Dulu Pengangguran, Pria Ini Sulap Ampas Kopi jadi Lukisan Bernilai Seni Tinggi hingga Pameran ke Amerika
Di tengah keterpurukannya, seniman asal Tulungagung ini melakukan berbagai upaya untuk bangkit
Di tengah keterpurukannya, seniman asal Tulungagung ini melakukan berbagai upaya untuk bangkit
Dulu Pengangguran, Pria Ini Sulap Ampas Kopi jadi Lukisan Bernilai Seni Tinggi hingga Diundang ke Amerika
Adhitya Kreshna, seniman asal Tulungagung, Jawa Timur menceritakan perjalanan hidupnya yang penuh lika-liku. Ia pernah jadi pengangguran dan mencoba berbagai cara untuk bangkit. Usahanya tak sia-sia, Adhitya akhirnya menemukan ide unik dalam dunia kesenian.
-
Apa yang dilakukan Kemensos di Kabupaten Tulungagung? Kementerian Sosial berkolaborasi memberikan pelayanan operasi katarak bagi PPKS lanjut usia (lansia) di Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur, menggandeng Pemkab Tulungagung, RSUD Dr. Iskak, YPP, SCTV, Indosiar serta Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI).
-
Apa yang dibudidayakan oleh Oni Kurniawan di Tulungagung? Adalah Oni Kurniawan, yang memiliki usaha ternak kambing di Desa Sambirobyong, Kecamatan Sumbergempol. Usaha ternak ini ia jalankan dengan memakai nama Oke Farm yang ditunjang oleh sejumlah pekerja. Di tempatnya, mayoritas kambing yang dibudidayakan adalah kambing yang menghasilkan susu.
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.
-
Apa yang membuat nasi pecel di Tulungagung ini begitu spesial? Warung yang berdiri sejak puluhan tahun dan masih eksis hingga sekarang biasanya punya kelebihan tersendiri. Seperti sebuah warung pecel di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur ini. Meskipun porsinya kecil banget, warung ini selalu ramai.
-
Kapan Sawah Segar Sentul buka? Sawah Segar Sentul buka setiap Selasa–Minggu pukul 09.00-18.00 WIB saat weekdays. Saat weekend, buka pukul 08.00-18.00 WIB.
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
Berawal dari Keterpurukan
Pada tahun 2013, Adhitya tak punya pekerjaan. Di tengah keterpurukannya, ia nekat membuka warung kopi. Setiap hari, Adhitya melihat ampas kopi tersisa di cangkir para konsumennya. Saat itulah, ide membuat lukisan dengan ampas kopi muncul.
Pada tahun 2015, Adhitya mencoba mengimplementasikan idenya. Awalnya ia melukis di atas kertas, sebelum kemudian menggunakan media kanvas. Pada tahun 2017, ia diajak rekan senimannya untuk berpartisipasi pada pameran di Amerika Serikat.
Saat itu, panitia pameran tidak menyediakan biaya transportasi dan akomodasi. Adhitya yang saat itu tak punya uang sempat kebingungan apakah akan berangkat ke Amerika atau mengurungkan niat.Tak disangka, mendekati hari keberangkatan ada seorang kenalannya yang ingin membantu keberangkatan Adhitya ke Amerika.
Orang tersebut mentransfer sejumlah uang yang saat itu cukup untuk membeli tiket pesawat. Masalah tak berhenti di situ, saat tiket pesawat sudah terbeli, Adhitya masih bingung bagaimana biaya hidupnya selama di Amerika. Beruntung, ia punya beberapa teman di Amerika yang siap menampung selama pameran berlangsung.
Budaya Lokal
Ide awal melukis menggunakan ampas kopi muncul karena keinginan Adhitya mengenalkan budaya cethe Tulungagung, memisahkan kopi dengan ampasnya kepada publik yang lebih luas.
Tak Membatasi Ide
Berbeda dari kebanyakan seniman, Adhitya tidak menekuni satu genre tertentu dalam dunia lukis.
"Saya nggambar semau saya sendiri. Menurut saya genre membatasi apa yang mau saya bicarakan," ungkapnya.
Sumber Cuan
Kini, selain aktif mengikuti pameran seni di berbagai daerah, Adhitya juga menerima pesanan lukisan dari konsumen. Harga lukisannya dibanderol mulai Rp3 juta rupiah
- Intip Cinta Kuya Lagi Kumpulkan Sampah di Amerika buat Dijual, Uya Kuya 'Biar Bisa Beli Rumah'
- Ular Ini Pembunuh Massal Paling Menakutkan di Amerika, Ada Hadiah Rp450 juta untuk Membunuhnya
- Lagi Mencangkul di Ladang Jagung, Pria Ini Temukan Harta Karun 700 Keping Koin Emas dan Perak
- Penampilan Istri Eks Panglima TNI saat Wisuda S2 Sang Putra di Amerika, Bikin Pangling
Bangga jadi Orang Jawa
Adhitya mengaku bangga menjadi orang Jawa. Setiap petuah Jawa selalu ada keseimbangan dengan alam.
"Semua kalau saling mendukung untuk circle kehidupan besar maka akan seimbang," ujarnya, dikutip dari YouTube PecahTelur.