
-
Kapan Hari Keterbukaan Informasi Nasional diperingati? Peringatan Hari Keterbukaan Informasi Nasional adalah kesempatan untuk mengingatkan semua pihak tentang pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pemerintahan.
-
Bagaimana Hari Keterbukaan Informasi Nasional dirayakan? Komisi Informasi Pusat telah mengkampanyekan peringatan ini setiap tahun sejak 2015, dan ada usulan agar peringatan ini ditetapkan sebagai hari nasional.
-
Kapan Hari Jamu Nasional diperingati? Hari Jamu Nasional, yang diperingati setiap tanggal 27 Mei, merupakan momen penting untuk merayakan dan mengapresiasi kekayaan warisan budaya Indonesia dalam bentuk jamu.
-
Siapa yang mengusulkan peringatan Hari Keterbukaan Informasi Nasional sebagai hari nasional? Komisi Informasi Pusat telah mengusulkan agar peringatan HAKIN ditetapkan sebagai hari nasional (bukan hari libur) berdasarkan momentum pengesahan UU KIP pada 30 April 2008.
-
Apa tujuan utama dari Hari Keterbukaan Informasi Nasional? Hari Keterbukaan Informasi Nasional merupakan peringatan penting yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya akses terhadap informasi publik.
-
Apa yang dimaksud dengan Hari Balita Nasional? Hari Anak Balita Nasional adalah sebuah peringatan penting yang ditujukan untuk meningkatkan kesadaran akan kesehatan dan perkembangan anak-anak balita.
Tiga tahun usai insiden nahas itu, pada 1889, federasi internasional kelompok sosialis dan serikat buruh menetapkan 1 Mei sebagai hari memperingati para buruh serta untuk mengenang Kerusuhan Haymarket di Chicago pada tahun 1886.
Di Indonesia, May Day sudah diperingati sejak tahun 1920 silam atau 25 tahun sebelum negara ini merdeka. Usai ditiadakan oleh pemerintahan Orde Baru yang dipimpin Presiden Soeharto, pada tahun 2014 tepatnya era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Hari Buruh ditetapkan sebagai hari libur nasional.
Kisah Inspiratif Mantan Buruh
Kemeriahan peringatan Hari Buruh Internasional tidak hanya datang dari aksi turun ke jalan, tetapi juga kerap diwarnai kisah-kisah lain seputar kehidupan pribadi buruh. Merdeka.com menemukan satu kisah inspiratif mantan buruh asal Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.
Namanya Khoirul, warga Desa Dampit, Kecamatan/Kabupaten Lamongan. Lelaki berusia 30 tahun itu dulunya bekerja sebagai buruh pabrik di salah satu perusahaan dengan target kerja tinggi, namun gajinya pas-pasan untuk hidup, seperti dikutip dari akun Instagram @berita_lamongan_. Saat itu, ia tidak memiliki pilihan lain selain bekerja di pabrik. Pilihan itu ia jalani selama lima tahun.
Khoirul menceritakan, gaji dari kerja pabrik yang ia lakoni saat itu hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan makan dan biaya transportasi. Dia pun memutar otak, apakah akan terus bekerja sebagai buruh pabrik dengan gaji kecil atau beralih profesi. Dia kemudian memutuskan pilihan kedua, mengundurkan diri dari perusahaan sepatu tempatnya bekerja dan memulai usaha berjualan pentol gerobak.
Cuan Puluhan Juta
©2013 Merdeka.com/shutterstock.com/rineca
Modal yang ia gunakan untuk memulai usaha berjualan pentol adalah uang yang ia tabung selama bekerja sebagai buruh. Dia nekat memulai usaha berjualan pentol pada tahun 2017 silam. Pada bulan-bulan pertama berjualan, dagangannya sepi, bahkan Khoirul sempat rugi berkali-kali.
Seiring berjalannya waktu, usahanya mulai ramai pembeli karena sudah banyak tahu bahwa pentol dagangan Khoirul rasanya enak. Kini, ia mengaku bisa meraup untung bersih berkisar antara Rp15 juta hingga Rp20 juta sebulan. Laki-laki yang akrab disapa Irul itu menjajakan pentol di pinggir jalan raya Sugio-Lamongan. Sejak pagi hingga sore hari, ia mangkal di bawah pohon asam jawa yang rindang.
Penghasilan Irul berjualan pentol itu jelas jauh dari gaji yang ia dapatkan saat menjadi buruh pabrik. Kisah Irul berani banting setir dari buruh pabrik menjadi penjual pentol gerobakan ini patut dicontoh.
Selain menghasilkan pendapatan yang jauh lebih besar, ia juga mengubah statusnya dari yang semula buruh menjadi bos bagi dirinya sendiri. Kini, ia memiliki waktu kerja yang fleksibel sehingga bisa menyesuaikan dengan kesehatan maupun agenda lain yang dimilikinya.